Ibu-ibu, jika Anda sering kali kesulitan untuk membuat sarapan keluarga pada pagi yang sibuk, Anda tidak sendiri!
Agus Sartono, Ahli gizi dari perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) Jawa Tengah, menyebutkan 7 dari 10 anak Indonesia kekurangan gizi dari sarapan. Hal ini secara langsung memengaruhi kemampuan anak menangkap pelajaran di sekolah dan aktivitas fisik.
“Kebanyakan orang tua sekarang kan sibuk, anak-anak juga sibuk, tidak sempat sarapan. Akhirnya memilih sarapan cepat, seperti mengonsumsi mi instan,” kata Agus kepada beritasatu.com.
Tetapi, kita jelas perlu memberikan upaya dan waktu untuk membuat jenis sarapan yang benar, mengingat manfaatnya yang dapat mengubah hidup anak. Dari sebuah penelitian yang tersedia online di US National Center for Biotechnology Information, kita mengetahui bahwa penyantap sarapan:
- lebih unggul di sekolah
- lebih berenergi
- mampu berkonsentrasi lebih baik
- menjaga berat badan yang sehat
Sayangnya, masih banyak anak di Indonesia yang tidak biasa mengonsumsi sarapan pagi. Sebanyak 44,6% anak usia sekolah dasar mengonsumsi sarapan dengan kualitas rendah. Padahal sarapan bergizi adalah salah satu hal utama dalam membentuk tubuh anak yang sehat.
Menurut riset berikut
“ Karena anak yang sarapan dengan gizi lengkap meraih prestasi akademis di sekolah empat setengah kali lebih tinggi dari anak yang sarapan dengan gizi tidak lengkap”
Sumber: Widyanti, PA & Sidhiarta IGL. Breakfast Habit and Academic Performance Among Suburban Elementary School Children. Medicina Vol 44, Jan 2013.
Tetapi seperti apakah sarapan sehat?
Kami telah membuat video ini untuk menjelaskan seperti apakah sarapan lengkap, dan bagaimana Anda dapat membuatnya bergizi dan lezat untuk memulai hari anak dengan bersemangat.
Sebuah aturan umum yang mudah
Sarapan yang sehat harus mencakup makanan bergizi dari empat kelompok makanan utama:
- Buah-buahan/sayuran
- Protein (atau alternatif protein seperti tahu atau kacang-kacangan)
- Susu
- Biji-bijian (khususnya gandum utuh)
Pentingnya gandum utuh
Selain menyeimbangkan makanan dari tiga kelompok pertama di dalam sarapan anak Anda, juga sangatlah penting bagi ibu untuk menyertakan biji-bijian, khususnya gandum utuh, supaya tidak melewatkan manfaat kesehatan untuk sepanjang hidup yang dikandungnya.
Menurut The Whole Grains Council, sudah sangat banyak bukti ilmiah tentang efek positif jangka panjang dari konsumsi gandum utuh. Beberapa manfaatnya yang luar biasa adalah:
- mengurangi risiko stroke, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker
- pengendalian berat badan yang lebih baik
- arteri dan tekanan darah yang lebih sehat
Akan tetapi, sebuah survei pola makan skala nasional oleh Newcastle University International Singapore menunjukkan bahwa:
- 6 dari 10 anak sama sekali tidak memakan gandum utuh
- 94% anak tidak memenuhi rekomendasi gandum utuh
- Hanya 6% anak mengonsumsi asupan rekomendasi harian AS yang sebanyak 48 gram gandum utuh setiap hari.
Berkreasilah! Cara membuat anak mau mengonsumsi makanan dari empat kelompok makanan utama
Mau tahu cara memasukkan gandum utuh ke dalam sarapan keluarga Anda untuk memberikan bahan bakar sehat yang tubuh mereka butuhkan? Cukup isi dapur Anda dengan makanan siap santap seperti sereal (yang berbahan utama gandum utuh) dan roti gandum utuh.
Untuk memulai, berikut ini sarapan praktis dan mudah disiapkan yang akan disukai anak Anda:
- Tambahkan buah-buahan super ke dalam sereal sarapan gandum utuh, misalnya bluberi dan stroberi yang dipotong-potong seukuran gigitan atau dalam bentuk yang lucu. Anak-anak akan suka rasa manis buah-buahan yang juga kaya antioksidan, vitamin C, dan mineral ini
- Masukkan almond atau walnut untuk menambahkan rasa kacang. Keduanya dipenuhi protein, lemak yang baik untuk otak dan sehat untuk jantung, serta serat.
- Terakhir, campur semuanya dengan susu sebelum disajikan
Dan demikianlah, Ibu-ibu; sarapan yang sehat dan lezat pun siap disajikan!
Baca juga:
Manfaat Konsumsi Sarapan Untuk Anak dan Keluarga, Wajib Tahu!