Terjebak di gua Thailand 18 hari, tim sepakbola remaja berhasil diselamatkan oleh para pahlawan ini

Satu kata yang ingin kami teriakkan: Horeeeee!!!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Berhari-hari kita menanti kabar dari tim sepakbola remaja yang terjebak di gua Thailand selama 18 hari. Dan akhirnya, kita bisa bernapas lega! Ke-12 anggota tim sepekabola Wild Boars beserta 1 orang pelatihnya berhasil diselamatkan.

Tim sepakbola remaja terjebak di gua Thailand

Operasi penyelamatan dimulai tiga hari yang lalu dengan tim yang terdiri dari 13 orang ahli cave diving asing yang ditugaskan dalam misi berbahaya ini untuk membawa anak-anak dan pelatih keluar dengan selamat.

Setiap hari para penyelam memulai perjalanan mengerikan masuk dan keluar setiap celah dalam gua yang berlangsung antara 9 – 12 jam. Dua orang penyelam menemani setiap bocah keluar dari kompleks gua.

Tanggal 10 Juli sekitar pukul 7 malam, misi penyelamatan yang rumit ini berakhir sukses. Dalam postingan Facebook, angkatan laut Thailand menulis: “Hari ini tim Wild Boar akan berkumpul kembali. Hooyah!”

Update peristiwa

Menurut laporan The Guardian:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Kelompok terakhir anak yang diselamatkan sudah diterbangkan ke rumah sakit.
  • 8 anak laki-laki yang diselamatkan pada hari Minggu dan Senin dalam keadaan baik. Namun, dua di antaranya menunjukkan tanda-tanda pneumonia dan semuanya sedang dipantau suhu tubuhnya sejak mereka tiba.
  • Dokter akan menempatkan anak-anak yang telah diselamatkan tersebut dalam ruang isolasi untuk mencegah risiko infeksi. Kelompok pertama yang diselamatkan telah melihat orangtua mereka melalui jendela kaca.
  • Mereka terlalu lemah untuk mencicipi makanan enak seperti yang mereka minta. Untuk saat ini, mereka makan roti diet, bubur, dan cokelat.
  • Meskipun FIFA mengundang anak-anak ini untuk menonton pertandingan final Piala Dunia di Rusia pada hari Minggu, tetapi tampaknya mereka terpaksa melewatkannya. Dokter perlu memantau anak-anak itu setidaknya selama satu minggu.

Para pahlawan yang membantu misi penyelamatan para remaja yang terjebak di gua Thailand

Entah harus mulai dari mana untuk mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang dengan gagah berani berupaya menyelamatkan tim sepakbola remaja yang terjebak di gua Thailand. Mereka tanpa pamrih bekerja keras berhari-hari dalam perjalanan berbahaya yang tak terbayangkan.

1. Rob Harper

Sumber: Anindya Ghose.

Misi penyelamatan ini mungkin tidak akan bisa dimulai tanpa jasa Rob Harper. Ia adalah seorang penjelajah asal Inggris yang telah menemukan gua ini sebelumnya.

Rob menggambarkan peta untuk tim penyelamat sekaligus menulis surat untuk meminta bantuan pada 3 orang penyelam Inggris (penyelam gua atau cave diver terbaik di dunia).

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Pelatih sepakbola Ekapol Chanthawong

Tim sepakbola terjebak di gua Thailand selama berhari-hari bersama pelatih mereka, Ekapol Chanthawong. Ekapol kehilangan seluruh keluarganya ketika ia masih anak-anak.

Ia dilatih untuk menjadi seorang biksu dan kemudian mengabdikan dirinya untuk membantu anak-anak. Ekapol menjaga agar ke-12 anak ini tetap hidup dengan mengajari mereka meditasi, memberikan semua makanan dan air untuk anak-anak itu selama 9 hari (sementara dirinya sendiri berpuasa!).

Lebih mengejutkannya lagi, ia masih berusia 25 tahun! Benar-benar pengabdian yang luar biasa, ia berusaha agar anak-anak itu tetap memiliki harapan hidup meski terjebak di gua Thailand selama berhari-hari.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Saman Gunan, mantan angkatan laut Thailand

Sumber: Anindya Ghose.

Saman gugur dalam misi penyelamatan ini. Ia berjuang agar anak-anak serta pelatih yang terjebak itu bisa mendapatkan cukup pasokan oksigen karena area tempat mereka terjebak kadar oksigennya menurun hingga 15%.

Saman Gunan kehilangan kesadaran saat berusaha keluar dari komplek gua Tham Luang ketika sedang mengantarkan tabung oksigen. Ia meninggal tidak lama setelahnya.

