Pola dan Gerakan Tari
Tarian Lenggang Nyai dibawakan oleh 4-6 perempuan yang pola lantainya lebih fleksibel karena telah disesuaikan dengan keindahan dan keselarasan tarian. Berbeda dengan tari tradisional, biasanya pola lantai sudah diatur dan digunakan sesuai aturan.
Merujuk pada jalan cerita, gerakan dalam tarian ini mencerminkan semangat dan kelincahan perempuan. Aneka gerakan unik disuguhkan dalam tari ini seperti gerakan blonter, gerakan cindek nyai, dan gerakan palang tiga.
Dalam pertunjukannya, gerakan tari yang lincah memang menggambarkan keceriaan dan keluwesan gadis Betawi. Kelincahan tersebut dapat dilihat dari gerak tubuh, kaki dan tangan penari yang bergerak cepat tetapi tetap serasi dengan musik yang dimainkan.
Beberapa gerakan juga ada yang menggambarkan kebingungan Nyai Dasimah saat menentukan pilihan pendamping hidupnya. Tari Lenggang Nyai ini juga memiliki keunikan tersendiri yaitu perpaduan unsur budaya.
Dilihat dari kostum penarinya, terdapat padanan budaya Tiongkok dan Betawi yang selaras. Properti yang digunakan pun menarik antara lain mahkota, konde cepol, ampreng, pending (sejenis ikat pinggang), toka-toka, dan pakaian yang besar.
Pemilihan warna juga disesuaikan dengan semangat perempuan yang menggebu, yaitu merah dan hijau terang. Pada bagian kepala terdapat mahkota yang identik dengan budaya Tiongkok. Saat pertunjukan, musik tradisional dari Betawi yaitu Gambang Kromong mengiringi jalannya tarian ini dengan sangat apik.