Sifat pemarah pada anak disinyalir dapat mempengaruhi kesehatannya. Misalnya, mengundang resiko penyakit jantung atau darah tinggi. Begitu pula dengan gangguan emosi negatif seperti rasa sedih dan takut yang berlebihan. Rasa sedih akan membuat turunnya imunitas anak. Sementara rasa takut yang berlebihan, akan membuat anak tidak percaya diri. Selain itu, anak pemarah juga akan mendapat kesulitan dalam kehidupan sosialnya.
Ada 4 macam klasifikasi gangguan emosi anak antara lain:
1. Ketidak mampuan untuk menunjukkan tingkah laku yang tepat dalam situasi tertentu.
2. Ketidak mampuan untuk membangun hubungan pertemanan dengan teman sebaya.
3. Mudah merasa deperesi atau cemas hanya karena alasan-alasan kecil.
4. Memiliki gangguan gejala tertentu saat mengahadapi masalah . Misal sakit perut jika disuruh maju ke depan kelas; takut dengan semua orang dengan kumis atau berewok dan lain sebagainya.
Klasifikasi berdasarkan tingkatannya
Selanjutnya keempat gangguan emosi tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga tingkat yaitu ringan, sedang, dan berat. Gangguan emosi ringan biasanya tidak mudah terdeteksi karena orang tua biasanya menganggap hal ini sebagai sesuatu yang wajar pada anak. Misalkan si 4 tahun masih menolak untuk berbagi mainannya, bahkan marah bila ada yang mencoba memegang mainannya. Padahal sesuai dengan tahap perkembangan emosi, usia 4 tahun seharusnya telah paham berbagi dan bermain bersama teman.
Tingkat sedang akan terlihat ketika anak bertindak lebih jauh dari situasi di atas. Misalkan kemarahannya membuatnya menyakiti teman yang meminjam mainannya. Atau saat ia berumur 5-6 tahun ia akan menolak untuk tidur sendiri sambil mengemukakan alasan-alasan yang tidak masuk akal.
Gangguan emosi tingkat berat akan terlihat bila anak mudah mengamuk untuk suatu hal yang tidak sesuai keinginannya. Cara ia mengamuk pun diikuti dengan tindakan menyakiti diri. Atau saat ketakutan ia akan langsung pucat, menjerit dan bahkan keluar keringat dingin.
Gangguan emosi dapat diatasi dengan berbagai jenis terapi, misalnya terapi kartu emosi, art therapy, terapi bermain, terapi musik, dan terapi tulisan tangan. Apa dan bagaimana metode masing-masing terapi tersebut? Bacalah ulasannya satu per satu pada artikel Aneka Terapi Untuk Mengatasi Anak Pemarah.
Beberapa anak memiliki sifat pemarah yang mudah meledak ledak. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa sifat pemarah si kecil terdiri atas beberapa jenis dan dapat dilakukan pengobatan yang tepat? Melalui ulasan ini, Anda dapat mendeteksi sang buah hati mengalami gangguan emosi anak dengan beberapa contoh tindakan yang mungkin dilakukannya. Yuk simak ulasan secara lengkap di bawah ini dengan saksama!
Klasifikasi Gangguan Luapan Emosi si Kecil
Sifat pemarah yang dimiliki si kecil mampu mempengaruhi kesehatannya. Salah satu penyakit berbahaya yang disebabkan oleh kemarahan adalah penyakit jantung atau darah tinggi. Yang perlu diketahui bahwa penyakit tersebut tidak hanya menyerang orang dewasa. Anak anak pun dapat mengalaminya sejak dini. Oleh karena itu, lebih baik untuk mendeteksi gangguan luapan emosi yang dimiliki si kecil sejak dini.
Anak yang mudah marah dan tidak dapat mengkontrolnya akan kesulitan dalam kehidupan sosialnya. Selain kemarahan, rasa sedih dan takut merupakan luapan emosi negatif yang patut dikontrol. Rasa sedih mampu mempuat imunitas anak Anda menurun dengan drastis. Selain itu, rasa takut yang berlebihan mampu membaut sang buah hati merasa tidak percaya diri.
Gangguan luapan emosi pada anak dapat diklasifikasikan menjadi empat macam. Pertama si kecil tidak mampu menunjukkan tingkah laku pada situasi tertentu. Kedua anak Anda tidak mampu membangun hubungan pertemanan dengan temannya. Jenis ketiga, si kecil dapat mudah merasa depresi karena alasan sepele. Terakhir, mengalami gejala tertentu saat ia menghadapi masalah.
Klasifikasi Berdasarkan Tingkatan
Gangguan emosi anak dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu ringan, sedang, dan berat. Ringan biasanya mudah dideteksi, misalnya anak usia 4 tahun tidak mau berbagi mainan dengan temannya. Jenis sedang terlihat saat anak menyakiti teman jika temannya meminjam mainannya. Jenis berat dideteksi dengan cara mengamuk si kecil yang diikuti dengan tindakan menyakiti diri sendiri.
Si kecil yang mulai tumbuh harus mulai dikenalkan dengan penguasaan emosi. Hal tersebut sangat penting agar mampu menjalankan kehidupan sosialnya dengan baik. Jika si kecil dideteksi memiliki gangguan luapan emosi, dapat diterapi dengan beberapa cara. Seperti kartu emosi, art therapy, terapi musik, terapi bermain, atau terapi tulisan tangan. Apakah buah hati Anda terdeteksi mengalami gangguan luapan emosi?