Parents, tak jarang ketika hendak interview kerja seseorang akan gugup dan kepikiran bagaimana cara untuk memberi kesan kepada pihak perusahaan. Wawancara kerja adalah suatu hal yang perlu dipersiapkan dengan matang. Ragam tips interview kerja bisa menjadi panduan agar hasilnya sesuai dengan harapan.
Bukan hanya pengetahuan yang penting, penampilan, tata krama, dan kesiapan wawancara pun mempengaruhi keberhasilan dalam wawancara kerja. Ini tips interview kerja yang dapat Parents pakai untuk mempersiapkan diri!
12 Tips Interview Kerja
Ini tips wawancara kerja yang dapat membantu Parents untuk lebih pede di depan pewawancara!
1. Tips Interview Kerja, Kenali dengan Baik Perusahaan yang Dilamar
Parents, sebelum melakukan interviu kerja, pastikan Anda sudah mencari tahu terlebih dahulu profil perusahaannya. Parents dapat mengunjungi akun media sosial, dan laman resmi perusahaan untuk menggali informasi yang diperlukan untuk wawancara.
Cari tahu bidang usaha, susunan organisasi, budaya kerja, juga hubungan-hubungan yang dijalin antara perusahaan yang dilamar dengan perusahaan-perusahaan lain. Dengan mencari tahu visi, misi, dan tujuan perusahaan, Parents juga dapat meyakinkan pihak perusahaan bahwa Parents dapat membantu mereka untuk mencapai tujuan perusahaan.
Artikel terkait: Catat! Ini Contoh Resume dan Tips Membuat Resume agar Cepat Diterima Kerja
2. Latih Apa yang Akan Dibicarakan
Untuk menghindari terbata-bata ataupun kebingungan karena kurang kesiapan, Parents sebaiknya berlatih berbicara dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sekiranya akan muncul. Beberapa pertanyaan yang biasanya muncul adalah untuk mendeskripsikan diri, pengalaman sebelumnya, serta pencapaian-pencapaian yang pernah diraih semasa kerja.
Parents dapat berlatih didepan cermin, ataupun meminta bantuan teman untuk menjadi lawan bicara. Memberikan jawaban baik kepada pewawancara tentu akan menjadi nilai plus bagi pelamar.
Dilansir dari Indeed.com, ketika menjawab pertanyaan untuk mendeskripsikan diri, pelamar memulai jawaban dengan mendeskripsikan situasi pelamar pada saat itu. Seperti bekerja dimana, perannya seperti apa, pencapaian-pencapaian yang pernah diraih, juga tanggung jawab dalam pekerjaan sekarang apa.
Kemudian, pelamar dapat merangkum seluruh pengalaman yang pernah didapat dan meyakinkan pewawancara bahwa melalui pengalaman ini, pelamar siap untuk pekerjaan dan peranan yang dilamar. Pelamar juga dapat menambahkan bahwa pekerjaan yang dilamar sesuai dengan rencana karir yang ingin dituju oleh pelamar.
3. Pahami Kembali Deskripsi Pekerjaan Menjadi Tips Interview Kerja yang Penting
Sebelum wawancara, pastikan Parents membaca ulang deskripsi lamaran kerja dari perusahaan. Parents dapat mencari tahu kandidat seperti apa yang mereka cari, baik karakter serta kemampuan yang dicari oleh perusahaan.
Parents perlu memastikan bahwa pengalaman pekerjaan sebelumnya dan kemampuan yang Parents punya sesuai dengan apa yang mereka cari.
4. Persiapkan Jawaban untuk Pertanyaan Mengenai Kekurangan Pelamar
Jika Parents ragu karena belum memenuhi semua persyaratan yang diminta oleh perusahaan, atau ketika wawancara nanti Parents merasa pewawancara tidak berniat melanjutkan proses rekrutmen ke tahap berikutnya, Parents dapat mengantisipasi dengan berlatih untuk menjawab pertanyaan seputar kekurangan yang ada pada diri sebagai pelamar.
