Membeli baju bayi jadi pe-er semua calon Bunda, yang pastinya tak mudah dan memerlukan banyak pertimbangan. Ada Bunda yang mungkin berpikir bahwa baju bayi tak perlu beli yang mahal, karena hanya dipakai sebentar. Beli yang murah asal banyak supaya bisa dipakai berganti-ganti.
Tidak begitu juga, sih, karena bisa berakibat baju yang dibeli malah memiliki kualitas kain yang tak bagus, dan berpotensi menyebabkan iritasi pada kulit bayi yang sensitif. Meski begitu, bukan berarti Bunda harus membeli baju bayi yang mahal atau yang bermerek terkenal, lho.
Tak seperti kulit orang dewasa, kulit bayi sangat tipis. Saking tipisnya, Bunda mungkin sampai dapat melihat bagian urat-uratnya di bawah permukaan kulit. Karena tipis itulah, kulit bayi rentan pada gesekan, yang bisa membuat kulitnya luka dan iritasi.
Karena itulah, Bunda harus perhatikan benar bahan-bahan apa yang menyentuh kulit bayi, termasuk bahan pakaiannya. Kriteria bahan pakaian bayi ada dua, yaitu aman dan nyaman. Aman dalam arti materi bahan pakaian tidak membahayakan, dan nyaman dalam arti memiliki sirkulasi udara yang baik dan lembut saat dipakai oleh bayi.
Nah, untuk lebih spesifiknya, inilah beberapa hal yang penting Bunda perhatikan ketika memilih dan membeli baju bayi.
Bahan yang terbaik adalah katun, karena menyerap keringat. Bahan katun juga umumnya tidak menimbulkan rasa gatal atau alergi di kulit. Hindari membeli baju bayi dari bahan nilon atau polyester, karena tak mudah menyerap keringat. Hal ini bisa memicu biang keringat pada bayi.
Cek kualitas sablon atau gambar pada baju bayi, apakah mudah luntur saat dicuci atau terkena keringat. Zat pewarna yang mudah luntur bisa masuk ke dalam tubuh bayi, sehingga penting bagi Bunda untuk mengecek dan memastikan bahwa seluruh komponen baju bayi sudah memenuhi standar yang baik untuk pakaian anak-anak.
Minimalkan penggunaan aksesori pada pakaian bayi, seperti kancing, pita, mote, atau payet. Selain berpotensi melukai kulit, juga bisa mengganggu kenyamanan bayi. Ketika bayi mulai senang bereksplorasi, ia juga mungkin akan menarik-narik aksesori tersebut dan memasukkannya ke dalam mulut.
Hindari membeli baju yang terlalu pas di badan, terutama di bagian leher, ketiak, lengan, perut, dan selangkangan. Selain membuat bayi sulit bergerak, baju yang kesempitan akan membuat kulit bayi tergesek oleh pakaian, yang memicu iritasi dan luka.
Baju yang kebesaran juga harus dihindari. Banyak Bunda berpikir untuk membeli baju bayi dengan ukuran besar karena mempertimbangkan masa pemakaian yang bisa lebih lama. Padahal, ini sama sekali salah. Baju yang kebesaran, apalagi sampai dua nomor lebih besar, akan sangat mengganggu kenyamanan, bahkan berbahaya buat bayi.
Lipatan baju yang terlalu besar bisa mengganjal tubuh bayi saat ia berbaring dan mengganggu kenyamanan tidurnya. Bahkan yang lebih ekstrim, bisa melilit tubuh bayi dan menyakitinya.
Hindari baju dengan karet elastis di bagian pinggang, lengan, paha, atau pergelangan tangan. Selain membuat kulit bayi ‘tergigit’, karet elastis seperti ini juga akan meninggalkan bekas di kulit dan mengganggu aliran darah di bawah permukaan kulit.
Pilih model baju yang sederhana dan praktis. Buat apa beli baju model bagus tapi susah memakaikannya ke bayi, kan, Bun? Selain memudahkan Bunda ketika memakaikannya, model baju yang terlalu ribet juga bisa bikin bayi tak nyaman. Misal, pita di bagian punggung yang bisa mengganggu kenyamanan bayi ketika berbaring.
Pilih baju bayi yang perawatannya mudah. Tak perlu membeli baju bayi berbahan wol atau sutra yang membutuhkan perawatan khusus. Baju bayi berbahan katun umumnya cukup dicuci dengan air dan deterjen. Tapi, jangan asal pilih deterjen, ya, Bunda.
Artikel terkait : 5 Tips mencuci baju bayi yang wajib diketahui orangtua baru