Suku Mante adalah salah satu etnik yang disebut-sebut dalam legenda rakyat pernah mendiami Aceh. Misterius dan tidak ingin diketahui dunia luar, beberapa tahun lalu seorang pemotor menemukan salah seorang suku ini.
6 Fakta Unik Suku Mante yang Misterius
1. Menghebohkan Jagat Maya
Diunggah di YouTube oleh akun bernama HZTN, seorang pemotor nampak tengah menyusuri hutan di pedalaman Aceh. Dirinya lalu dikejutkan dengan kemunculan sosok manusia bertubuh pendek sedang berlari sembari menenteng kayu.
Pemotor itu lantas mengejar, sayangnya makhluk itu hilang di balik ilalang. Kumpulan pemotor ini berusaha mencari, namun hasilnya nihil. Setelah ditelusuri, potret orang tersebut erat dengan Suku Mante. Suku ini diduga hampir punah dan ditengarai mendiami pinggiran sungai pedalaman Aceh.
2. Asal Usul Suku Mante
Mengutip berbagai sumber, Mante sebenarnya dibaca dengan kata Mantir. Menurut sejarah, kebudayaan ini adalah cikal bakal munculnya rakyat Aceh yang kita ketahui sekarang ini. Konon, Mante adalah nenek moyang orang Aceh yang sekelas dengan Suku Lanun, Senoi, Jakun, Sakai, dan juga Semang yang ada di Aceh. Suku-suku tersebut adalah keturunan Melayu Proto.
Suku ini diklaim sudah ada sejak zaman Kerajaan Aceh dahulu kala dan masih satu garis keturunan dengan Suku Melayu. Suku ini lalu dianggap manusia purba karena keberadaannya hampir tidak terlihat ratusan tahun lamanya. Bahkan, ahli menganggapnya sudah punah.
Mengutip laman Kompas, Mante pertama kali diperkenalkan oleh Dr Snouck Hurgronje dalam bukunya yang berjudul De Atjehers. Snouck mengartikan Mante adalah istilah untuk tingkah seseorang yang bodoh dan kekanak-kanakan. Snouck sendiri mengaku belum pernah bertemu dengan Suku Mante.
Dalam kamus Gayo-Belanda karangan Prof Ibrahim Alfian, Mante dipakai untuk sekelompok masyarakat liar yang tinggal di hutan. Sementara dalam kamus Gayo-Indonesia tulisan antropolog Nelalatua, Mante diartikan sebagai kelompok suku terasing.
Dalam bukunya, Snouck menggambarkan bagaimana awal mula suku ini ditemukan. Pada abad XVIII, sepasang warga Suku Mante ditangkap lalu dibawa ke hadapan Sultan Aceh. Mereka tidak mau berbicara, makan, maupun minum hingga akhirnya mati. Terkait keberadaan Suku Mante, hingga hari ini tak ada yang mampu mengonfirmasi kebenaran cerita tersebut. Suku Mante masih tetap misterius.
Artikel terkait: Mengulik Sejarah Panjang Batik Lasem dan Ragam Motif yang Kaya Makna
3. Ciri Fisik
Harian Kompas sempat menulis artikel mengenai keberadaan suku tersebut pada 18 Desember 1987 dengan judul Ditemukan Lagi, Suku Mante di Daerah Pedalaman Aceh.
Seorang pawang hutan, Gusnar Effendy, menemukan Suku Mante hidup di belantara pedalaman Lokop, Kabupaten Aceh Timur. Ia mengaku pernah bertemu dengan suku tersebut di hutan-hutan Oneng, Pintu Rimba, Rikit Gaib di Kabupaten Aceh Tengah dan Aceh Tenggara. Diduga, Suku Mante berjumlah lebih dari 50 jiwa.
“Umumnya tinggal di gua-gua, celah gunung. Kalau siang hari berada di alur-alur sungai dalam lembah,” demikian pengakuan Gusnar. Beberapa gua yang kerap ditinggali suku ini antara lain Gua Bete, Jambur Atang, Jambur Ketibung, Jambur Ratu dan Jambur Situpang.
Berbeda dengan manusia kebanyakan, orang Mante digambarkan bertubuh kerdil dengan kisaran tinggi badan sekitar satu meter. Rambut mereka terurai sangat panjang. Mereka beraktivitas dalam keseharian dengan kondisi bertelanjang.
Kendati begitu, mereka memiliki kulit cerah, tubuh berotot dan kasar serta wajah persegi dengan dahi sempit. Kedua alis mata mereka bertemu di pangkal hidung yang tampak pesek. Konon, suku ini merupakan etnis terawal yang membentuk suku lain di Aceh.
