Jangan Langsung Emosi, Begini Cara Menghadapi Tipe Suami yang 'Anak Mami'

Suami yang terlalu membela ibunya memang seringkali menyebalkan. Namun jangan dijauhi atau dimarahi. Begini cara mengatasinya.

Hubungan yang kuat antara suami dengan keluarga terutama ibunya mungkin dapat melelehkan hati Anda saat berkencan. Namun Anda mungkin akan menyesalinya ketika menikah, karena suami yang terlalu membela ibunya bisa memicu masalah dalam rumah tangga.

"Menikahlah dengan laki-laki yang mencintai ibunya. Dengan begitu, dia akan mencintaimu seperti dia mencintai ibunya"

Ya, Anda mungkin pernah mendengar kata-kata ini sebelum menikah. Saat mendengar kata-kata ini, Anda mungkin akan mengangguk dan mengamininya.

Memang menyenangkan bisa melihat suami dekat dengan keluarga terutama ibunya. Dengan begitu, kita bisa melihat bagaimana ketulusan cinta dan kasih sayang yang dia berikan untuk orang-orang terdekatnya.

Namun tunggu dulu.

Dalam beberapa kasus, anggukan dan aminan itu mungkin tidak akan bertahan terlalu lama setelah Anda menikah. Terutama saat suami terlalu membela ibunya dihadapan Anda.

Tipe suami yang seperti ini sering kali juga disebut sebagai tipe suami 'anak mami'. Banyak wanita yang menghindari tipe suami ini karena dapat memicu konflik dalam rumah tangga.

Artikel terkait: Sering beda pendapat sama mertua? Ini yang bisa Anda lakukan

Berikut ini beberapa tanda suami Anda merupakan 'anak mami':

  • Keinginan sang ibu adalah perintah yang tak bisa dibantah. Suami selalu menuruti apa pun yang diinginkan ibunya.
  • Si suami selalu ingin menelpon ibunya setiap hari, atau bertemu dengan sang ibu sesering mungkin.
  • Jika diberi pilihan, suami selalu memilih ibunya daripada istri dan anak-anaknya sendiri.
  • Dia tidak pernah pindah tempat tinggal yang jauh dari ibunya.
  • Suami kesulitan membuat keputusan tanpa ibunya dan mungkin mengharapkan Anda untuk mengasuhnya seperti sang ibu memperlakukannya dulu.
  • Dia mungkin memiliki ikatan keuangan dengan ibunya yang membuatnya terikat dengan ibunya. Sehingga nafkah yang diberikan pada sang ibu lebih besar daripada pada istri.

Cara menghadapi suami yang terlalu membela ibunya

Meskipun kadang-kadang hal ini membuat Anda marah dan kesal. Anda tetap harus tetap ingat bahwa dia tetaplah seorang anak untuk orangtuanya. Dia tetap memiliki ibu dan ayah yang perlu dihormati dan dijaga.

Daripada mencoba menjauhkan suami dari keluarga dan ibunya. Lebih baik Anda menentukan perilaku apa yang dapat ditoleransi dan apa yang tidak bisa ditoleransi secara pribadi, juga demi keberlangsungan rumah tangga yang harmonis.

Misalnya, Anda tidak masalah bila suami ingin menghubungi ibunya sekali atau dua kali sehari selama tidak mengganggu waktu bersama istri dan anak-anak di rumah.

Herb Goldberg, seorang psikolog yang berpraktik di Los Angeles dan penulis buku What Men Still Don’t Know about Women, Relationships, and Love mengatakan bahwa wanita (atau pasangan) perlu menjaga perdamaian dan tidak mempermasalahkan hubungan suami mereka dengan ibunya.

Artikel terkait: Punya mertua galak? Ini 4 saran psikolog untuk menghadapinya

1. Jangan dendam

Hindari memarahi suami karena telah menghabiskan lebih banyak waktu dengan ibunya dibandingkan dengan Anda. Amarah itu hanya akan menyakiti hati suami dan ibu mertua.

Lama kelamaan, perasaan tersakiti ini akan berubah menjadi kebencian dan racun dalam pernikahan Anda.

"Anda harus memberikan panduan dan menetapkan batasan dengan cara yang penuh kasih," kata Diana Kirschner, seorang psikolog klinis di New York dan penulis Love In 90 Days.

Tak dapat dipungkiri bila seringkali ada ketegangan dan kecemburuan antara ibu dan menantu. Semua ahli sepakat bahwa tetap ramah dan menghormati ibu mertua adalah satu-satunya solusi untuk mengatasi hal itu.

"Jangan mencoba mengubah perilaku ibu mertua. Kamu tidak akan pernah menang," kata Kirschner.

Ini tidak berarti bahwa Anda harus selalu bersama ibu mertua setiap saat, atau berbicara dengannya sebanyak yang suami lakukan.

2. Suami harus membuat pilihan

Pada akhirnya, suami Anda akan menjadi faktor penentu apakah keterikatannya dengan ibunya merusak pernikahan kalian atau tidak. Dia mungkin belum menyadarinya, tetapi dia harus membuat pilihan.

Bila suami tidak bisa membuat pilihan atau menarik batas antara orangtua dan istri beserta anak-anak, pria akan mengalami masalah berlarut yang membuatnya stres dalam pernikahan, atau malah bisa memicu perceraian bila sang istri tidak lagi bisa bertahan atas sikap suami yang selalu membela ibunya.

****

Anda bisa bergabung dengan jutaan ibu lainnya di aplikasi theAsianparent untuk berinteraksi dan saling berbagi informasi terkait kehamilan, menyusui, dan perkembangan bayi.

Referensi: My Domaine

Baca juga

id.theasianparent.com/hadiah-untuk-suami

id.theasianparent.com/sudahkah-bunda-penuhi-5-kebutuhan-dasar-suami-berikut

id.theasianparent.com/suami-yang-romantis