5 Tips menahan amarah pada anak

Mari mengatasi marah pada anak dengan cara yang sederhana dan tidak menyakiti hati anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kita hidup di zaman serba sulit akibat tekanan hidup yang terus bertambah dari hari ke hari. Adilkah jika kita tidak mau mengatasi marah pada anak dan menjadikan dirinya sebagai pelampiasan kemarahan kita? Tentu tidak, Bukan? Maka dari itu, dalam artikel ini kami merangkum tips agar Anda bisa menahan amarah agar Anda tidak melampiaskan emosi negatif pada buah hati.

Artikel terkait: Membentak Anak? Yuk Hindari dan Ketahui Akibatnya

Mengatasi marah -  Menghindari pelampiasan emosi yang menyakiti perasaan buah hati

Mengatasi amarah pada anak bisa dilakukan dengan beberapa cara di antaranya:

1) Tetap fokus pada akibat

Jika anak Anda terus membangkang terhadap perintah Anda, mundurlah sejenak dari 'pertarungan' dan ambil nafas dalam-dalam. Anda dapat keluar dari rumah untuk beberapa menit dan berusaha untuk memfokuskan diri serta mengatasi marah yang Anda rasakan.

Intinya, jangan sampai rengekan, tangisan dan rasa marah anak mempengaruhi Anda. Ketika Anda telah merasa lebih tenang, berikan hukuman sebagai konsekuensi tingkah laku mereka.

Jangan berikan hukuman berat hanya karena Anda merasa sangat marah. Misalnya, mengapa harus membentak anak hanya karena mereka menumpahkan susu di lantai? Melampiaskan kekesalan bukan cara bijaksana mengatasi marah.

Perintahkan mereka untuk membersihkan tumpahan susu hingga bersih, dan Anda tak perlu membuang energi untuk marah-marah.

2) Minta bantuan

Umumnya para ibu akan mengalami kurang tidur dan istirahat saat mereka mempunyai anak yang berusia kurang dari 3 tahun.

Jangan ragu untuk meminta bantuan dari orang tua, mertua atau rekan terdekat untuk menjaga anak sementara Anda berisitirahat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kita di Indonesia sangat beruntung karena hubungan antar keluarga dan antar tetangga masih terjalin kuat. Jadi tidak sulit untuk minta bantuan dari mereka saat kita membutuhkannya.

3) Jadwalkan waktu 'berkencan' dengan pasangan

Kadang kala kita terlalu sibuk menjadi orang tua, dan melupakan pasangan kita. Tugas dan tanggung jawab sebagai orang tua telah menyita waktu dan membuat kita mengabaikan kebutuhan pasangan.

Beberapa dari orang tua kadang merasa sangat marah pada anak, sehingga tanpa sadar kita membayangkan hari-hari Anda dan pasangan sebelum anak-anak lahir.

Ada baiknya Anda dan pasangan meluangkan waktu untuk berdua tanpa anak-anak. Hal ini akan membuat Anda kembali merasa dekat dengan pasangan dan menjadi semacam obat penenang untuk mengatasi marah yang Anda rasakan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Saat pulang ke rumah Anda dapat menghargai kehadiran anak-anak dan tidak merasa bahwa anak-anak adalah 'teroris' hidup Anda.

4) 'Badai pasti berlalu'

Rasa marah adalah sebuah bentuk dari emosi, namun perasaan itu akan makin menjadi bila Anda melulu memikirkannya. Misalnya, Anda marah karena anak membuat Anda merasa terganggu.

Anda berpikir bahwa anak Anda sangat egois dan tidak memahami bahwa Anda sedang merasa sangat lelah setelah bekerja seharian.

Lalu Anda akan mencari alasan lain untuk membenarkan kemarahan Anda, bahkan menyangkutpautkannya dengan hal-hal yang tak ada hubungannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Semakin Anda memikirkan rasa marah Anda, semakin panas terasa di dada. Jadi, cobalah mengatasi marah yang menyesakkan itu.

Begitu Anda merasa marah, katakan pada diri Anda bahwa, "Ya saya marah, tapi saya akan rileks dan tenang. Ini bukanlah hal besar. Saya mampu menghadapinya."

Carilah ungkapan yang tepat untuk dikatakan pada diri Anda sendiri ketika sedang marah, yaitu suatu ungkapan yang dapat menjauhkan Anda dari rasa marah. Kalau saya sih cukup dengan, "Badai pasti berlalu."

5) Mengatasi marah pada anak dengan aspek spiritual

Jika Anda merupakan pemeluk suatu agama, ada baiknya jika Anda meluangkan waktu untuk beribadah dan bermeditasi sesuai dengan ajaran agama masing-masing.

Hal ini akan membantu Anda untuk membangun perspektif yang seimbang dalam memandang kehidupan. Ini juga berguna sebagai 'perisai' untuk berlindung dari rasa marah dalam kondisi apapun.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Benjamin Franklin mengatakan, "Amarah tidak pernah terjadi tanpa alasan, tapi alasan itu sering kali tidak tepat. Berusahalah mengelola amarah dengan efektif/ tepat karena anak-anak terlalu berharga untuk dijadikan pelampiasan.

***

Baca juga:

id.theasianparent.com/tips-mengendalikan-emosi

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

jpqosinbo