X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Surat Terima Kasih dan Permintaan Maaf dari Seorang Ibu Baru untuk Ibunya

Bacaan 5 menit

Saat seseorang sudah dewasa dan mulai menjadi ibu, ia akan mulai menyadari bahwa ada banyak hal yang dilakukan oleh seorang ibu. Hal itu yang tidak cukup dituliskan dengan ribuan surat terima kasih dan permintaan maaf dari anak pada ibunya,

Menjalani peran sebagai seorang ibu jadi mengingatkan perjuangan ibu kita saat merawat dan membesarkan kita. Sekedar mengenangnya akan memperkuat perjuangan kita dalam mengasuh anak kita sendiri.

Ini yang dialami oleh Kiah Thomas. Lewat surat terbukanya, ia menyampaikan sebuah surat terima kasih dan permintaan maaf kepada ibunya. Surat ini sebelumnya telah dimuat di laman Babyology.

Aku selalu berpikir ibuku adalah sosok yang sangat mengagumkan. Dia peduli, dia keren, dan mencintaiku tanpa syarat. Sampai akhirnya aku menjadi seorang ibu, dan penghargaanku padanya semakin mendalam. Dia mencintaiku, apapun keadaanku saat itu, urusan popok, amukan, sulit tidur, perilaku dan air mataku. Aku memiliki pemahaman yang lebih baik dari apa yang terlihat seperti sekarang. Surat ini diperuntukkan untuknya dan untuk semua orang yang pernah menjaga para manusia mungil lainnya. Ibuku tersayang…
Engkau bagaikan sebuah bom. Maksudku, engkau adalah luapan kebaikan. Engkau adalah sosok yang sangat mengagumkan di mataku. Ada begitu banyak hal yang bisa aku katakan kepadamu terutama saat aku mengalami sendiri rasanya mengurus anak-anak. Tentang apa yang aku rasakan tentang segala sesuatu yang sudah (dan masih) kau lakukan untukku. Pada akhirnya, apa yang ingin aku utarakan kepadamu terangkum dalam dua hal: Terimakasih, dan maafkan aku. Aku akan menulis soal terimakasih padamu lebih dulu sehingga engkau bisa berpilikir positif ketika engkau mulai membaca bagian permintaan maafnya. Aku harap engkau tak masalah dengan ini.

Terima kasih

Terima kasih telah mencintaiku tanpa syarat. Bahkan ketika aku memuntahimu, pup di bajumu, dan berteriak padamu. Aku harap, aku hanya melakukan itu saat aku masih balita. Karena kenangan saat aku berumur enam, tujuh, dan sekitar dua puluh enam tahun yang lalu sudah agak kabur. Terima kasih atas kesabaranmu padaku ketika aku mulai frustasi. Terima kasih telah membantuku menemukan cara untuk menenangkan diri, dan memelukku ketika aku membutuhkan kenyamanan. Terima kasih telah mengizinkanku untuk mendatangi tempat tidurmu setiap malam. Pada saat umurku empat tahun, menyusuri lorong rumah itu rasanya seperti sedang melakukan perjalanan berharga yang menyenangkan. Namun, kehangatan, cinta dan rasa aman yang kau berikan setelahnya selalu setimpal. Terima kasih telah membuatkanku camilan kue muesli ketika aku ingin cupcakes coklat. Bahkan, di saat aku tidak menyukai ukuran pahaku, kau akan bilang bahwa pahamu dua kali lebih besar dari pahaku. Terima kasih karena telah memaafkan aku. Untuk tidak mengajakku bertengkar melawanmu, dan untuk memulai setiap harinya dengan lembaran baru. Terima kasih telah memasakkanku makan malam setiap malam. Terima kasih telah mengganti popokku. Terima kasih untuk bermain denganku, telah membacakan buku untukku, dan telah terjaga bersamaku. Terima kasih untuk tidak mengatakan ‘tuh kan, apa aku bilang’, meskipun aku sudah memberikan banyak alasan yang tak terhitung jumlahnya untuk melakukan kesalahan itu. Terima kasih untuk menyimpan recehanmu di tempat persembunyian yang mudah ditemukan. Terima kasih untuk mencintai anak-anakku tanpa syarat seperti halnya kau mencintaiku dulu. Terima kasih telah menerima aku apa adanya, bahkan ketika kita tidak selalu berpikir hal yang sama.

