Risau karena si kecil terlambat berjalan? Sebagai orangtua, umumnya kita mulai cemas saat anak kita terlihat terlambat berjalan dibandingkan teman-teman sebayanya.
Pertanyaan seperti, “Apakah anakku normal?”, “Apa yang salah dengan anakku?”, “Apa yang harus aku lakukan?”, “Apakah sudah saatnya konsultasi?” adalah beberapa hal yang biasanya mengganggu pikiran kita.
Selain karena setiap perkembangan anak sesungguhnya berbeda-beda, keterlambatan anak untuk memulai langkah pertamanya juga dipengaruhi oleh lingkungan, atau ada tidaknya gangguan kesehatan pada anak.
Benarkah anakku terlambat jalan?
Balita umumnya akan mampu berjalan pada usia 8-15 bulan. Bila si kecil lebih suka merangkak, merayap, atau lebih suka bergerak dengan pantatnya, sementara anak-anak seusianya sudah berjalan; maka pada saat itulah Parents boleh curiga.
Andrew Adesman, ketua dari bagian perkembangan dan tingkah laku di Rumah Sakit Anak Schneider di New York menyebutkan, terlambat jalan pada usia 18 bulan dapat disebut “hal yang tidak biasa, tapi masih normal”.
Artinya, keterlambatan berjalan anak pada usia tersebut bisa jadi tanda ada sesuatu yang salah.
Penyebab terlambat jalan
Ada banyak sebab mengapa anak bisa terlambat berjalan. Penyebabnya dapat datang dari dalam diri anak, bisa juga karena sikap orang-orang yang ada di sekitar anak.
Faktor keluarga dan lingkungan
Diakui atau tidak, saat sibuk dan tidak ada waktu untuk menggendong si kecil, seringkali kita memilih untuk mendudukannya di baby walker.
Padahal baby walker tidak membantu anak-anak untuk belajar berjalan. Ia hanya cukup berjinjit dan sedikit meletingkan tubuh agar bisa bergerak kesana-kemari.
Akibatnya, ketika memasuki fase berdiri anak akan menemui kesulitan karena tubuh dan otot panggulnya tidak terlatih.
Untuk itulah beberapa ahli perkembangan anak menentang penggunaan baby walker. Selain berbahaya, alat itu tidak membantu anak melatih ototnya agar mampu berjalan.
Penyebab lainnya yang datang dari faktor keluarga dan lingkungan adalah kebiasaan orangtua untuk selalu menggendong, atau mendudukkan anak di kereta bayi.
Akhirnya anak tidak akan memiliki keinginan untuk belajar berjalan. Ia merasa bahwa dengan cara digendong dan duduk di kereta saja ia sudah dapat memperoleh semua yang ia inginkan.
Faktor dalam diri anak
Terlambat jalan pada anak juga bisa disebabkan karena anak memang belum memiliki keinginan untuk berjalan, atau tidak memiliki kesempatan yang cukup untuk belajar berjalan.
Bisa saja ia mengalami gangguan otot hypertonia (pertumbuhan otot yang berlebih), atau malah hypotonia (menyusutnya massa otot) yang membuat anak susah untuk berjalan.
Jika massa otot terlalu rendah, anak bisa saja mengalami kesulitan saat harus menyeimbangkan berat tubuhnya dan tidak mampu mengendalikan diri terhadap gravitasi karena kakinya yang lemah.
Sebaliknya, ketika si kecil mengalami perkembangan otot berlebih, maka ia akan mengalami kekakuan otot dan sulit untuk menyeimbangkan tubuhnya.
Masalah lain yang datang dari dalam diri anak adalah anak mengalami keterbelakangan mental.
Yang harus dilakukan saat anak terlambat jalan
Bila memang Parents menemukan tanda bahwa si kecil terlambat jalan, maka langkah terbaik untuk memperbaiki adalah mengkonsultasikan pada dokter.
Dokter biasanya akan melakukan tes kesehatan, kekuatan otot dan respon refleks, postur tubuh, juga massa otot. Perkembangan lainnya biasanya juga akan diperiksa, seperti perkembangan bahasa, motorik halus, juga ketrampilan sosial.
Terlambat jalan tak selamanya merupakan bencana. Anda hanya perlu teliti dan jujur saat berkonsultasi dengan dokter, agar terapi atau pengobatan yang dianjurkan lebih efektif dan bermanfaat.
Bila keterlambatan berjalannya juga diawali dengan keterlambatan perkembangan kemampuan anak lainnya; maka dokter biasanya akan meneliti masalah anak berdasar sejarah perkembangan kemampuannya.
Beda halnya bila anak terlambat jalan karena mengalami hypotonia atau malah hypertonia; maka dokter biasanya akan merujuk pasien kepada ahli atau dokter anak spesialis perkembangan saraf.
Bila anak mengalami keterlamabatan dalam beberapa hal, seperti terlambat bicara atau kemampuan motorik halusnya, maka anak akan dirujuk pada ahli perkembangan anak.
Setelah penyebab keterlambatan dideteksi, maka dokter akan menyarankan terapi. Antara lain terapi fisik untuk meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas, hingga operasi guna mengoreksi masalah fisik yang terjadi.
Atau jika memang pada akhirnya tidak ada masalah serius yang menjadi penyebab si kecil terlambat jalan (misal ia hanya belum ingin berjalan), maka dokter biasanya hanya akan menyarankan beberapa permainan dan waktu untuk melakukannya.
Tujuan dari permainan ini adalah mendorong anak untuk lebih banyak berlatih berjalan dan, tentu saja, melatih kekuatan ototnya agar lebih siap menopang tubuhnya.
Semoga artikel di atas cukup membantu mengurangi kerisauan yang Anda rasakan. Salam.