Dilansir dari Experis.com, seorang pelamar dapat mengantisipasi hal semacam ini dengan terlebih dahulu bertanya kepada diri sendiri, hal apa yang sekiranya membuat pewawancara urung untuk melanjutkan proses rekrutmen dengan pelamar.
Dengan itu, Parents dapat meyakinkan pewawancara. Contohnya, untuk mengantisipasi kekurangan yang dimiliki, pelamar dengan senang hati belajar dari awal. Jangan malu untuk meyakinkan pewawancara bahwa pelamar berkomitmen untuk menjadi kandidat yang sesuai dengan yang mereka butuhkan.
Artikel terkait: Tips Hilangkan Rasa Cemas Berlebihan di Tempat Kerja bagi Para Ayah
5. Perhatikan Body Language Saat Wawancara, Tips Interview Kerja Krusial
Banyak yang dapat dipelajari dari gerak-gerik atau body language seseorang. Dilansir dari flexjobs.com, gerak-gerik tubuh dapat menimbulkan kesan tertentu. Seperti gerak mata kemana-mana dapat menimbulkan kesan pelamar tidak fokus. Kurangnya kontak mata dapat menandakan seseorang kurang percaya diri.
Ketika wawancara, sebaiknya seseorang duduk tegak, senyum, dan rileks. Berikan kesan bahwa Parents siap untuk berbincang dengan pewawancara.
6. Siapkan Orang yang Dapat Mereferensi
Dalam wawancara kerja, tak jarang jika pewawancara meminta pelamar untuk memberikan beberapa kontak yang dapat mereferensikan pelamar. Orang-orang yang dapat direkomendasikan untuk mereferensi pelamar adalah atasan ditempat kerja sebelumnya ataupun dosen atau guru (bagi pelamar fresh graduate).
Biasanya, pihak perusahaan akan menghubungi orang-orang tersebut untuk menanyakan informasi terkait diri pelamar. Baik cara kerja, kelebihan ataupun kekurangan, atau bahkan sekadar bertanya benar atau tidaknya pelamar pernah bekerja ditempat itu.
7. Gunakan Pakaian yang Sesuai
Satu hal yang tak kalah penting adalah untuk berpakaian sesuai ketika hendak melakukan interview kerja. Parents dapat terlebih dahulu memahami budaya dan lingkungan kerja melalui media sosial dan laman resmi perusahaan.
Tunjukkan sisi profesional melalui penampilan ketika wawancara kerja. Jika perusahaan bersifat formal, pastikan pakaian yang dipakai bersifat formal pula dan rapi. Seperti menggunakan kemeja dengan tatanan rambut rapi. Parents juga dapat mempertimbangkan menggunakan riasan wajah untuk menambah kesan profesional.
8. Siap Hadapi Pertanyaan Sikap dalam Suatu Situasi
Salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan oleh pewawancara yaitu mengenai sikap yang diambil dalam menghadapi suatu situasi tertentu. Biasanya pewawancara akan bertanya berdasarkan pengalaman pelamar ataupun perandaian jika terjadi.
Contohnya, apa yang dilakukan ketika pelamar dihadapkan dengan dua keputusan sulit? Atau langkah apa yang akan diambil ketika pelamar bertemu atasan yang kurang disiplin dan sebagainya.
Dilansir dari Thebalancecareers.com, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, seseorang dapat menggunakan metode S-T-A-R.
- Situation (Situasi) : Jelaskan kepada pewawancara situasi yang terjadi pada saat itu. Jelaskan pula apa yang harus dicapai, dan hambatan-hambatan yang dialami.
- Task (Tugas) : Jelaskan tugas yang harus dilakukan atau tujuan yang harus dicapai.
- Action (Aksi) : Jelaskan aksi atau tindakan yang diambil untuk mencapai tujuan.
- Result (Hasil) : Jelaskan hasil dari tindakan yang telah dilakukan.
