Sunat pada Bayi, Apakah Si Kecil Merasakan Sakit saat Menjalaninya?

Apakah bayi merasakan sakit saat disunat?

Zaskia Mecca memutuskan untuk melakukan sunat pada bayi Bhre Kata, anak keempatnya saat baru berusia 3 hari. Hal yang sama juga ia lakukan pada anak kelimanya Bhaj Kama, yang disunat saat usianya 15 hari. 

Hal ini dilakukan oleh Zaskia Mecca untuk menghindari masalah fimosis yang dulu pernah menimpa anak ketiganya Bhai Kaba. Diketahui bahwa dulu Bhai Kaba tidak disunat saat bayi sehingga mengalami masalah di alat kelaminnya. Namun, tak semua orangtua mengikuti jejak dari istri Hanung Bramantyo ini.

Khitan pada bayi umumnya jarang dilakukan karena orangtua tidak tega melihat bayi kesakitan.

Pasalnya, banyak orangtua tidak tega melakukan sunat pada bayi laki-laki, karena tidak tega melihat bayi kesakitan saat disunat. Akhirnya memilih untuk menyunatnya nanti setelah besar.

Namun, apakah bayi benar-benar merasakan sakit ketika disunat? Zaskia yang melakukan khitan pada bayi laki-lakinya mengatakan, Bhre Kata sangat tenang bahkan tidur pulas setelah disunat. Apakah hal yang sama juga berlaku pada bayi lainnya?

Artikel terkait: Zaskia Mecca sunat bayinya yang masih berusia 4 hari, ini alasannya!

Sunat pada Bayi, Apakah Si Kecil Merasakan Sakit saat Menjalaninya?

Benarkah bayi kesakitan hingga trauma saat disunat?

Sunat pada bayi atau khitan dilakukan untuk memisahkan kulup dari kepala penis. Beberapa orang melakukannya atas anjuran agama atau budaya, adapula yang melakukannya atas alasan kesehatan.

 American Academy of Pediatrics (AAP) menyebut, manfaat kesehatan khitan pada bayi baru lahir melebihi risiko yang mungkin terjadi. Namun, manfaat ini tidak cukup untuk merekomendasikan sunat pada bayi di seluruh dunia.

Bayi biasanya diberikan bius anestesi sebelum disunat, namun apakah bayi tetap bisa merasakan sakit?

Parents harus mendampingi bayi saat disunat agar bisa menenangkannya ketika kesakitan.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Paediatrics & Child Health Journal menemukan, sunat tetap bisa menyakitkan bagi bayi, bahkan meskipun sudah diberikan anestesi atau obat bius.

Studi lain dalam jurnal Pediatrics juga menyebut, hanya 45% dokter yang menggunakan anestesi saat melakukan sunat pada bayi. Dan sisanya tidak memakai anestesi, sehingga bayi bisa sangat kesakitan saat disunat karena tak diberikan obat bius. 

Artikel terkait: Kapan Sebaiknya Sunat atau Khitan Pada Anak Laki-laki Dilakukan?

Bagaimana caranya mengurangi sakit si kecil saat disunat?

Suntik anestesi diperlukan saat bayi menjalani sunat untuk mencegah si kecil merasakan sakit ketika dikhitan.

Meski direkomendasikan secara medis, risiko kesakitan yang dialami bayi membuat orangtua memilih tidak menyunat buah hatinya saat masih bayi.

Peneliti di University of Minnesota menemukan, bayi baru lahir akan menangis dengan keras, gemetar, dan dalam beberapa kasus menjadi sedikit cyanotic (kondisi kulit yang membiru akibat kekurangan oksigen) yang disebabkan karena menangis terlalu lama saat disunat.

Bahkan beberapa studi menyebut bahwa bayi mengingat rasa sakit yang dia alami saat disunat. Karena ini memengaruhi bagaimana otak si kecil merespon rasa sakit di masa depan.

Sebelum Melakukan Sunat pada Bayi, Sebaiknya Konsultasi Dulu dengan Dokter Anak

Pastikan Parents benar-benar berdiskusi dengan dokter atau bidan sebelum memutuskan apakah si kecil akan disunat atau tidak.

Sunat yang dilakukan pada buah hati ketika bayi harus didiskusikan dengan dokter anak. Karena pada beberapa kasus, khitan pada bayi membantu mencegah terjadinya infeksi saluran kemih pada anak-anak. Sunat juga mencegah terjangkit penyakit IMS dan kanker prostat pada pria dewasa.

Untuk mengurangi sakit yang dirasakan si kecil saat sunat, pastikan dokter yang menanganinya memberikan obat bius dalam dosis paling aman untuk bayi baru lahir. Meskipun rasa sakit tidak bisa dihindarkan saat bayi menjalani prosedur ini, namun tentu saja level kesakitannya bisa dikurangi.

Perlu dicatat, bahwa tidak semua bayi bisa disunat. Kondisi bayi harus benar-benar sehat untuk bisa menjalaninya. Karena itu, bayi yang lahir prematur atau memiliki masalah kesehatan saat lahir tidak disarankan untuk disunat.

Konsultasikan dengan dokter atau bidan Anda sebelum memutuskan untuk melakukan sunat bayi. Untuk memastikan kesehatan si kecil benar-benar prima untuk menjalaninya.

Semoga informasi tentang sunat pada bayi ini bermanfaat.

 

Disadur dari theAsianparent Singapura

Baca juga:

Penulis

Fitriyani