Yakin sudah tahu cara aman dan tips membonceng anak naik motor untuk menjamin keselamatannya?
Tidak dapat dipungkiri, akhir-akhir ini cukup banyak kejadian kecelakaan yang melibatkan sepeda motor terjadi. Salah satu yang sedang dibicarakan adalah kecelakaan pemotor, mobil, dan bus yang terjadi di Banyuwangi. Kejadian pilu itu membuat korban anak harus kehilangan kaki sekaligus keluarganya.
Memang, tak sedikit keluarga yang menjadikan sepeda motor sebagai salah satu alat transportasi utama untuk membawa serta anggota keluarga saat bepergian, termasuk membawa anak. Mengingat kejadian laka lantas sangat bisa berisiko terjadi, maka salah satu aspek penting dalam berkendara ialah keamanan dan keselamatan. Pihak yang berwajib pun telah membuat berbagai aturan penting dalam berkendara ini agar angka kecelakaan lalu lintas kian hari tidak bertambah.
Membawa serta buah hati saat berkendara motor bisa jadi salah satu fokus lain yang wajib diperhatikan. Berbeda dengan orang dewasa, anak-anak terkadang masih belum sepenuhnya memahami konsep bahaya dan keselamatan.
Tingkah mereka yang aktif pun bisa meningkatkan risiko kecelakaan saat di jalan. Khususnya saat berkendara sepeda motor dengan tipe kendaraan terbuka, risikonya bisa mengkhawatirkan.
Lalu, sebaiknya apa saja yang harus dipersiapkan orangtua agar angka membawa anaknya berkendara sepeda motor?
Artikel Terkait : Nekat membawa anak mudik dengan sepeda motor? Ini bahayanya!
Tips Membonceng Anak Naik Motor
1. Pastikan Mengenakan Helm
Penggunaan helm menjadi salah satu aturan dasar yang wajib diikuti agar keamanan dan keselamatan berkendara sepeda motor. Tak sekadar mengenakan, penggunaan jenis helm juga hatus diperhatikan.
Gunakan helm yang sudah terstandarisasi agar memiliki proteksi penuh. Untuk anak, pastikan penggunaan helm ini sesuai dengan ukuran kepalanya, ya. Pakaikan ia helm dengan ukuran yang pas dan khusus dibuat untuk anak-anak.
Ukuran dan bentuk helm yang longgar bisa membahayakan keselamatan karena tidak bisa sepenuhnya bisa memproteksi bagian kepalanya.
2. Hindari Duduk di Depan
Saat berada di jalan raya, kita kerap melihat orangtua yang membonceng anak dengan mendudukkannya di depan. Padahal, bila usianya sudah cukup posisi yang disarankan ialah membonceng si kecil untuk duduk di belakang.
Bila ia sudah mengerti, nasihati untuk selalu berpegangan dengan orangtua yang memboncengnya. Namun, bila usianya masih kecil Anda bisa menggunakan alat bantu seperti pengikat yang kuat agar ia tak terlepas.
Membonceng di bagian depan dinilai bisa lebih berbahaya karena anak bisa lebih terpapar polusi. Posisinya itu juga bisa mengganggu kenyamanan dan keleluasaan berkendara.
Artikel Terkait : Hati-Hati Membawa Bayi Naik Motor! Bayi Bisa Terperangkap di Jari-jari Ban
3. Pastikan Si Kecil Tidak Berdiri
Pemandangan anak balita yang berdiri di jok motor ketika kendaraan melaju tentu sering Parents lihat, bukan? Atau justru malah melakukannya?
Ada banyak alasan mengapa orang tua membiarkan anaknya berdiri meskipun kendaraan sedang melaju. Misalnya, sekadar mengikuti permintaan anak.
Hati-hati! Posisi anak berdiri di tengah ini sangat berisiko dan berisiko saat naik motor. Pasalnya, si kecil bisa dengan mudah terlempar.
4. Kenakan Jaket dan Masker
Karena bukan termasuk kendaraan yang tertutup, risiko untuk terpapar angin dan polusi menjadi jauh lebih tinggi ketika naik motor. Setiap kali mengajaknya untuk naik motor, pastikan tubuhnya terlindungi, Parents.
Pastikan ia mengenakan jaket yang bisa melindungi dari angin di sepanjang perjalanan yang membuatnya bisa sakit. Kenakan juga masker agar ia tak terlalu terpapar polusi saat berkendara.
5. Tidak Melanggar Aturan
Saat membonceng anak, kehati-hatian haruslah meningkat. Kecerobohan orang tua saat berkendara tak hanya akan membahayakan diri sendiri, tetapi juga memengaruhi keselamatan anak.
Nah Parents, sebaiknya jangan sekali-kali melanggar rambu lalu lintas seperti menerobos lampu merah. Mengendarai motor dengan kecepatan yang terlalu cepat juga akan membahayakan keselamatannya.
Selain itu, hindari juga membonceng menggunakan motor di luar batas kapasitas seperti bonceng 3 atau malah 4. Penggunaan motor melebihi batas penumpang ini sangat berbahaya dan bisa menimbulkan risiko kecelakaan yang lebih tinggi.
Artikel Terkait : Berbahayakah naik motor saat hamil? Ini jawabannya!
6. Tidak Abai Saat Parkir
Meskipun ia sudah diposisikan cukup aman duduk di jok belakang, bukan berarti kita bisa meninggalkannya begitu saja saat memarkirkan motor sementara. Saat parkir dan turun kendaraan, ajak serta si kecil walau Anda hanya berhenti sangat sebentar.
Berbagai kemungkinan bisa terjadi walau hanya dalam selang waktu beberapa detik saat Anda tak mengawasi anak dengan baik.
7. Kendaraan dalam Kondisi yang Baik
Hal dasar dalam berkendara lain yang sebaiknya tak diabaikan ialah kondisi kendaraan itu sendiri. Terutama saat hendak mengajak serta anak, situasi akan lebih ribet bila Anda harus tiba-tiba memboyong kendaraan ke bengkel karena kerusakan.
Pastikan memang kendaraan aman dan nyaman saat dipakai, perjalanan Anda dengan si kecil pun menjadi tak terganggu.
Artikel Terkait : Gamis Tersangkut di Motor, Seorang Ibu Asal Aceh Jatuh dan Meninggal
Nah Parents itulah berbagai tips yang sebaiknya kita praktikkan saat hendak membawa serta si kecil menggunakan sepeda motor. Yuk taati berbagai protokol keamanan dan keselamatan yang berlaku agar tidak terjadi kecelakaan saat berkendara.
Baca Juga :
Dibawa naik motor, Balita ini jatuh dan terlindas truk
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.