Artikel terkait: Parents Berharap Kelak Anak Bekerja Sesuai Hobi? Ini Tips untuk Bantu Mewujudkannya
9. Siapkan Pertanyaan untuk Pewawancara
Setelah pewawancara selesai bertanya kepada pelamar, biasanya pelamar akan ditanyakan jika ada pertanyaan yang ingin ditanyakan. Manfaatkan kesempatan ini untuk menunjukkan kepada pewawancara minat pelamar untuk bekerja sesuai peran yang dilamar. Selain itu, pelamar juga menanyakan hal-hal yang sekiranya ingin diketahui lebih lanjut mengenai perusahaan terkait.
Beberapa pertanyaan yang dapat ditanyakan adalah:
Apa saja tanggung jawab sehari-hari dari peran yang dilamar?
Apa kriteria seseorang dianggap sukses menjalankan perannya menurut perusahaan?
Apakah ada evaluasi kinerja karyawan? Jika ya, bagaimana karyawan akan dievaluasi?
10. Jangan Lupa Ucapkan Terima Kasih
Baik secara online maupun offline, tunjukkan rasa syukur telah diberikan kesempatan untuk wawancara melalui ucapan terima kasih. Pelamar dapat berterima kasih untuk waktu yang telah diluangkan, kesempatan berwawancara, juga mengenal lebih banyak mengenai perusahaan yang dilamar.
Ketika melakukan wawancara secara online, pelamar dapat mengirimkan email terima kasih kepada pewawancara. Jangan lupa untuk menyampaikan rasa semangat dan penantian untuk tahap berikutnya. Pelamar juga dapat menambahkan detil pembicaraan saat interviu. Hal ini bermanfaat memberikan kesan positif bahwa pelamar menyimak dengan baik apa yang dibicarakan.
11. Siapkan Diri Untuk Jawab Pertanyaan Tentang Gaji
Nah, pertanyaan tentang gaji kadang membuat pelamar pusing menentukan jawaban yang benar. Banyak pelamar yang takut menawar terlalu tinggi karena takut ditolak, banyak juga yang tak mau menawar terlalu rendah karena takut kurang untuk kebutuhan sehari-hari.
Hal yang Parents dapat lakukan adalah mencari tahu gaji ideal sesuai dengan peran dan kualifikasi yang dimiliki. Pertimbangkan lokasi, lama pengalaman, dan kemampuan-kemampuan lain yang bisa dapat ditawarkan ke perusahaan.
Jika mempunyai teman yang memiliki kualifikasi mirip, Parents juga dapat menanyakan mereka untuk mengetahui nominal idealnya berapa. Setelah itu, Parents juga dapat memperhitungkan akankah gaji cukup untuk kebutuhan sehari-hari?
Dilansir dari Themuse.com, ketika hendak menjawab pertanyaan tentang gaji, sebaiknya pelamar menjawab dengan memberikan rentang gaji yang diinginkan. Sebagai contoh, gaji yang diharapkan adalah sekitar Rp7.000.000, pelamar dapat mengatakan bahwa gaji yang diharapkan sekitar Rp8.000.000 hingga Rp10.000.000. Jangan lupa tekankan bahwa itu bisa dinegosiasi.
Misalkan perusahaan mengatakan bahwa terlalu mahal, mereka hanya bisa membayar Rp7.000.000, maka bagi pelamar itu tidak terlalu rugi, karena masih dalam rentang ekspektasi gaji awal.
12. Evaluasi Diri Setelah Wawancara Kerja
Setelah selesai wawancara, pastikan Parents mengevaluasi hal apa yang berjalan baik dalam wawancara yang telah dilakukan dan hal apa yang perlu diperbaiki untuk wawancara selanjutnya. Baik atau kurang baiknya hasil tentu memberikan pelajaran supaya kedepannya lebih baik lagi.
Parents, itu dia tips interview kerja yang dapat membantu Parents untuk mempersiapkan interview kerja berikutnya. Jangan patah semangat jika hasil berbeda dengan apa yang diharapkan. Semangat mempersiapkan diri dan good luck!
Baca Juga:
Tips Bagi Ibu yang Bekerja untuk Menyeimbangkan Kehidupan Karir dan Keluarga