4. John Volanten dan Rick Stanton

Sumber: The Times.

Dua orang penyelam gua asal Inggris ini merupakan cave diver terbaik di dunia. Mereka berdua yang memimpin misi penyelamatan ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

John dan Rick adalah tumpuan pertama bagi para pemerintah di seluruh dunia untuk memimpin beragam misi penyelamatan. Hebatnya, mereka tidak mencari popularitas, uang, atau pujian, benar-benar melakukannya tanpa pamrih.

Rick Stanton merupakan seorang pensiunan pemadam kebakaran yang dianugerahi penghargaan karena keberanian menyelamatkan orang-orang dari gedung yang terbakar. John Volanthen telah mendapat gelar kehormatan dari pemerintah Perancis, Meksiko, Inggris, dan lainnya untuk keberaniannya dalam misi penyelamatan gua.

Risiko yang diambil oleh dua orang penyelam ini untuk menyelamatkan tim sepakbola remaja Thailand benar-benar mengagumkan. Mereka menerima banyak dukungan dari para penyelam internasional dan angkatan laut Thailand.

4. Wanita pemilik usaha laundry lokal

“Saya tidak memiliki kemampuan untuk mengeluarkan anak-anak yang terjebak di gua Thailand. Namun yang bisa saya lakukan hanyalah membantu mencuci pakaian tim penyelamat setiap hari,” ujar wanita pemilik usaha laundry.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ia bersama para pegawainya mencuci pakaian tim penyelamat secara gratis setiap hari.

5. Tim pemompa air

“Yang paling penting bagi saya adalah anak-anak ini bisa selamat. Saya tidak mau dibayar untuk mengebor dan memompa air,” ujar Suratin Chaichompoo, presiden of Thai groundwater association yang bersama timnya berusaha memompa air keluar dari gua sehingga anak-anak yang terjebak tidak tenggelam.

Tim pemompa air ini rela tidak pulang berhari-hari sampai anak-anak itu berhasil diselamatkan.

6. Para petani dan penduduk di Chiang Rai

Para petani di sekitar gua Tham Luang merelakan sawahnya terendam air yag dipompa keluar dari gua.

“Sawah terendam selama 7 – 10 hari buat kami bukanlah masalah. Kami lebih peduli pada keselamatan anak-anak itu ketimbang padi-padi kami. Pertama-tama kami harus menolong anak-anak itu dulu. Kalau padi kami mati, toh kami masih bisa menanamnya lagi,” ujar salah seorang petani.

Tak hanya para petani, namun penduduk yang tinggal di dekat gua menandatangani perjanjian untuk merelakan air yang dipompa keluar dari gua membanjiri desa mereka.

7. Para pengumpul sarang walet

Pengumpul sarang walet membantu misi penyelamatan ini karena mereka mengetahui rute labirin gua. “Kami akan bertahan sampai misi penyelamatan ini selesai. Kami tidak minta bayaran dan akan menanggung biaya kebutuhan kami sendiri. Kami tidak mau membebani siapa-siapa,” ujar para pengumpul sarang walet ini.

8. Pemilik usaha peralatan selam dan tabung oksigen

Mereka memberikan semua peralatan itu secara cuma-cuma untuk digunakan para penyelam yang akan menyelamatkan anak-anak yang terjebak di gua Thailand. Mereka bukanlah perusahaan besar, hanya UKM yang dengan tulus membantu.

9. Sophia Thaianant

Sophia menyadari bahwa para penyelam Muslim membutuhkan makanan halal. Ia dan timnya memasakkan makanan halal tanpa henti selama dua minggu dan tidak meminta bayaran.

10. Orang-orang yang mengantarkan makanan gratis

Orang-orang yang datang dengan sepeda maupun sepeda motor ratusan kilo jauhnya hanya demi mengantarkan makanan untuk tim penyelamat. Mereka melakukannya setiap hari selama dua minggu ini tanpa dibayar.

Kami di theAsianparent bersama dengan semua orang di dunia merayakan keberhasilan misi penyelamatan yang berbahaya ini. Benar-benar sebuah keajaiban!

Rasa hormat kami berikan sepenuhnya untuk para pahlawan yang sudah mempertaruhkan segalanya demi menyelamatkan tim sepakbola yang terjebak di gua Thailand. Kami kirimkan doa untuk anak-anak, pelatih, serta keluarga mereka agar tetap sehat.

 

*Artikel disadur dari tulisan Nalika Unantenne di theAsianparent Singapura.

Baca juga:

Heroik! Anggota Basnaz ini Selamatkan Bayi yang Terjebak Banjir