Maafkan aku

Maaf untuk insiden di supermarket dulu, yaitu menyingkirkan kain penutup dadamu ketika kau sedang menyusuiku, maafkan karena telah mengamuk, yang telah mencuri cokelat, kacang-kacangan dan buah anggur. Maafkan aku yang selalu datang ke tempat tidurmu setiap malam. Aku sekarang membayangkan bahwa aku telah membunuh gairah asmara antara kau dan ayah. Aku juga baru menyadari kalau aku tidak punya adik. Padahal ada potensi untuk mengarah ke sana. Maafkan aku yang kadang-kadang sering menyemburkan kudapan muesli. Kue itu sebenarnya benar-benar lezat, hanya saja, itu bukanlah cupcakes coklat. Maafkan aku yang tidak selalu menghargai makan malam yang ibu masak. Sedangkan belakangan, aku berharap bahwa aku bisa membekukan setiap masakanmu di freezer supaya bisa membuatku bertahan menjalani masa dewasa. Jangan ragu untuk datang dan memasakkan aku makan malam kapanpun kau menginginkannya. Aku berjanji tidak akan membuangnya di lantai, melainkan, akan menikmatinya suap demi suap. Maaf karena telah buang air besar. Mengganti popok itu menyebalkan.
Maaf untuk mengatakan ‘tuh kan, apa aku bilang’ setiap kali aku benar. Padahal kau adalah orang yang lebih dewasa dariku. Maafkan aku yang sering mencuri uang recehmu. Tapi sekali lagi, terima kasih untuk menyembunyikan recehan itu di tempat yang mudah ditemukan. Maaf bahwa kadang-kadang aku tidak setuju denganmu. Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika anak-anakku melakukan hal itu, tapi aku tahu bahwa aku tidak akan terlalu suka jika itu terjadi. Maaf untuk tumbuh jadi orang yang dewasa. Kemarin Eli mengatakan kepadaku bahwa dia masih akan memberikanku pelukan ketika dia sudah dewasa nantinya. Aku juga berharap seperti itu. Tidak ada pelukan yang lebih hebat daripada pelukan ayah dan ibu. Kau telah memberikanku gambaran terbaik seperti apa menjadi ibu yang sebenarnya. Aku sangat beruntung dapat memanggilmu dengan sebutan “ibu”. Dengan penuh cinta, Kiah Catatan: Beritahu ayah bahwa ia adalah superhero ku. Aku berjanji, aku akan segera menulis surat padanya. Aku juga akan menuliskan referensi untuk hubungan seks kalian.

Mumpung hari ibu belum lama terlewat, sudahkah Anda menulis surat untuk ibu Anda? Barangkali, surat terima kasih dan permintaan maaf ini bisa jadi inspirasi untuk mengirimkan pesan cinta untuknya yang mulai ditelan usia.

 

Baca juga:

Surat Kepada Ibu yang Pernah Memukulku saat Masih Kecil

Cerita mitra kami
'Kemerdekaan' Ibu Dukung Anak Tumbuh Jadi Generasi Terbaik
'Kemerdekaan' Ibu Dukung Anak Tumbuh Jadi Generasi Terbaik
Ibu Tangguh Menjadikan si Kecil Tangguh, Tumbuh Sehat dan Kuat
Ibu Tangguh Menjadikan si Kecil Tangguh, Tumbuh Sehat dan Kuat
5 Cara Sederhana yang Bikin Anak Suka Makanan Rumahan yang Sehat
5 Cara Sederhana yang Bikin Anak Suka Makanan Rumahan yang Sehat
Cegah Ancaman Berbagai Virus, Sudahkah Berikan Perlindungan Ekstra untuk Keluarga?
Cegah Ancaman Berbagai Virus, Sudahkah Berikan Perlindungan Ekstra untuk Keluarga?

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Syahar Banu

  • Halaman Depan
  • /
  • Keluarga
  • /
  • Surat Terima Kasih dan Permintaan Maaf dari Seorang Ibu Baru untuk Ibunya
Bagikan:
  • Romantisnya Surat Cinta Ahok untuk istri di ulang tahun pernikahan ke 20

    Romantisnya Surat Cinta Ahok untuk istri di ulang tahun pernikahan ke 20

  • Surat Cinta Suami kepada Istri: "Kau Meninggalkanku dan Anak-anak Demi Pria Lain, tapi Aku Masih Mencintaimu"

    Surat Cinta Suami kepada Istri: "Kau Meninggalkanku dan Anak-anak Demi Pria Lain, tapi Aku Masih Mencintaimu"

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • Romantisnya Surat Cinta Ahok untuk istri di ulang tahun pernikahan ke 20

    Romantisnya Surat Cinta Ahok untuk istri di ulang tahun pernikahan ke 20

  • Surat Cinta Suami kepada Istri: "Kau Meninggalkanku dan Anak-anak Demi Pria Lain, tapi Aku Masih Mencintaimu"

    Surat Cinta Suami kepada Istri: "Kau Meninggalkanku dan Anak-anak Demi Pria Lain, tapi Aku Masih Mencintaimu"

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.