Surat untuk anak Atresia Bilier ini disampaikan oleh ibunya, yang berjuang agar anaknya bisa sembuh dan memiliki hidup normal. Sang ibu ingin anaknya bisa menjalani masa kecil yang indah seperti anak-anak lainnya.
Atresia Bilier adalah penyakit yang disebabkan tidak sempurnanya saluran empedu di dalam ataupun luar hati. Biasanya, penyakit ini menyerang bayi yang baru lahir. Dan menimpa 1 dari 10.000 bayi yang lahir.
Surat untuk anak atresia bilier dari sang ibu
Sayangku, Elle di masa depan Ketika kau membaca surat ini, Ibu yakin kamu sudah sehat dan menikmati hidup sepenuhnya. Ibu ingin mengajakmu kembali ke masa ini, untuk mengingatkanmu betapa baiknya Tuhan kepada kita, dan betapa Dia mencintaimu. Keputusan untuk berhenti berkarir dan menjadi ibu rumah tangga adalah keputusan besar yang mengubah hidup ibu. Kamu membuat ibu rindu memanjakan diri di salon, bangun telat, bersantai sambil minum kopi, atau berendam berlama-lama di bak mandi. Akan tetapi, ibu akan dengan senang hati menukar semua itu dengan setiap menit yang ibu habiskan denganmu. Itu adalah keputusan terbaik yang pernah ibu buat, dan menjagamu adalah pekerjaan terbaik yang pernah ibu miliki. Terkadang, kau membuat ibu gila. Tapi, lebih daripada itu, kamu membuatku gila karena bahagia, juga tergila-gila karena jatuh cinta padamu.
Ketika Ibu sedang mengandungmu, Ibu kehilangan pekerjaan dan mengalami masalah keuangan. Ibu selalu sedih dan cemas akan masa depanmu. Tapi, kisah tentang Nabi Elijah mencerahkan hati ibu. Sebab itulah kami menamaimu Elisha. Malaikat TUHAN datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia serta berkata: "Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu." (1Raj 19:6) Tuhan berbicara padaku melalui ayat ini, bahwa tidak peduli betapa sulitnya situasiku, Ibu harus tetap kuat secara spiritual. Ibu harus siap, karena akan ada tantangan yang lebih besar di depan, dan inilah tantangan tersebut. Benar-benar sebuah tantangan yang sangat besar. Dalam hidupku, hanya ada satu impian kecil, yakni aku ingin menjadi seorang ibu. Ketika Tuhan menganuegarahkanmu kepada Ibu dan Ayah, semuanya menjadi sempurna dalam sekejap. Ibu tidak pernah tahu bahwa kebahagiaan dan cinta sebesar ini benar-benar ada.
Ada hari-hari di mana ibu selalu menangis setiap bangun pagi, bahkan menangis seharian sambil memelukmu karena benar-benar takut kehilangan kesempatan memelukmu lagi. Membawamu keluar masuk rumah sakit, melihatmu kesakitan menjalani serangkaian pemeriksaan, dan terus menerima kabar buruk. Ibu merasa sangat lelah, baik fisik maupun mental. Tetapi, ibu harus tetap kuat untukmu. Ibu harus tetap berjuang untuk hidupmu. Ibu harus percaya bahwa kau akan bertahan. Karena kau berhak untuk hidup, dan Ibu akan melakukan apapun untuk memberimu kehidupan layak, Lima bulan lamanya Ibu menyembunyikan kondisimu dari publik, Ibu berdoa memohon keajaiban. Karena Ibu yakin kau bisa sembuh tanpa harus transplantasi. Namun, saat dokter mengabari bahwa kau butuh transplantasi hati, ibu sangat sedih. Tetapi, kemudian Ibu sadar. Bahwa selama ini Ibu tidak percaya pada Tuhan. Rasa takut kehilanganmu menutupi mata Ibu, bahwa sebenarnya Tuhan memiliki rencana sendiri untukmu. Tuhan sangat mencintaimu, dan kau adalah milik-Nya. Ibu dan Ayah hanya dititipi.