Seperti dikisahkan oleh pemotor tadi, suku ini sangat andal berlari. Kecepatannya digambarkan ibarat mobil balap sehingga tidak terendus keberadaannya oleh manusia di masa kini.
Artikel terkait: Mengenal Kain Tenun Sengkang, Warisan Turun Temurun dari Sulawesi Selatan
4. Suku Mante Beraktivitas Normal
Diklaim manusia purba, Mante memiliki bahasa sendiri dalam berinteraksi dengan sesama anggota suku. Bahasa Mante hanya diketahui oleh sesama mereka. Selain itu, bahasa isyarat dominan dipakai suku ini sehari-hari.
Dalam hidupnya, Mante dikenal Omnivora alias pemakan segalanya. Dengan kata lain mereka mengonsumsi hewan, tumbuhan, biji-bijian, juga buah yang didapat dari alam. Tidak memiliki rumah permanen, Mante memilih gua sebagai tempat berlindung.
Sehari-harinya, Mante juga hidup nomaden alias berpindah-pindah. Mereka melakukan aktivitas di gua layaknya manusia normal. Namun, kebanyakan aktivitas dihabiskan di gua untuk mendapatkan makanan.
5. Sulit Diteliti
Sebesar apapun rasa penasaran Anda, dibutuhkan persiapan yang matang juga kesabaran jika ingin menelaah keberadaan suku satu ini. Pasalnya, Mante adalah pribadi yang sangat jeli pada wilayahnya. Sebisa mungkin, mereka menghindar agar tidak terlihat manusia masa kini.
Sejak viral pada 2017 kemarin, Pemerintah Aceh bahkan turun tangan dengan menelusuri keberadaan suku tersebut yaitu Tim Penelusuran Suku Mante. Tujuannya? Tentu saja untuk menggali informasi kebenaran Mante yang masih eksis. Pemerintah ingin berkomunikasi dengan mereka demi kelestarian hidupnya.
6. Respon Ahli Sejarah Aceh
Pro dan kontra mencuat kala video kemunculan Mante viral. Tak sedikit yang meyakini bahwa video tersebut hanyalah settingan. Logika menyebutkan Mante hidup di hutan, padahal kebanyakan hutan belantara di Aceh telah dijamah manusia.
Mengutip Kompas, Sejarawan Aceh Adli Abdullah mengatakan tak menutup kemungkinan Suku Mante itu bisa jadi masih ada, namun dalam jumlah yang sudah sangat sedikit.
“Kalau melihat lokasi dari postingan video tersebut yaitu kawasan hutan Jalin di Jantho Aceh Besar, tidak menutup kemungkinan kalau bisa jadi itu memang generasi yang kesekian dari Suku Mante itu. Karena kalau melihat dari sejarahnya, suku ini dulu memang bermukim di kawasan Seulimum, yakni daerah yang berdekatan dengan Jantho,” tutur Adli.
Berdasarkan sejarah Aceh yang dituliskan oleh sejarawan asal Belanda KFH van Langen, dalam bukunya yang berjudul Inrichting van Het Atjehsche Staatsbestuur Onder Het Sultanaat disebutkan bahwa Suku Mante atau disebut Suku Mantra atau Suku Mantir, adalah suku Melayu tua yang merupakan suku awal untuk penduduk di Pulau Sumatera.
“Disebut juga suku ini dulunya berasal dari suku daerah Batak kemudian berdomisili di kawasan pesisir Aceh, tapi lama-kelamaan mereka menjadi terisolir dan tergusur karena banyaknya pendatang yang kemudian bermukim di pesisir Aceh,” jelas Adli yang merupakan alumnus jurusan sejarah Universitas Science Malaysia (USM).
Adli bahkan menjelaskan suku tersebut juga ada di Malaysia. Namun, kini mereka sudah ditangani oleh pemerintahan di Jabatan Hal Ihwal Orang Asli di Malaysia.
“Kita berharap pemerintah Aceh juga harusnya bisa melakukan penelitian dan penelusuran tentang keberadaan Suku mante ini. Jika masih ditemukan, maka harus dilakukan pembinaan terhadap mereka seperti juga yang dilakukan di daerah lainnya,” sambungnya lagi.
***
Itulah informasi mengenai Suku Mante yang diyakini mendiami dataran Aceh. Anda percaya bahwa suku ini benar-benar ada?
Baca juga:
Indahnya Batik Pekalongan, Ketahui 6 Fakta dan Sejarahnya Berikut Ini
Kenalan dengan Kain Tenun Sengkang, Warisan Turun Temurun dari Sulawesi Selatan
7 Fakta Unik Dieng, Daratan Tinggi yang Dianggap Tempat Dewa Bersemayam