3 Jenis Tahi Lalat pada Anak, Mana yang Berisiko Kanker?

Hati-hati, tidak semua tahi lalat pada anak dianggap aman dan tidak mengganggu kesehatan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hampir semua orang memiliki tahi lalat. Ada yang memiliki 1, 2, atau bahkan lebih dari 5. Tahi lalat pada anak biasanya sudah ada sejak anak lahir. Itulah mengapa dikatakan tahi lalat sebagai tanda lahir.

Pada umumnya, warna dan ukuran tahi lalat pada anak tak berubah. Kalau pun berubah –seiring dengan pertambahan usia- warna, ukuran, bentuk, atau teksturnya tidak mengalami perubahan drastis. Jika sampai berubah drastis, pertanda tahi lalat harus mendapatkan intervensi medis karena bisa jadi berisiko kanker atau masalah kulit lain.

Sebelum mendapati kemungkinan tahi lalat berisiko kanker, mari kita pahami jenis tahi lalat pada anak yang umum ditemukan.

Artikel terkait: https://id.theasianparent.com/cara-menghilangkan-tanda-lahir

Jenis-jenis Tahi Lalat

Tahi lalat pada anak umumnya muncul ketika melanosit, sel pembentuk melanin dewasa, tumbuh dalam kelompok bukannya menyebar di kulit.

Tahi lalat dapat ditemukan pada setiap bagian tubuh dalam berbagai bentuk, warna, dan ukuran dalam kisaran 1 hingga hampir 40. Warnanya bervariasi dari hitam, cokelat, cokelat muda, juga merah.

Ini dia tiga jenis tahi lalat yang perlu Bunda ketahui: 

  1. Congenital moles (tahi lalat bawaan)

Tahi lalat yang sudah ada di tubuh bayi saat ia dilahirkan disebut congenital moles. Tahi lalat ini berbentuk seperti cafe au lait (bercak atau bintik datar pada kulit) yang ukurannya dapat bervariasi, begitu juga dengan warna, bentuk, tekstur, dan rambutnya. Ya, tahi lalat ada yang berambut, loh!

Hanya 1 dari 100 bayi baru lahir yang memiliki kemungkinan memiliki tahi lalat bawaan. Jenis tahi lalat pada anak ini biasanya berukuran 4 inci atau bisa juga lebih besar.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  1. Acquired moles (tahi lalat yang diperoleh)

Jenis tahi lalat ini muncul atau berkembang di kemudian hari, seiring perjalanan waktu. Kemunculannya biasanya dikarenakan paparan sinar matahari yang berlebihan yang kemudian merusak jaringan kulit.

Salah satu contoh tahi lalat ini adalah freckles (bitnik-bintik) pada wajah –meski banyak juga yang mendapatinya secara genetika. Ciri dari tahi lalat jenis ini adalah berwarna cokelat dengan berbagai bentuk dan ukuran –kurang dari 1/4 inci. 

  1. Atypical moles (tahi lalat atipikal)

Ukuran tahi lalat atipikal lebih besar dibandingkan dengan jenis tahi lalat pada umumnya. Tepinya tidak beraturan, bentuknya bisa mendatar atau menonjol.

Warnanya berkisar cokelat muda hingga cokelat tua. Jenis tahi lalat atipikal sering juga disebut sebagai nevus displastik dan terlihat seperti melanoma. Tahi lalat ini memiliki peluang lebih besar untuk berubah menjadi melanoma dan bertekstur lentur juga berbulu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kapan Harus Khawatir dan Periksa Tahi Lalat pada Anak ke Dokter?

Sesungguhnya, tahi lalat pada yang sudah ada di kulitnya sejak lahir kurang rentan terhadap kanker jika dibandingkan dengan yang berkembang seiring bertambahnya usia. Namun, jika tahi lalat di bagian wajah atau tubuhnya cenderung berkembang dan berubah warna, ini saatnya Bunda perlu memeriksakannya ke dokter kulit.

Berikut ini tanda-tandanya:

  • Tahi lalat tumbuh dan berkembang dengan cepat.
  • Ukuran, warna, atau bentuknya berubah. Warna tahi lalat yang dianggap umum adalah cokelat, hitam, atau warna kulit. Menjadi tidak umum jika tahi lalat berwarna merah, merah muda, putih, biru, atau terkadangwarna-warna ini juga bisa bercampur dengan warna cokelat atau hitam –bisa mengarah ke melanoma.
  • Perubahan tekstur atau tinggi.
  • Terasa gatal atau bersisik.
  • Tahi lalat menjadi keras.
  • Mengeluarkan darah.
  • Memiliki lebih dari 50 tahi lalat di seluruh tubuh.

Tahi lalat yang muncul setelah berusia 50 tahun juga harus diperiksa dan dipantau secara teratur, karena ada kemungkinan besar berubah menjadi melanoma dan dapat mengancam jiwa. Melanoma adalah jenis kanker kulit yang dimulai dengan melanosit. Itu menyebar dengan cepat mencapai ke bagian lain dari tubuh dan merusak jaringan yang ada di dekatnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ukuran melanoma umumnya lebih besar dari penghapus pensil (atau sekitar 6 mm). Selain ukuran, bentuk, warna, atau penampilan keseluruhan pun dapat berubah. Penderitanya akan mengalami gatal-gatal atau pendarahan di area tahi lalat –padahal sebelumnya tidak pernah.

Artikel terkait: https://id.theasianparent.com/tanda-lahir

Risiko dan Penyebab Kanker Kulit pada Anak 

Sumber: Pinterest

Sangat penting bagi orang tua untuk memahami potensi risiko kesehatan bagi buah hatinya, juga mengetahui langkah-langkah menjaga kesejahteraan mereka. Informasi mengenai kanker kulit pada anak memang tidak banyak, namun Anda bisa mengetahuinya dari penjelasan ini.

Menurut UnityPoint Health, risiko melanoma meningkat pada anak berusia 15 tahun. Dan paparan radiasi ultraviolet juga riwayat sengatan matahari yang parah lah yang membuat anak menjadi lebih rentan terhadap kanker kulit. Selain itu, anak-anak berkulit dan berambut terang juga berisiko lebih tinggi terkena melanoma pediatrik.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa tanda yang menyebabkan tahi lalat bisa berisiko kanker pada anak:

  • Riwayat keluarga dengan kanker kulit.
  • Berkulit terang dan berambut terang.
  • Paparan sinar matahari dan sinar ultraviolet yang berlebihan.
  • Memiliki banyak tahi lalat.
  • Terapi radiasi atau penggunaan tanning bed.

Yang Penting untuk Bunda Lakukan

Setelah Bunda mengetahui jenis, gejala, dan tandanya, sekarang waktunya Bunda melakukan evaluasi mengenai tahi lalat pada anak ini.

  • Identifikasilah tanda dan gejala di atas.
  • Lakukan pemeriksaan tahunan dari setiap tahi lalat pada tubuh anak, dengan begitu Bunda bisa mencurigai tahi lalat berisiko kanker kulit.
  • Gejala kanker atau melanoma dari tahi lalat pada anak-anak mirip dengan orang dewasa.
  • Untuk anak yang sudah besar, nasihati anak untuk juga mengawasi tubuh mereka apabila ada perubahan pada tahi lalat di tubuhnya.
  • Ingat, kanker jika dideteksi dini dan bisa disembuhkan. Anda hanya perlu mengamatinya saja.
  • Jika ada perubahan yang serius, segera konsultasikan dengan dokter kulit.

Semoga informasi tahi lalat pada anak ini bermafaat ya, Parents. 

Baca juga:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan