Pengalamanku Tambal Gigi Anak 2 Tahun di Masa Pandemi

Seperti apa drama tambal gigi anak 2 tahun? Inilah pengalaman pribadi saya membawa anak saya yang berusia 2 tahun 4 bulan tambal gigi di masa pandemi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tambal gigi anak 2 tahun saya lakukan karena saya melihat keponakan saya yang berusia 5 tahun mengalami sakit gigi. Giginya berlubang dan ia sering kesakitan, dampaknya ia tak bisa makan dan berat badannya pun menurun. Hal ini tentu sangat berpengaruh mengingat masa anak adalah masa pertumbuhan.

Pengalaman Tambal Gigi Anak 2 Tahun yang Membuka Mata Saya

Anak saya sendiri giginya belum tumbuh lengkap, namun saya lihat sudah ada potensi gigi yang berlubang. Menjaga gigi anak balita memang penuh tantangan. Terkadang mereka maunya sikat gigi sendiri sehingga kurang bersih, terkadang lupa, terkadang ketiduran sebelum sempat sikat gigi, dan berbagai hal lainnya terjadi.

Selain itu anak saya juga masih ASI sehingga beberapa giginya mengalami karies dan saran dokter memang harus ditambal. Anak bisa mendapatkan tindakan dokter ketika usianya 2 tahun ke atas. Saya sendiri sudah melihat gejala white spot di giginya sejak anak saya berusia 21 bulan.

Saya melakukan berbagai pencegahan dengan sikat gigi namun karies disebabkan ASI memang sulit dihindari jika anak belum disapih. Setelah usianya 2 tahun 4 bulan saya ke klinik untuk periksa gigi. Sampai di klinik dokternya merujuk ke RS besar agar ditangani oleh dokter spesialis.

Anak Menangis saat Bertemu Dokter

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Akhirnya saya pergi ke RS dan bertemu dokter spesialis. Di masa covid ini semua dokter memakai APD dan anak saya menangis keras. Dokter lantas merujuk lagi ke dokter gigi spesialis anak. Saya pun pindah ke dokter spesialis gigi anak. Dokter dan perawatnya memang piawai menghadapi anak.

Rata-rata anak menangis karena takut melihat APD dan alatnya, padahal belum merasakan apa-apa. Saya meminta dokter memeriksa dan ternyata memang harus ditambal. Pertemuan pertama anak saya menangis keras, ditambah saya yang baru saja operasi gigi juga tidak fokus karena kesakitan.

Oya di sini perawatnya juga sudah menyiapkan mainan dan berbagai hal untuk menghibur anak-anak. Namun karena anak saya menangis terus, dokter memberikan surat rujuk untuk datang di pekan selanjutnya. Pekan depannya saya kembali lagi ke sana dan meminta tindakan untuk anak saya.

Akhirnya Gigi Anak Saya Ditambal

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setelah dicek ternyata gigi geraham yang berlubang tidak perlu dibor. Jadi kalau lubangnya masih kecil dan bersih ternyata tidak perlu dibor. Gigi langsung ditambal begitu saja, namun perlu waktu beberapa lama untuk menunggu tambalannya mengeras.

Nah dalam kondisi ini anak saya sudah menangis keras ketika tambalan diletakkan dan giginya ditekan menggunakan jari dokter. Perlu waktu sekitar satu menit, dan selama itulah anak saya menangis. Beberapa orang menyarankan sebaiknya jangan ditambal jika ia menangis karena bisa menjadi pengalaman traumatis.

Tapi sebenarnya tambal ini tidak sakit dan tidak menakutkan, sehingga saya tetap lanjutkan prosesnya. Saya memangku anak di kursi tindakan, lalu suami saya memegangi anak, sedang dokter menambal giginya. Setelah satu menit, akhirnya proses tambal selesai, si kecil diberi mainan oleh perawat dan dia bisa tertawa lagi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Karena yang berpotensi berlubang ada lebih dari satu serta ada karies juga, maka dokter menyarankan untuk tambal dan memberikan surat kontrol. Setelah tambal belum boleh makan apa pun hingga 2 jam.

Jadi setelah tambal kami jalan-jalan dulu hingga 2 jam dan akhirnya makan. Saya tanya pada si kecil apakah tadi proses tambalnya sakit, katanya tidak sakit. Ketika saya mengajaknya untuk ke dokter lagi pekan depan ia pun menyetujui. Berarti pengalaman tadi tidak menimbulkan trauma.

Namun entah pekan depan apakah dia mau atau tidak, semoga saja dia tetap mau. Dan untuk parents sebaiknya jika menemukan gigi yang berlubang segera dibawa ke dokter. Karena jika sudah sakit akan lebih sulit penanganannya. Anak saya belum sakit namun saya sudah melihat lubangnya, lebih baik mencegah daripada mengobati bukan. Selain itu penambalan pada gigi yang belum bermaslah dan belum dalam tidak perlu bor dan tentunya tidak menakuti anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Baca juga: 

Rahasia di Balik Senyum Lebar Anak-anakku

Daftar Biaya Tambal Gigi di Klinik dan Rumah Sakit di Jakarta dan Sekitarnya

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan