Untuk menentukan tanggal Tahun Baru Islam dibutuhkan konversi dari sistem penanggalan Hijriah ke Masehi. Kalender Hijriah sendiri merupakan sistem penanggalan Islam yang dibuat berdasarkan peredaran bulan berbeda dengan kalender Masehi yang dihitung berdasarkan peredaran matahari.
Waktu pada tahun Hijriah biasanya lebih pendek sekitar 11 hari daripada tahun Masehi. Jika dalam kalender Masehi satu tahun ada 365 hari, maka pada penanggalan Hijriah ada 354 atau 355 hari dalam setahun.
Kembali pada penetapan Tahun Baru Islam 2022. Berdasar Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri, yakni Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayaagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang ditetapkan 7 April 2022 lalu, Tahun Baru Islam 2022 ditetapkan jatuh pada Sabtu, 30 Juli 2022.
SKB itu memang direvisi pada pada 7 Juli lalu. Namun, revisinya hanya terbatas soal Hari Raya Idul Adha 2022 yang semula ditetapkan 9 Juli menjadi 10 Juli 2022. Dengan begitu sampai hari ini belum ada perubahan tanggal dalam penentuan Tahun Baru Islam 2022.
Meski begitu, pengumuman mengenai tanggal pasti jatuhnya 1 Muharram 1444 Hijriah dari Kementerian Agama (Kemenag) masih menunggu hasil Sidang Isbat Pemerintah.
Terlepas dari kapan Tahun Baru Islam jatuh, umat Islam tetap disarankan untuk menyambut 1 Muharram dengan menjalankan amalan dan ibadah yang disunahkan.
Artikel Terkait: Wajib Tahu! Ini Makna, Amalan dan Keutamaan Hari Tasyrik Idul Adha
Keutamaan Bulan Muharram
Sumber: Pexels
Selain berkaitan dengan penetapan hari libur nasional, penetapan 1 Muharram 2022 juga berkaitan dengan amalan ibadah puasa sunah di Bulan Muharram, seperti puasa Muharram (mulai 1 Muharram), puasa Tasu’ah (9 Muharram), dan puasa Asyura (10 Muharram).
Disebut dengan Bulan Allah atau Syahrullah, umat Muslim dilarang berperang dan diseru untuk menjauhi perbuatan zalim selama Bulan Muharram.
Di samping itu, bulan Muharram juga merupakan satu dari empat bulam haram atau mulia dalam Islam selain Bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Safar. Sebagaimana difirmankan Allah SWT dalam QS. At-Taubah ayat 36 yang berbunyi:
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus”.
Selain itu, ada beberapa peristiwa penting yang dialami para nabi pada hari Asyura, yaitu:
- Bertaubatnya Nabi Adam as
- Berlabuhnya kapal Nabi Nuh as di Bukit Juhdi setelah enam bulan mengarungi banjir besar
- Diselamatkannya Nabi Yunus as dari perut ikan paus
- Sembuhnya Nabi Ayyub as dari penyakit yang dialaminya selama bertahun-tahun, dan
- Selamatnya Nabi Musa as dari kejaran Fir’aun dan bala tentaranya setelah menyeberangi Laut Merah.
Artikel Terkait: Tradisi Sungkeman Saat Idul Fitri, Ini Sejarah dan Makna di Baliknya
Doa Menyambut Tahun Baru Islam 2022
Sumber: Pexels
Memaknai datangnya Tahun Baru Islam, umat Muslim dianjurkan untuk banyak melakukan amal soleh dan giat beribadah. Selain itu Parents juga bisa membaca doa penutup akhir tahun dan juga awal tahun sebagai berikut untuk menyambut datangnya tahun baru.
Doa Akhir Tahun
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim, Wa shallallaahu ‘ala sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam. Allaahumma maa ‘amiltu fi haadzihis-sanati mimmaa nahaitani ‘anhu falam atub minhu wa lam tardhahu wa lam tansahu wa halamta ‘alayya ba’da qudratika ‘alaa uquubati wa da’autani ilattaubati minhu ba’da jur’ati alaa ma’siyatika fa inni astaghfiruka fagfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimma tardhaahu wa wa’adtani ‘alaihits-tsawaaba fas’alukallahumma yaa kariimu yaa dzal-jalaali wal ikram an tataqabbalahuu minni wa laa taqtha’ rajaai minka yaa karim, wa sallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin Nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa ‘aalihii wa sahbihii wa sallam.
Artinya:
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah tetap melimpahkan rahmat dan salam kepada junjungan dan penghulu kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat beliau.
Ya Allah, apa yang saya lakukan pada tahun ini tentang sesuatu yang Engkau larang aku melakukannya, kemudian belum bertaubat, padahal Engkau tidak meridloi (merelakannya), tidak melupakannya dan Engkau bersikap lembut kepadaku setelah Engkau berkuasa menyiksaku dan Engkau seru aku untuk bertaubat setelah aku melakukan kedurhakaan kepada-Mu, maka sungguh aku mohon ampun kepada-Mu, ampunilah aku!
Dan apapun yang telah aku lakukan dari sesuatu yang Engkau ridloi dan Engkau janjikan pahala kepadaku, maka aku mohon kepada-Mu ya Allah, Dzat Yang Maha Pemurah, Dzat Yang Maha Luhur lagi Mulia, terimalah persembahanku dan janganlah Engkau putus harapanku dari-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah. Semoga Alloh tetap melimpahkan rahmat dan salam kepada junjungan kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat beliau.”
Doa Awal Tahun Baru Islam 2022
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam. Allaahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwalu, wa ‘alaa fadhlikal-’azhimi wujuudikal-mu’awwali, wa haadza ‘aamun jadidun qad aqbala ilaina nas’alukal ‘ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa’ihi wa junuudihi wal’auna ‘alaa haadzihin-nafsil-ammaarati bis-suu’i wal-isytighaala bimaa yuqarribuni ilaika zulfa yaa dzal-jalaali wal-ikram yaa arhamar-raahimin, wa sallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam.
Artinya:
“Dengan menyebut asma Alloh Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Alloh tetap melimpahkan rahmat dan salam (belas kasihan dan kesejahteraan) kepada junjungan dan penghulu kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat Beliau.
Ya Allah, Engkau Dzat Yang Kekal, yang tanpa Permulaan, Yang Awal (Pertama) dan atas kemurahan-Mu yang agung dan kedermawanan-Mu yang selalu berlebih, ini adalah tahun baru telah tiba, kami mohon kepada-Mu pada tahun ini agar terhindar (terjaga) dari godaan syetan dan semua temannya serta bala tentara (pasukannya), dan (kami mohon) pertolongan dari godaan nafsu yang selalu memerintahkan (mendorong) berbuat kejahatan, serta (kami mohon) agar kami disibukkan dengan segala yang mendekatkan diriku kepada-Mu dengan sedekat-dekatnya. Wahai Dzat Yang Maha Luhur lagi Mulia, wahai Dzat Yang Maha Belas Kasih!”