Selama kehamilan, Bunda cenderung mengalami peningkatan kebutuhan nutrisi tertentu seperti zat besi, kalsium, hingga asam lemak omega 3. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, termasuk asam lemak omega 3, maka ikan teri bisa menjadi pilihan. Pasalnya, kandungan merkuri dalam teri terbilang rendah sehingga aman dikonsumsi untuk ibu hamil.
Artikel terkait: Ingin anak tumbuh cerdas? Beri ia asupan ikan teri setiap hari
5 Manfaat mengonsumsi ikan teri untuk kesehatan ibu hamil
Tidak sekadar asam lemak omega 3, ikan teri juga memiliki banyak kandungan nutrisi yang bagus bagi kesehatan secara keseluruhan. Kandungan nutrisi yang dimiliki sekitar 100 gram ikan teri berdasarkan data USDA National Institute di antaranya adalah:
Jenis Nutrisi | Jumlah |
Kalori | 131 Kkal |
Protein | 20,35 gram |
Lemak | 4,84 gram |
Serat | 0,5 gram |
Folat | 2% dari kebutuhan per hari (RDA) |
Vitamin D | 17% dari kebutuhan per hari (RDA) |
Kalsium | 147 mg |
Zat besi | 3,25 mg |
Artikel terkait: Cegah bayi lahir prematur, ini manfaat lain ikan bandeng untuk Bumil
Manfaat ikan teri bagi kesehatan ibu hamil
Beberapa manfaat ikan teri bagi kesehatan ibu hamil di antaranya adalah:
1. Bagus untuk kesehatan tulang
Rekomendasi kalsium untuk ibu hamil adalah 1.000 miligram per harinya. Nutrisi ini sangat penting untuk fungsi otot, pembuluh darah, dan saraf dalam tubuh.
Ikan teri kaya akan kalsium untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Selain itu, penyerapan kalsium yang baik juga dapat membantu perkembangan tulang dan gigi pada bayi di dalam kandungan.
2. Bagus untuk perkembangan otak janin
Ikan teri, salmon, dan makarel merupakan sumber penting dari asam lemak omega 3, terutama DHA dan EPA (asam eikosapentanoat). Jenis omega 3 tersebut dinilai sangat penting dan bagus untuk perkembangan otak bayi. Oleh karena itu, Bunda juga disarankan untuk mendapat asupan 200 miligram DHA ketika hamil.
Ikan teri merupakan sumber asam lemak esensial yang aman dikonsumsi selama kehamilan, mengingat kadar merkuri yang dimiliki lebih rendah dari jenis ikan ukuran besar lainnya.
3. Sumber zat besi
Ibu hamil membutuhkan asupan zat besi 50% lebih banyak dari perempuan yang tidak hamil, yakni sekitar 27 miligram per harinya. Pasalnya, volume darah cenderung meningkat secara signifikan selama kehamilan sehingga zat besi tambahan diperlukan untuk produksi sel darah merah.
Selain itu, ikan teri juga mengandung zat besi heme. Jenis zat besi ini ditemukan dalam ikan dan daging, serta lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan dengan jenis zat besi yang ditemukan pada tumbuh-tumbuhan.
4. Menjaga berat badan
Ikan teri rendah kalori tetapi ia memiliki kandungan protein yang tinggi. Menambahkan ikan teri pada menu makanan selama kehamilan, ini akan membantu Bunda untuk mengatur kadar kalori yang masuk ke dalam dan membuat Anda lebih mudah kenyang. Hal ini bermanfaat untuk menjaga berat badan Bunda agar tidak bertambah drastis selama kehamilan.
5. Bagus untuk kesehatan kulit
Bunda mungkin mengalami beberapa masalah kesehatan kulit seperti jerawat, kulit kering, atau pun kulit kusam selama kehamilan. Ikan teri kaya akan vitamin E yang bagus untuk menjaga kesehatan kulit Anda. Ikan teri juga mengandung cukup banyak antioksidan yang dapat menghentikan kerusakan sel di dalam tubuh.
Hal yang perlu diperhatikan
Ikan teri biasanya dijual dalam keadaan kering atau dalam kemasan. Hal ini membuat ikan tersebut cenderung memiliki banyak kandungan sodium atau garam yang lebih tinggi.
Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk membatasi konsumsi ikan teri selama kehamilan. Akan lebih baik lagi jika Bunda sebaiknya mengonsumsi ikan teri segar yang memiliki kadar garam yang lebih rendah.
Food and Drug Administration (FDA) juga merekomendasikan agar ibu hamil makan setidaknya 8 ons hingga maksimal 3oo ons dari berbagai makanan laut rendah merkuri termasuk ikan teri per minggunya.
Artikel terkait: 4 Jenis ikan ini baik untuk kesehatan janin dan ibu hamil
Itulah berbagai manfaat dan hal yang perlu diperhatikan jika ingin mengonsumsi ikan teri selama kehamilan. Pastikan juga Bunda mengonsumsi makanan bernutrisi lainnya agar kebutuhan gizi tetap seimbang, ya.
Semoga informasi ini bermanfaat!
***
Referensi: Livestrong, Nutrition and You
Baca juga: