Ada 1.300 Suku di Indonesia, Apa Sajakah Itu?

Dikatakan, setidaknya ada 300 kelompok etnis dan 1.300 suku di Indonesia. Di Apa sajakah itu? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Wikipedia menyebutkan setidaknya ada 300 kelompok etnis dan 1.300 suku di Indonesia. Di antaranya suku Jawa, Batak, Bugis, Papua, dan masih banyak lagi. Untuk tahu lebih banyak lagi, simak penjelasan suku-suku yang ada di Nusantara berikut ini, yuk, Bunda.

Latar Belakang Suku-suku di Indonesia

Foto: WIkipedia

Mayoritas orang mungkin hanya tahu kalau suku-suku di Indonesia itu adalah suku Jawa, Batak, Sunda, Papua, Nias, Minangkabau dan lainnya. Namun di atas disebutkan bahwa suku di Indonesia ada banyak sekali bahkan sampai menembus angka 1.300.

Wah, sisanya itu suku apa saja, ya, Bunda? Bagaimana asal-muasal kelompok etnis di Indonesia bisa sangat beragam?

Masyarakat di Pulau Jawa dan daratan Asia Tenggara sebanyak 50% memiliki genetika yang sama, sedangkan masyarakat Maluku dan Nusa Tenggara Timur (NTT) selintas mirip dengan orang Papua.

Bagaimana bisa berbeda jika kita semua berasal dari bangsa yang sama?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Suku Papua.

Hal ini sebagian dipengaruhi oleh posisi Indonesia yang berada di persimpangan jalur perdagangan dan lintas internasional yang memungkinkannya disinggahi banyak penduduk asing pada zaman dahulu.

Salah satunya adalah suku Austronesia yang kemudian menjadi nenek moyang penduduk Indonesia. Selain Indonesia, suku ini juga merantau sampai ke negara Taiwan, sepanjang pantai Asia Tenggara (Pantai Champa), juga Madagaskar.

Rumpun Austronesia menyebar dan menetap di hampir di seluruh tanah Indonesia, terkecuali wilayah timur, seperti Papua, NTT, Maluku. Itulah mengapa ada kesenjangan etnis dan ras antara penduduk wilayah wilayah barat dan asia tenggara dengan penduduk di wilayah timur Indonesia.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penjelasan di atas diambil dari hasil penelitian Arkeolog Ronnie Hatley, Ph.D. yang disampaikan pada Kuliah Tamu FISIP Universitas Airlangga, Rabu (28/11), melansir laman Unair.ac.id.  

Artikel terkait: 4 Tari Suku Tengger yang Masih Eksis di Wilayah Bromo, Tengger, dan Semeru

Penyebab Banyaknya Suku di Indonesia

Pakaian adat Suku Dayak (Foto: Good News from Indonesia)

Selain dengan bangsa Austronesia, akulturasi juga terjadi antar suku asli dan juga suku asli dengan suku pendatang dari China, Arab, India, Jepang, Portugis, dan lain sebagainya, di mana mereka dulu datang ke sini tujuannya untuk berdagang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Akulturasi antar etnis terjadi karena adanya migrasi, pengaruh budaya, dan juga Bahasa. Misalnya, ketika masyarakat Jawa bermigrasi ke Kalimantan. Di sana terjadi perpaduan budaya –suku Jawa dengan Baduy, misalnya- dan kemudian membentuk etnis yang baru. Atau, masyarakat Banten yang tinggal berdampingan dengan suku Jawa di Jawa Timur, mengalami perpaduan budaya juga.

Suku yang tinggal di Pulau Bali.

Itulah mengapa, ada kesamaan budaya antara masyarakat Baduy dengan masyarakat Sunda. Contoh lain lagi, etnis hibrida seperti suku Betawi.

Mereka sesungguhnya keturunan hasil dari perkawinan campur antara suku asli Indonesia dengan pendatang Arab, Cina dan India –terjadi di era kolonial Batavia (Jakarta modern). Itulah kemudian yang menjadikan jumlah suku di Indonesia menjadi banyak sekali.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: 7 Adat Pernikahan Termahal di Indonesia, dari Suku Mana Sajakah?

Suku Terbesar di Indonesia: Jawa dan Sunda

Suku Betawi. (Foto: Good News from Indonesia)

Dari sekian banyak suku di Indonesia, suku Jawa-lah yang merupaka suku bangsa terbesar di Indonesia. Jumlahnya mencapai sekitar 40% dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia. Orang-orang Jawa terkonsentrasi atau mayoritas tinggal di Pulau Jawa, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Setelah suku Jawa ada suku Sunda yang mayoritas menetap di Pulau Jawa bagian barat dan ujung selatan Pulau Sumatera. Itulah mengapa Selat Sunda dinamai menurut nama suku mereka. Dan suku Sunda, ada suku Melayu, Batak, Madura, Betawi, Minangkabau, Bugis dan sisanya yang masih banyak sekali.

 
Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Suku Batak Kuno.

Berikut ini nama suku, jumlah, dan persentase kelompok etnis menurut sensus tahun 2010 melansir Wikipedia.

  • Jawa. Populasi 40,06%, terdapat di Bengkulu, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Jambi, Lampung, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, dan Yogyakarta.
  • Sunda. Populasi 15,51%, terdapat di Banten dan Jawa Barat.
  • Melayu. Populasi 3,7%, terdapat di Bangka-Belitung, Jambi, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat.
  • Batak. Populasi 3,58%, terdapat di Sumatera Utara, Riau, Jakarta.
  • Madura. Populasi 3,03%, terdapat di Jawa Timur dan Pulau Madura
  • Betawi. Populasi 2,9%, terdapat di Jakarta.
  • Minangkabau. Populasi 2,7%, terdapat di Riau dan Sumatera Barat.

