Makan malam seharusnya menjadi momen menyenangkan. Selain menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga, tingkah polah lucu anak akan mengobati peluh Anda setelah lelah bekerja seharian. Namun hati-hati jika anak sedang aktif-aktifnya Bun, kisah bocah kecil tertusuk sumpit berikut semoga bisa menjadi pembelajaran untuk semua orangtua.
Batita tertusuk sumpit saat sedang makan malam
Penampakan batita yang tertusuk sumpit
Waktu makan malam bersama keluarga menjadi malapetaka bagi sebuah keluarga di Tiongkok. Bermula ketika seorang anak perempuan berusia tiga tahun di Jiangxi, Tiongkok berlarian mengelilingi ruang makan saat sedang makan malam dengan keluarganya Kamis (11/4) lalu. Malang, ia terpeleset dengan sumpit yang ia pegang di tangannya.
Tak hanya terpeleset, pipi anak ini tertancap sumpit yang masuk melalui mulut menembus hingga tengkoraknya! Sontak kedua orangtuanya pun panik dan membawa gadis mungilnya ke rumah sakit kecil dekat rumah untuk mendapat pertolongan. Diketahui sumpit tertancap amat dalam bahkan bisa terasa saat memegang bagian belakang lehernya.
Sadar melihat kondisi gawat terjadi dan dibutuhkan tindakan medis lanjutan, dokter merujuk keluarga ini ke rumah sakit yang lebih besar. Mereka akhirnya membawa bocah malang itu ke Central South University’s Xiangya Hospital, meski membutuhkan waktu delapan jam lamanya untuk ke sana,
Setelah dilakukan CT scan terlihat sebuah sumpit sepanjang 10 cm bersarang di kepala gadis kecil ini dan nyaris mengenai organ vital otaknya seperti batang otak, arteri karotid dan vertebra lehernya.
Kendati tidak ada perdarahan yang awalnya dikhawatirkan, dokter tetap cemas akan risiko haemorrhage setelah sumpit dikeluarkan. Haemorrhage adalah perdarahan mendadak di celah antara otak dan membran tengah yang membungkus otak.
Masalah lain yaitu posisi sumpit sehingga mengharuskan anestesi untuk melakukan operasi. Walaupun begitu, dokter memutuskan untuk tetap melakukan operasi dengan segala risiko yang ada.
Beruntung, sumpit berhasil dikeluarkan dan kini si bocah kecil berada dalam kondisi yang stabil. Namun, ia tetap berada di bawah observasi dokter lebih lanjut untuk menjaga adanya komplikasi tertentu.
“Ini merupakan hal yang sangat ajaib ketika mengetahui sumpit tidak mengenai organ vital otaknya, hanya jaringan lembut yang terkena dampaknya,” ujar spesialis THT yang menangani kasus ini.
Mengajarkan anak makan dengan tenang
Anak duduk tenang saat makan, Parents sebaiknya melakukan apa?
Semua orangtua tentu tidak ingin peristiwa buruk terjadi pada buah hatinya, termasuk tertusuk sumpit. Alangkah baiknya Parents mulai mengajari si kecil agar bisa duduk tenang selama waktu makan, sehingga peristiwa tertusuk sumpit seperti ini bisa dihindari.
#1 Libatkan anak dalam setiap prosesnya
Jika biasanya Parents menyiapkan sendiri semua aktivitas rumah tangga, bagaimana jika Anda melibatkan si kecil mempersiapkan makan malam? Terdengar sederhana dan mungkin akan timbul sedikit keriuhan dalam prosesnya, namun hal ini akan membantu anak tetap tenang di meja makan.
Selain itu, kepercayaan diri anak akan bertambah saat ia menunjukkan kepada anggota keluarga apa saja yang sudah berhasil dilakukannya. Berikan pujian saat anak menyelesaikan tugasnya, misalnya saat ia menata peralatan makan atau menata makanan jika anak sudah lebih besar.
#2 Ciptakan waktu makan menyenangkan
Saat sedang di sekolah, jadwal anak kemungkinannya lebih teratur dibandingkan jika ia di rumah. Terapkan hal ini di rumah dan jadikan waktu makan sebagai rutinitas menyenangkan.
Sisipkan hal manis untuk mempercantik meja makan, misalnya beberapa kuntum bunga untuk menghiasi meja makan. Dedikasikan tugas memilih dan memetik bunga pada si kecil.
Tak ada yang salah jika Bunda membiarkan anak memilih sendiri menu yang diinginkan untuk makan hari itu, ajaklah ia saat berbelanja bahan makanan menu favoritnya. Cara ini akan membuat si kecil menganggap waktu makan sangat menyenangkan dan layak ditunggu.
#3 Minimalisir distraksi
Merupakan ide bagus bagi Parents menyingkirkan semua hal yang sekiranya akan mendistraksi anak dalam waktu makannya. Misalnya seperti televisi bersuara keras atau gadget bermuatan permainan yang mungkin akan lebih menarik perhatiannya dibanding makanan.
Cobalah katakan pada anak perlahan bahwa waktu makan adalah saat ia harus menikmati makanan yang ada di hadapannya dan ia bisa memainkan mainannya lagi setelah selesai makan.
#4 Jadilah panutan
Anak memang belum bisa menjadi pendengar baik, namun bukankah ia adalah mesin peniru ulung? Mengajarkan anak tenang di meja makan tak akan berjalan efektif jika Anda tidak duduk di sampingnya dan malah sibuk melakukan hal lainnya.
Percayalah bahwa makan bersama keluarga menjadi kesempatan banyak percakapan menarik mengalir dengan sendirinya. Tanyakan banyak hal pada anak, dimulai dengan menceritakan apa yang terjadi hari itu.
Tak hanya mendekatkan bonding antara orangtua dan anak, membiasakan diri mengobrol di sela waktu makan akan melatih si kecil lebih terbuka pada orangtuanya.
Baca juga :
Ibu ini harus kehilangan rahim dan jari kaki setelah IUD masuk ke perut
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.