5 Macam Tempat Ibadah Agama Budha, Intip Kemegahannya!

Tempat ibadah agama Buddha dirancang untuk melambangkan lima elemen kehidupan, yakni api, udara, tanah, air, dan kebijaksanaan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang majemuk. Hal ini dapat dilihat dari sejumlah agama yang dianut, salah satunya adalah agama Budha. Nah, kali ini theAsianparent akan mengulas tempat ibadah agama Budha. Penasaran, kan, apa saja? Baca artikel ini hingga tuntas!

5 Macam Tempat Ibadah Agama Budha

Secara umum, tempat ibadah bagi umat Budha dikenal dengan sebutan kuil atau biara. Kuil tersebut biasanya tak hanya berupa satu bangunan saja, melainkan termasuk lingkungan di sekitarnya.

Melansir laman BBC, kuil Buddha dirancang untuk melambangkan lima elemen kehidupan, yakni api, udara, tanah, air, dan kebijaksanaan yang disimbolkan dengan bagian puncak bangunan.  Sementara itu, arsitektur dan strukturnya dapat berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.

1. Vihara

Tempat ibadah agama Budha yang pertama yaitu vihara atau wihara. Vihara pada dasarnya adalah sebutan untuk kuil agama Budha di Indonesia.

Selain disebut sebagai kuil, Vihara memiliki banyak sebutan di Indonesia antara lain Maha Vihara, Vihara, Arama, Kuil, Cetiya, TITD (Tempat Ibadah Tri Dharma), Kelenteng Buddha, dan Bio.

Dari delapan sebutan tersebut, Vihara adalah sebutan yang paling banyak digunakan. Kata Vihara berasal dari bahasa Pali (bahasa India kuno) yang berarti tempat tinggal atau tempat untuk melakukan puja bhakti. Vihara juga dapat diartikan sebagai biara Budha atau tempat pertemuan para biarawan Budha.

Vihara berfungsi sebagai pusat kegiatan agama dan kebudayaan umat Budha. Maka jangan heran jika di dalam komplek vihara juga dimanfaatkan sebagai tempat belajar, berkumpul, dan tempat tinggal para biksu. 

Hanya saja, masyarakat awam biasanya menyamakan vihara dengan klenteng. Meski klenteng sendiri sebenarnya rumah ibadah bagi penganut taoisme maupun konfusianisme.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kelenteng adalah tempat ibadah umat Konghucu yang kebanyakan digunakan untuk memohon sesuatu dan bersifat pribadi. Sedangkan di Vihara, peribadatan lebih bersifat kebaktian serta dapat diisi ceramah oleh Bhikkhu atau Dharmaduta.

Maha Vihara Maitreya di Medan. Foto: Canva

Perbedaan antara vihara dan klenteng semakin samar sejak peristiwa pahit 1965. Pasalnya, pemerintah Orde Baru kala itu melarang adanya simbol-simbol kebudayaan Tionghoa di ruang publik, termasuk kepercayaan dan rumah ibadah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Banyak klenteng yang kemudian terpaksa mengubah nama sebagai vihara. Pengurus klenteng juga mencatatkan surat izin dalam naungan agama Budha demi kelangsungan peribadatan. Setelah tergulingnya era Orde Baru, penganut Konghucu baru bisa kembali leluasa menunjukkan jati dirinya.

Artikel terkait: Tak Banyak yang Tahu, 8 Artis Ini Menganut Ajaran Agama Budha

2. Candi, Bangunan Kuno Tempat Ibadah Agama Budha

Candi merujuk pada bangunan batu yang digunakan sebagai tempat beribadah pada zaman peradaban Hindu-Budha. Salah satu candi yang diperuntukkan bagi umat Budha yang tersohor adalah Candi Borobudur.

Candi Borobudur yang terletak di Magelang merupakan bangunan yang sangat megah. Desain dan arsitekturnya menjadi bukti betapa tingginya kebudayaan dan peradaban masyarakat di masa lampau.

Selain itu juga terdapat beberapa candi agama Budha di daerah lain. Seperti Candi Sewu, Candi Kalasan, Candi Sari, Candi Plaosan, Candi Banyunibo, Candi Jabung, kelompok candi Muaro Jambi, dan Candi Muara Takus.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Pagoda

Tempat ibadah agama Budha selanjutnya adalah pagoda. Pagoda memiliki ciri khas unik berupa bangunan bertingkat tinggi layaknya menara dan atapnya terlihat seperti bertumpuk-tumpuk.

Umumnya pagoda memiliki arsitektur khas Tiongkok. Konsep bentuk pagoda yang semakin keatas semakin menyempit rupanya menyimpan makna filosofis mendalam.

Melansir laman Tionghoa Info, arti bentuk pagoda adalah semakin tinggi tingkat pencerahan seseorang, semakin sedikit keinginan duniawinya. Hingga keinginan-keinginan tersebut hanya akan tertinggal satu saja (ujung pagoda), yakni melayani Tuhan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hal ini sejalan dengan ajaran agama Budha, bahwa manusia selayaknya mengurangi dan mengendalikan hasrat akan keduniaan. Kemudian lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan berbuat baik kepada sesama.

Pagoda bisa ditemui di negara-negara dengan penganut Budha, seperti Tiongkok, Thailand, Jepang, Korea, hingga Singapura. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa bangunan pagoda, salah satunya Pagoda Avalokitesvara di Semarang, yang mendapat penghargaan MURI sebagai pagoda tertinggi di Indonesia.

Artikel terkait: 30 Inspirasi Ucapan Waisak yang Indah dan Penuh Makna

4. Stupa

Stupa merupakan bangunan berbentuk gundukan atau setengah bola, penampakannya mirip lonceng. Stupa menjadi salah satu bentuk arsitektur Budha yang paling dikenal.

Melansir lama Buddhazine.com, stupa sudah dikenal di India sebelum masa kehidupan Buddha. Gundukan berbentuk kubah ini mengingatkan pada gundukan tanah yang digunakan untuk menutupi jenazah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Stupa pada dasarnya sebagai representasi dari situs pemakaman untuk orang yang terhormat. Keberadaan stupa lantas menjadi peringatan dan penghormatan atas kehadiran Sang Budha berikut ajaran-ajarannya.

Namun seiring waktu, kegunaan stupa pun berkembang. Bangunan ini digunakan untuk menyimpan relik Budha atau murid-muridnya, menyimpan benda-benda milik Budha dan muridnya, hingga menandai sebuah peristiwa dalam kehidupan Budha.

Di Indonesia sendiri terdapat kompleks Stupa Batujaya di Karawang, Jawa Barat. Bangunan ini menjadi bukti peninggalan agama Budha di masa lampau. Agama Budha diketahui merupakan agama tertua kedua di Nusantara yang menyebar melalui jalur perdagangan dengan India.

5. Tempat Ibadah Agama Budha di Rumah

Para pengikut agama ​​Buddha tidak harus selalu beribadah kuil. Kegiatan pemujaan juga dapat dilakukan di rumah.

Umat ​​Buddha biasanya menyisihkan sebuah ruangan atau bagian dari sebuah ruangan sebagai tempat pemujaan. Akan ada patung Buddha, lilin, dan tempat dupa.

****

Parents, itulah tadi 5 macam tempat ibadah agama Budha. Semoga informasi ini menambah khazanah pengetahuan Anda, ya!

Baca juga:

Penulis

Titin Hatma