Perempuan Minang.

  • Bugis. Populasi 2,7%, terdapat di Sulawesi Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat.
  • Banten. Populasi 1,9%, terdapat di Pulau Banten.
  • Banjar. Populasi 1,7%, terdapat di Kalimantar Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur.
  • Bali. Populasi 1,66%, terdapat di Pulau Bali.
  • Aceh. Populasi 1,44%, terdapat di Aceh.
  • Dayak. Populasi 1,36%, terdapat di Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan.
  • Sasak. Populasi 1,34%, terdapat di Nusa Tenggara Barat.
  • Tionghoa Indonesia. Populasi 2,8 (1,2%), terdapat di Bangka-Belitung, Sumatera Utara, Jakarta, Riau, Kalimantan Barat, Jawa Timur.
  • Makassar. Populasi 1,13%, terdapat di Sulawesi Selatan.

Sisanya ada Cirebon, Lampung, Palembang, Gorontalo, Minahasa, Nias, dan lainnya.

Artikel terkait: Cinta yang Menyatukan! 8 Seleb Ini Menikah Beda Suku tapi Tetap Kompak dan Harmonis

Kelompok Etnis Asli di Indonesia

Rumah adat Suku Batak (Foto: Good News from Indonesia)

Inilah suku asli yang ada di Indonesia berdasarkan tempat tinggal mereka:

  • Pulau Jawa: Jawa (Tengger, Osing, Banyumasan, dan lain-lain), Sunda (Bante, Badui), Cirebon, Betawi, Madura.
  • Pulau Madura: Madura
  • Lalu Pulau Sumatera: Melayu, Aceh, Gayo, Alas, Batak, Minangkabau, Rejang, Lampung, Nias, Mentaweian, Engganese, Kubu, Sekak, dan lain-lain
  • Pulau Kalimantan: Dayak, Banjar, Melayu, Kutai
  • Pulau Sulawesi: Makassar, Bugis, Mandar, Minahasa, Toraja, Gorontaloan, Bajau, dan lain-lain
  • Kepulauan Sunda Kecil: Bali, Sasak, Sumbawan, Bima, Manggarai, Lamaholot, Dawan, Tetunian, Helong, Roti, Sawu, Sumban, Alorese, dan lain-lain
  • Maluku: Alfur, Nuaulu, Manusela, Wemale, Tanimbarese, dan lain-lain
  • Papua: Dani, Bauzi, Asmat, Amungme, dan lain-lain (lihat Daftar Suku Bangsa Papua Barat)

Kelompok Etnis Nonpribumi

Jessica Mila, Eva Celia, dan Asmirandah adalah tiga dari sekian banyak artis berdarah campuran nonpribumi.

Sejak zaman dahulu, Nusantara sudah banyak dikunjungi berbagai suku bangsa asing di mana tujuannya sangat beragam: berdagang, migrasi, dan lain sebagainya. Perkawinan antaretnis ini kemudian melahirkan etnis-etnis baru di Indonesia. Di antaranya:

  • Tionghoa. Orang Tionghoa bermigrasi ke Indonesia mulai abad ke-16 dan paling tinggi di abad 19-20. Sebagian besar mereka terkonsentrasi di lokasi pecinan (chinatown) yang ada di perkotaan Jawa, seperti Jakarta, Surabaya, Tangerang, Riau, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka-Belitung, dan Kalimantan Barat. Mereka hidup berdampingan dengan etnis lokal seperti Betawi, Melayu, Jawa, Sunda, dan lainnya.
  • India. Orang India menetap di berbagai pulau di Indonesia, tapi jumlahnya tidak sebanyak orang Indonesia-Tionghoa. Mayoritas mereka berdomisili di pusat kota, seperti Pasar Baru di Jakarta dan Kampung Madras di Medan –95% terpusat di Sumatera Utara.

  • Indo. Ras Eurasia atau yang sering kita sebut dengan keturunan indo adalah orang asli Indonesia campuran keturunan Belanda/Eropa. Kemunculan indo bermula pada zaman penjajahan Hindia Belanda.
  • Mardijkers. Artinya “orang bebas” di mana kata ini berasal dari pengucapan bahasa Belanda-Melayu, yaitu ‘merdeka’ yang artinya bebas. Menurut Wikipedia, nenek moyang Mardijkers diperbudak oleh Portugis di India, Afrika dan Semenanjung Malaya, kemudian dibawa ke Indonesia oleh Perusahaan Hindia Timur Belanda dan dibebaskan di sini.
  • Jepang. Awalnya orang Jepang bermigrasi ke Indonesia setelah kekalahan kekaisaran Jepang di Perang Dunia II. Peningkatan jumlah penduduk Jepang di Indonesia belakangan ini didorong oleh meningkatnya bisnis dan investasi Jepang di sini sejak tahun 1990-an. Mayoritas mereka tinggal di Jakarta dan Bali.

Demikianlah, Parents, penjelasan mengenai ragam suku di Indonesia. Yuk, saling menghargai agar kita semua bisa hidup berdampingan dengan rukun dan harmonis.

Baca juga:

Kehidupan Masyarakat Suku Asmat, Perempuan yang Jadi Tulang Punggung Keluarga

Kenalkan Ragam Budaya pada Anak, Yuk, Kenalkan 36 Gambar Rumah Adat di Indonesia

10 Artis Keturunan Tionghoa yang Merayakan Imlek, Siapa Saja?