Romantis dan Bikin Haru, Begini Isi Surat Cinta Sutan Sjahrir Untuk Sang Istri

Walaupun jauh dengan sang istri, Sutan Sjahrir selalu memberikan kabar melalui surat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sutan Sjahrir merupakan perdana menteri pertama di Indonesia. Sjahrir juga seorang tokoh yang menentang penjajahan sedari muda. Ia dianggap sebagai seorang intelektual karena Sjahrir lebih mementingkan kepentingan bersama daripada kepentingan politiknya.

Dibalik sosok tegasnya, Sutan Sjahrir juga dinilai sebagai sosok yang romantis. Bagaimana tidak, dia mengirimkan ratusan surat cinta kepada sang istri pada saat diasingkan. 

Surat Cinta Sutan Sjahrir

Sumber: Pinterest

Sutan Sjahrir memberikan sepucuk surat cinta untuk sang istri yaitu Maria Duchateau. Dilansir dari sebuah akun Instagram bernama @gerilyasastra, terdapat video unggahan yang berisi surat cinta Sutan Sjahrir.

Surat tersebut dibuat pada saat Sutan Sjahrir ditahan di penjara Cipinang, Jakarta dan diasingkan. Surat cinta itu ditulis untuk dikirimkan kepada Maria Duchateau yang tengah berada di Belanda.

Berikut isi surat cinta Sutan Sjahrir yang ia buat untuk sang istri. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Malam ini aku merasa tenang lagi sayang. Seperti keadaan aku sekarang, sebagaimana juga perasaanku sekarang, aku tak bisa lagi menampik apa yang kamu sebut sebagai “inti yang paling dalam kita miliki” itu dia Mieske, yang bisa berbicara dari suratmu, membersihkan aku.

Apa yang aku tak temukan dalam studiku, apa yang tak aku temukan dalam filsafat, aku temukan pada dirimu, pada surat-suratmu.

Di sini aku merasa lebih banyak kesepian dan sendiri, melebihi kesendirian di dalam sel penjara itu sendiri.

Di dalam pikiranku, aku selalu membutuhkanmu untuk menguji pikiran dan tindakanku, untuk berunding, untuk berbagi perasaan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Aku membutuhkan surat-suratmu untuk bertahan dan mengangkat diri ini saat hampir tenggelam dalam soal-soal yang sepele, kau tahu semua itu toh Mieske? Dan apa selain esensi yang mengkristal dari semua yang kita miliki, dari semua usaha dan berpeluangnya kita dari suka dan duka.”

Sumber: petualanganrahasia.blogspot.com

Sutan Sjahrir diasingkan di Boven Digul selama 8 tahun. Pada kurun waktu 8 tahun, Sutan Sjahrir telah mengirimkan 287 surat cinta kepada sang istri.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Surat cinta tersebut disimpan dan dibukukan oleh sang istri dan diberi judul Indonesische Overpeinzingen. Buku tersebut terbit di Amsterdam pada tahun 1945.

Surat-surat pribadi lainnya yang ditulis oleh Sutan Sjahrir juga telah disusun oleh Rosihan Anwar dan diberi judul Mengenang Sjahrir

Artikel terkait: 7 Tokoh Pahlawan Revolusi Korban G30S Beserta Kisah Perjuangannya 

Kisah Cinta Sutan Sjahrir dan Istri

Sumber: basabasi.co

Tahun 1929, Sutan Sjahrir tiba di Belanda dan bertemu Maria Duchateau, seorang istri dari Salomon Tas, Ketua Klub Mahasiswa Sosial Demokrat. Pada tahun 1931, Sjahrir hidup sendiri dan tak tahu harus tinggal di mana. Hingga pada saat itu  Sal Tas mau menampung Sutan Sjahrir. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dalam rumah tersebut, tinggalah Sal Tas, Maria, dua anak mereka, seorang perempuan bernama Judith van Wamel, serta Sutan Sjahrir. Tinggal satu atap membuat rasa cinta tumbuh diantara Sutan Sjahrir dan Maria.

Kisah asmara Sjahrir dan Maria pun semakin berkembang ketika rumah tangga Sal Tas mulai renggang. Sama-sama sibuk, Sal Tas justru dekat dengan Judith. Sedangkan Maria semakin dekat dengan dengan Sjahrir.

Setelah satu tahun, Sjahrir pun tiba di Batavia. Empat bulan kemudian, disusul kedatangan Maria. Semasa hidupnya, Sutan Sjahrir tercatat sudah menikah dua kali.

Pertama, di tahun 1932. Sutan Sjahrir menikah secara Islam dengan Maria Duchateau di Medan. Kedua, dengan Siti Wahyunah atau Poppy pada Mei 1951. Keduanya memiliki panggilan kesayangan yang unik, Sidi untuk Sjahrir dan Mieske untuk Maria.

Cara berpakaian Sjahrir pada saat itu tampak sederhana dan berantakan. Dandanan bohemian seperti sarung sebagai bawahan, jas sebagai atasan, dan peci di kepala. Sejak ditahan di penjara Cipinang Jakarta, Sjahrir mulai menulis surat kepada istrinya di Belanda, karena terpisah dengan Maria Duchateau pada 14 Mei 1932.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Mengenal 11 Sosok Pahlawan di Uang Rupiah, Ini Daftarnya 

Sumber: historia.id

Lima minggu setelah menikah, Maria terpaksa diasingkan ke negara asalnya, Belanda. Hal tersebut merupakan hukuman karena masih dianggap belum resmi bercerai dengan Sal Tas.

Menghabiskan waktu untuk membangun opini publik dan mendidik kader, Sutan Sjahrir beranikan diri untuk terjun dalam pergerakan nasional. Namun, aktivitas tersebut menghancurkan dirinya dan terpaksa harus dibuang pemerintah kolonial ke Banda Neira dan Boven Digul.

Setelah diasingkan di Boven Digul, Sjahril semakin sering menuliskan surat untuk Maria. Curahan hati Sjahrir yang rindu akan Maria, tertuang dalam secarik surat panjang yang tersusun dari delapan paragraf di antaranya 5-9 baris.

Melalui suratnya, pada saat itu Sjahrir berharap dapat bertemu Maria yang berada di Belanda untuk bertahan dan mengangkat Sjahrir dari keterpurukan. 

Namun, pada 1947, Sjahrir berpisah dengan Maria usai Perang Dunia II. Komunikasi yang biasanya dilakukan dengan surat-menyurat, seketika terputus.

Sumber: ceknricek.com

Pertemuan kedua Sjahrir dengan Maria pada 1947, terasa biasa-biasa saja. Termakan oleh waktu yang lama, rasa cinta pun bisa terbilang hilang. Namun, pada saat perpisahan keduanya di New Delhi, Sjahrir sudah menjadi negarawan, Perdana Menteri Republik Indonesia.

Daya tarik Sjahrir pun beralih ke perempuan cantik dan terpelajar Indonesia. Terbukti, pernikahannya bersama Poppy yang lebih muda 11 tahun usianya dengan Sjahrir.

 

Baca juga:

11 Artis Ini Keturunan Pahlawan Nasional Indonesia, Siapa Saja? 

18 Nama Pahlawan Nasional Indonesia dan Perjuangannya 

12 Pahlawan Wanita Indonesia dan Kisah Perjuangannya

Penulis

Alifah