Sejarah dan Keunikan Tari Lenggang Nyai, Simbol Perjuangan Perempuan

Mengenal Tari Lenggang Nyai yang jadi momentum perjuangan perempuan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Nusantara sangat kaya dengan warisan kuliner dan budayanya. Tak terkecuali seni tarinya yang memikat. Salah satu ragam tarian yang amat terkenal yaitu Tari Lenggang Nyai khas Betawi yang sarat sejarah dan makna.

Saking populernya, tarian ini banyak dipentaskan di berbagai acara, sebut saja acara kesenian, acara adat, penyambutan tamu penting, acara peresmian, dan festival budaya. Ini dia ulasan lengkapnya.

Sejarah

Merujuk laman Good News From Indonesia, tarian khas Betawi sebenarnya terbentuk dari proses asimilasi kebudayaan seperti Melayu, Arab, Cina, Portugis, India, dan sebagainya. Mengusung musik pengiring yang riang dan gerakan tari dinamis, Tari Lenggang Nyai menjadi salah satu tari yang terkenal.

Sumber: Museum Nusantara

Nama Tari Lenggang Nyai sendiri diambil dari kata lenggang yang berarti melenggak-lenggok, dan kata nyai yang diambil dari cerita tentang cerita rakyat Nyai Darsinah. Tari Lenggang Nyai yang juga disebut Tari Lenggang Betawi ini diciptakan oleh seniman asal Yogyakarta, Wiwik Widiastuti pada tahun 1998 silam. 

Konon, dahulu kala Nyai Darsinah adalah seorang perempuan berparas ayu dari tanah Betawi. Nyai Darsinah saat itu dilanda kebingungan memilih pasangan hidup. Pada masanya, Nyai dihadapkan oleh dua pilihan yang berbeda kewarganegaraan yaitu pria Indonesia dan Belanda.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Lama berpikir, Nyai Darsinah akhirnya memilih pria Belanda bernama Edward William sebagai pendamping hidupnya. Siapa sangka, setelah menikah kehidupan Nyai berubah drastis. Bukan kebahagiaan, Nyai justru mendapat banyak sekali aturan dari suaminya yang membuat dirinya terkekang.

Ia sampai pada momentum haknya sebagai perempuan terampas. Nyai Darsinah lantas memutuskan memberontak untuk memperjuangkan kebebasannya. Kisah ini mendorong Wiwik Widiastuti menciptakan kreasi tari sebagai penanda perjuangan Nyai Darsinah dalam memperjuangkan hak dan kebebasannya sebagai seorang wanita.

Dilihat dari kisahnya, cerita Nyai Darsinah mengingatkan pada perjuangan Raden Ajeng Kartini yang memperjuangkan emansipasi perempuan. Benang merah ingin ditampilkan tari satu ini dengan gerakan indah dan kaya makna.

Artikel terkait: Tari Pendet: Sejarah, Makna, dan Perkembangannya

Pola dan Gerakan Tari

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: Good News From Indonesia

Tarian Lenggang Nyai dibawakan oleh 4-6 perempuan yang pola lantainya lebih fleksibel karena telah disesuaikan dengan keindahan dan keselarasan tarian. Berbeda dengan tari tradisional, biasanya pola lantai sudah diatur dan digunakan sesuai aturan.

Merujuk pada jalan cerita, gerakan dalam tarian ini mencerminkan semangat dan kelincahan perempuan. Aneka gerakan unik disuguhkan dalam tari ini seperti gerakan blonter, gerakan cindek nyai, dan gerakan palang tiga.

Dalam pertunjukannya, gerakan tari yang lincah memang menggambarkan keceriaan dan keluwesan gadis Betawi. Kelincahan tersebut dapat dilihat dari gerak tubuh, kaki dan tangan penari yang bergerak cepat tetapi tetap serasi dengan musik yang dimainkan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Beberapa gerakan juga ada yang menggambarkan kebingungan Nyai Dasimah saat menentukan pilihan pendamping hidupnya. Tari Lenggang Nyai ini juga memiliki keunikan tersendiri yaitu perpaduan unsur budaya.

Dilihat dari kostum penarinya, terdapat padanan budaya Tiongkok dan Betawi yang selaras. Properti yang digunakan pun menarik antara lain mahkota, konde cepol, ampreng, pending (sejenis ikat pinggang), toka-toka, dan pakaian yang besar.

Pemilihan warna juga disesuaikan dengan semangat perempuan yang menggebu, yaitu merah dan hijau terang. Pada bagian kepala terdapat mahkota yang identik dengan budaya Tiongkok. Saat pertunjukan, musik tradisional dari Betawi yaitu Gambang Kromong mengiringi jalannya tarian ini dengan sangat apik.

Artikel terkait: Beraneka Ragam, Ini 25 Tarian Tradisional dari Berbagai Provinsi di Indonesia

Nilai Moral

Sumber: jadiberita.com

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Adapun dua nilai yang dapat kita saksikan dari Tari Lenggang Nyai adalah nilai estetika dan nilai moral. Setiap kesenian tentu dipertunjukkan dengan nilai keindahan dan keunikan tersendiri. Bicara Lenggang Betawi, tarian ini tetap mengedepankan nilai kebudayan Betawi yang unik dan sarat sentuhan warna meriah.

Di samping estetika, nilai moral tampak pada gerakan yang disajikan. Tarian ini menggambarkan deretan nilai antara lain unsur Kebingungan, Kesedihan, Rasa malu, Keyakinan, Bahagia, Percaya diri, Keberanian, dan tak kalah penting Cinta sejati.

Tari Lenggang Nyai adalah bentuk tarian yang ingin menyampaikan pesan kepada perempuan agar menjadi sosok berprinsip, tegas, dan bijaksana dalam menentukan pilihan. Utamanya pilihan penentu masa depan seperti memilih pasangan hidup.

Dengan prinsip yang kuat, perempuan dituntut untuk berani mengambil keputusan demi masa depannya kelak. Nantinya, perempuan juga harus siap menerima konsekuensi dan risiko dari keputusan yang telah ia ambil dalam hidupnya.

Parents, ternyata kesenian yang ada di Nusantara mengandung pelajaran yang sangat berharga termasuk Tari Lenggang Nyai. Semoga kisah ini dapat menjadi inspirasi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga:

5 Jenis Tarian Jawa Tengah yang Indah, Kenalkan pada Si Kecil, Bund!

Tari Sekapur Sirih, Tarian Tradisional Jambi Saat Menyambut Tamu

5 Fakta Menari Tari Piring Khas Sumatera Barat, Ajarkan pada Anak Yuk!