Perkara suami tidak mau mengurus anak bisa menjadi pemicu pertengkaran, lho, Bun. Sebenarnya ini termasuk masalah umum yang kerap terjadi dalam rumah tangga.
Akan tetapi, tak jarang kondisi ini bisa membuat ibu merasa kesepian hingga putus asa. Para ibu seolah tidak mendapatkan dukungan yang penuh dari suami dalam hal mengurus anak.
Lantas, bagaimanakah cara menyikapi hal tersebut? Apa yang harus Bunda lakukan?
Artikel Terkait: Curahan hati istri kepada suami tentang tanggung jawab mengurus anak
Apa yang Harus Dilakukan Saat Suami Tidak Mau Mengurus Anak?
Langkah awal yang perlu Bunda lakukan untuk keluar dari permasalahan ini adalah dengan mengetahui alasan suami tidak mau mengurus si kecil. Biasanya, ada beberapa hal yang mendasari sikap suami seperti ini, antara lain:
1. Suami Lelah Setelah Bekerja
Saat seseorang pulang ke rumah setelah bekerja seharian, ia pun hanya memiliki sisa-sisa tenaga dan pikiran yang sudah terkuras habis di tempat kerja. Para suami biasanya juga merasakan hal ini.
Keengganan suami untuk ikut membantu mengurus anak sesampainya di rumah menjadi hal yang wajar dalam kondisi seperti ini. Namun, ini bisa menjadi lebih parah jika ternyata sang istri pun bekerja.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Bunda harus mendiskusikannya dengan suami. Apalagi, jika Bunda juga merupakan seorang ibu bekerja. Sebisa mungkin atur dan bagi peran antara urusan pekerjaan dan mengasuh anak secara adil bersama suami.
Jika Bunda adalah ibu yang tidak bekerja di luar rumah, maka bicarakan jadwal yang adil dengan suami terkait peran masing-masing dalam mengurus sang buah hati. Bunda bisa mengatur jadwal suami untuk harus ikut membantu Bunda di akhir pekan atau pada waktu tertentu.
2. Merasa Mengurus Anak Adalah Tugas Istri Semata
Pasangan suami istri biasanya akan mengambil peran masing-masing dalam rumah tangga. Hal ini bisa dilakukan secara sadar sejak saat masih berpacaran atau berkembang secara alami seiring berjalannya waktu.
Dalam pembagian peran dan tugas, peran dari mengasuh anak biasanya jatuh ke pihak perempuan. Ini dianggap sebagai hal yang wajar karena suami bekerja full-time di luar rumah, sementara istri tidak. Peluang istri menemani anak di rumah pun akhirnya menjadi lebih banyak.
Kondisi seperti ini yang membuat para suami sering merasa bahwa mengurus atau mengasuh anak hanyalah tugas istri. Sehingga suami merasa tidak perlu lagi terlibat dalam hal mengasuh buah hati di rumah.
Untuk mengatasinya, istri sebaiknya bersikap proaktif mengabari suami terkait perkembangan anak. Misalnya, memberi tahu suami apa saja yang dilakukan oleh sang anak, apa hal-hal baru yang ia pelajari, apakah anak lahap makannya atau malah sebaliknya, dan lain-lain. Dengan begitu, suami juga diharapkan bisa merasakan bagaimana usaha sang istri dalam mengurus anak.
Usahakan agar Bunda bisa berbicara kepada suami tentang pembagian peran di dalam rumah tangga. Ini bertujuan agar peran-peran tersebut tidak hanya menjadi sesuatu yang memberatkan salah satu pihak saja.
Istri dan suami bisa berbagi porsi untuk mengasuh buah hati. Misalnya, suami bertugas mengasuh anak di akhir pekan, atau mengantar anak ke toilet di malam hari setelah suami sudah pulang dari kantor.
3. Sudah Mencoba Mengurus Anak, tetapi Suami Merasa Sering Diprotes
Ada hal lain yang bisa membuat suami menjadi enggan mengurus si kecil di rumah, yaitu karena protes atau kritikan yang ditujukan terhadapnya. Hal ini terjadi misalnya karena suami minder dengan ucapan anak yang merasa sang ayah tidak melakukan seperti apa yang biasa Bunda lakukan. Suami merasa hanya dianggap sebagai guru pengganti oleh anak atau istri.
Protes atau kritikan seperti ini bisa berdampak pada runtuhnya semangat yang diupayakan suami untuk ikut mengasuh anak. Terlebih lagi, jika suami terus-terusan merasa tidak mampu menjalankan tugas rumah tangga dengan baik.
Untuk mengatasi hal ini, coba biarkan suami menjalankan peran mengasuh anak dengan caranya sendiri. Dengan kata lain, istri atau suami harus fleksibel dan tidak kaku dalam menikmati peran masing-masing sebagai orangtua.
Bunda juga harus bisa memberikan pengertian yang baik kepada anak agar ia bisa menerima cara yang diterapkan oleh sang ayah. Dengan demikian, anak juga bisa ikut belajar beradaptasi terhadap berbagai perubahan atau situasi di sekitarnya.
Artikel Terkait: Tanpa mengeluh Ayah ini sukses mengurus 6 anak tanpa istri
Cara Lain untuk Menggugah Suami Mau Mengurus Anak
Melansir dari laman Amotherfarfromhome, Rachel Norman, BA, MS, seorang parenting coach membagikan catatannya kepada para istri perihal bagaimana cara menggugah suami untuk lebih efektif membantu mengurus anak di rumah.
Beberapa hal yang disarankan oleh Rachel, antara lain:
1. Jangan Terlalu Banyak Menuntut Suami
Rachel menyarankan agar setiap istri harus bisa menjaga ekspektasi mereka, istilahnya jangan berharap terlalu tinggi. Alangkah baiknya istri melakukan apa yang bisa dilakukan tanpa harus menuntut hal itu harus dikerjakan oleh suami.
Jika upaya yang istri lakukan sebelumnya sudah mulai terlihat membuahkan hasil, maka sebaiknya jangan langsung banyak menuntut atau mengatur suami. Biarkan suami melakukan perannya di dalam rumah tangga dengan caranya sendiri.
2. Tuliskan Daftar Kegiatan yang Bisa Dilakukan Suami
Menurut Rachel, istri harus tetap memberikan informasi perkembangan pengasuhan anak kepada suami. Informasi-informasi ini bisa menjadi panduan bagi suami dalam mengurus anak.
Sebagai contoh, saat istri sedang berada di luar rumah, maka suami yang sedang mengawasi anak di rumah bisa mengetahui apa saja yang harus ia lakukan karena sudah memiliki panduan daftar kegiatan dari istri.
Artikel Terkait: 3 Cara efektif meminta suami ikut membantu mengurus anak, Bunda coba deh!
Bunda, itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi ketika suami tidak mau mengurus anak. Tetap jaga komunikasi yang baik antara Bunda dan suami di depan si kecil, ya!
Baca Juga:
Pengalaman ayah yang mengurus rumah dan anak-anak saat istri keluar kota
Ikhlas Mengurus Anak dan Keluarga Jadi Kunci Kebahagiaan Ibu
5 Tanda Suami Romantis Menurut Islam, Pak Suami Termasuk Nggak Bun?