Baru-baru ini, ada sebuah rekaman video yang mempelihatkan seorang gadis cilik yang asik berbicara dengan teman khayalan yang diunggah di Facebook.
Video tersebut memperlihatkan seorang ibu dan putrinya yang sedang berteduh di sekolah di Songkhla, Thailand karena hujan deras. Mereka akhirnya terjebak di dalam sekolah itu. Tak lama, anak perempuan itu kemudian mulai berbicara dengan seseorang, yang diduga sebagai teman khayalan .
Bagian yang mengejutkan lainnya, meskipun dalam video tersebut jelas menunjukkan tidak ada orang lain di sekitar, percakapan sang ibu dan anak perempuan ini memperlihatkan bahwa ada orang ketiga yang ikut membalas obrolan mereka.
Video tersebut direkam pada Senin, 17 September lalu. Baru beberapa hari berselang, pada Rabu pagi, video tersebut sudah ditonton lebih dari 4,3 juta kali, mengumpulkan lebih dari 16.000 reaksi, 90 komentar dan telah dibagikan kembali oleh warganet yang melihatnya setidaknya 53.000 kali.
Apa yang terjadi di video itu, benarkah ada teman khayalan atau hantu?
Tim TheAsianparent mencoba memahami peristiwa di balik video tersebut. Sebenarnya, apa yang terjadi?
Sang ibu, Kru Ju Taksaporn Yodthong, menceritakan insiden dalam rekaman berdurasi satu menit itu.
Kemudian, ibunya mengamati putrinya, Im-aim, yang sedang asyik berbicara dengan seseorang di dekat pintu laboratorium komputer di lantai dua sekolah. Meskipun dalam video tersebut dengan jelas menunjukkan bahwa ketika itu putrinya hanya seorang diri, ibunya masih mempertanyakan dengan siapa putrinya berbicara.
Benarkah putrinya sedang berbincang dengan teman khayalan?
Dalam video itu, sang putri mengaku bahwa dirinya sedang mengobrol dengan seorang anak kecil. ‘Seseorang’ yang tidak terlihat dalam video tersebut. Sang putri menambahkan kalau temannya itu sedang berdiri di tangga dan memakai sepatu merah muda.
Dalam video tersebut, dilanjutkan dengan ibu yang menjawab bahwa tidak ada orang lain di sekitar. Faktanya, anak-anak lain memang telah meninggalkan sekolah karena hari mulai gelap.
Lebih mengejutkan lagi, putrinya mengatakan bahwa dia ingin mengajak temannya ke rumah bersamanya.
Karena kesal, sang ibu kemudian memberitahu putrinya untuk memberi tahu teman khayalannya bahwa mobil mereka tidak memiliki ruang tersisa, dan bahwa ‘temannya’ itu harus terus bermain sendiri dan tidak mengikutinya.
Putrinya kemudian menyampaikan pesan itu ke udara kosong di depannya. Anehnya, terdengar kata “Krub” – yang artinya “Ya, Pak” sebagai tanggapan atau jawaban sang anak.
Mereka pun akhirnya segera bergegas menuju lantai dasar, di mana video terpotong.
Tonton video yang bikin merinding secara keseluruhan di sini :
* Di postingan aslinya, judulnya: Malam hujan di sekolah. Im-Aim (nama gadis itu) sedang berbicara dengan seseorang. Dia mengatakan dia berbicara dengan seseorang dengan sepatu merah muda
Beragam reaksi dari warganet
Beberapa warganet yang melihat tayangan video singkat itu memberikan beragam spekulasi. Bahwa putrinya sedang mengobrol dengan seorang teman khayalan.
Namun, ada komentar lain yang mengatakan bahwa itu tidak mungkin terjadi, mengingat ada jawaban “Krub” yang terdengar.
Sang ibu juga mengomentari keraguan warganet, dengan mengatakan bahwa dia tidak yakin dari mana suara “Krub” itu. Namun, dia tidak mau mencari tahu apakah memang teman khayalan atau sesuatu yang misterius lainnya. Pasalnya, dia pun sudah cukup terganggu.
Teman-teman dari Kru Ju Taksaporn Yodthong juga bertanya apakah ibunya tidak terbiasa dengan putrinya berbicara kepada dirinya sendiri.
Sang ibu menjawab bahwa dia sering kali mengamati putrinya yang sering mengobrol dengan dirinya sendiri. Kadang-kadang, ia bahkan membawa minuman soda untuk dinikmati bersama teman-temannya yang tak terlihat.
Perlukah Parents khawatir tentang teman imajinasi anak?
Dikutip dari dari laman Hallo Sehat, ternyata diketahui setidaknya 25% hingga 45% anak yang berusia 3 sampai 7 tahun memiliki teman khayalan. Sebagian besar anak memiliki teman khayalan yang tidak terlihat, namun sebagian lagi menganggap mainan seperti boneka adalah teman khayalannya.
Dalam survei lain, ada sebanyak 51% dari 500 remaja di sebuah kampus di New Zealand menyatakan bahwa mereka masih mengingat teman khayalannya sewaktu kecil (Nicholson 2008)
Mengingat bahwa kondisi anak-anak memiliki “teman imajiner” terbilang wajar, artinya Parents sebenarnya tidak perlu khawatir berlebihan. Berikan saja kesempatan anak untuk berimajinasi, bersama teman khayalannya.
Bahkan, tidak ada salahnya jika Parents ikut bermain bersama mereka. Jika Anda diminta untuk ikut bermain oleh anak dan teman khayalannya, maka anggaplah teman khayalan merupakan teman mereka.
Dari sini Parents juga bisa memahami dan mengetahui sejauh mana si kecil bermain bersama teman imajinasinya.
Meskipun begitu, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai ketika anak memiliki teman khayalan,
- Saat si kecil justru lebih asik dengan teman imajinasi, sehingga melupakan teman di dalam kehidupan nyata sehingga sulit bersosialisasi
- Ketika anak melakukan kesalahan, dirinya menyalahkan teman khayalannya
- Anak menunjukkan sikap kasar
- Saat Parents melihat bahwa anak memiliki kesulitan membedakan fantasi dari kenyataan.
Jika hal ini terjadi tak ada salahnya untuk melakukan konsultasi pada profesional dari spesialis perkembangan anak.
Baca juga:
7 Cerita Seram Seputar Reinkarnasi yang Dialami Anak ini Bikin Merinding
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.