Bunda, jangan langsung terpancing emosi ketika suami suka marah. Seperti kutipan dari Siddhartha Gautama, ‘Jangan pernah membalas amarah dengan amarah. Kendalikan emosi Anda. Itulah yang dimaksud dengan ketekunan.
Kemarahan dapat merusak hubungan. Sikap dan perilaku negatif suami suka marah memang bisa menguras energi, membuat Anda frustasi, dan merasa tidak pernah didengar. Namun bila Bunda bisa menangani pasangan yang suka marah dengan terampil, Anda bisa membuat hubungan pernikahan menjadi lebih harmonis.
Artikel Terkait: Mengapa Bunda mudah marah? Ternyata ini penyebabnya
7 Cara mengatasi suami suka marah
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi suami yang suka marah
1. Menurunkan dan menetralisir emosi
Ketika Anda hendak mengendalikan pasangan yang marah, dia mungkin justru menjadi defensif dan lebih tidak kooperatif. Untuk itu, lebih baik Bunda diam dan menenangkan diri. Semakin Anda tenang, maka amarah suami akan semakin cepat mereda.
2. Bertanggung jawab dan saling menghormati
Bertindak tegas adalah proses pengambilan posisi di mana Anda dapat mengeskpresikan keinginan secara langsung tetapi dengan penuh rasa hormat. Ketika Anda bertindak dan berbicara dengan sikap hormat yang tegas, Bunda akan cenderung percaya diri, jujur, dan terbuka.
Pada saat yang sama, pasangan akan sadar untuk mengambil bagian dari tanggung jawab mereka sendiri.
3. Komunikasi secara konstruktif, memahami, dan divalidasi
Orang yang sering marah biasanya merasa bahwa mereka tidak didengar, dianggap serius, atau tidak dihargai. Mereka mungkin merasa kecewa dan diabaikan.
Untuk menghindari hal itu, Anda bisa secara aktif mendengarkan mereka hingga mereka yakin didengar dan dipahami.
Artikel Terkait: 5 Cara Mengatasi Marah Kepada Anak
4. Memiliki belas kasih untuk pasangan
Di bawah amarah biasanya terletak emosi yang lebih dalam dan lebih rentan seperti ketakutan, kesedihan, atau rasa sakit, yang mungkin kurang dapat diakses oleh pasangan. Kemarahan berfungsi sebagai perisai pelindung dan membuat pasangan merasa kuat dan terkendali.
Dalam jangka panjang, hal ini dapat membuat suami terluka secara mental. Inilah sebabnya mengapa penting untuk memiliki belas kasih terhadap pasangan, menjauhkannya dari dari kesalahan dan tuduhan.
Kesabaran bisa berfungsi sebagai penangkal kemarahan di dalam diri Anda dan pasangan. Itu mencakup kebijaksanaan pada saat kemarahan muncul.
Ini tentang menunggu. Seperti tidak berbicara atau melakukan sesuatu yang mungkin membuat suami bersikap defensif atau reaktif. Kesabaran dan kasih sayang adalah fondasi energi positif dan kerja sama di antara orang-orang.
Artikel terkait: Posisi bercinta setelah bertengkar yang bikin momen rujuk makin mesra
5. Refleksi dari tindakan Anda dan memahami pemicu
Bertanggung jawab berarti menerima peran Anda yang dapat memicu amarah pasangan. Menyadari apa yang membuat suami marah, akan memudahkan Anda melakukan hal yang benar untuk meredam amarahnya, entah itu minta maaf ataupun memperbaiki kesalahan Anda.
Jika Anda menyadari memiliki peran besar dalam pemicu pertengkaran, maka bertanggung jawab dan akui kesalahan Anda. Hal ini dapat mengurangi ketegangan dan mendorong pasangan untuk menyelesaikan masalah.
6. Biarkan pasangan tenang
Saat sedang emosi, kondisi kognitif pasangan mungkin terganggu. Oleh karena itu, jangan ajak ia berdebat saat sedang emosi. Berikan waktu agar energi negatifnya mereda dan dapat menyelesaikan diskusi bersama Anda dengan lebih rasional.
Bila kalian berdua tenang maka masalah akan lebih cepat diselesaikan. Jangan lupa menerapkan aturan ini pada diri Anda sendiri.
Ketika sedang emosi, cobalah untuk menenangkan diri Anda terlebih dahulu. Kemarahan memicu kemarahan dan menenangkan menciptakan suasana yang lebih tenang.
7. Jangan mencoba untuk mengendalikan pasangan
Jangan fokus untuk mencoba mengubah pasangan, karenatidak akan bisa. Namun Anda bisa mempengaruhi pasangan menciptakan lingkungan positif yang kondusif untuk kerjasama daripada memberinya kontrol.
Anda mungkin pernah mendengar ungkapan ‘Anda bisa menangkap lebih banyak lalat dengan madu daripada cuka’. Jadi, ketika Anda memperlakukan pasangan dengan manis maka kalian bisa menjadi lebih dekat dan harmonis.
***
Lakukan semua hal di atas untuk bisa memahami perasaan suami, saling menghormati dan mengerti. Agar kehidupan rumah tangga bisa lebih harmonis, dan minim pertengkaran.
Referensi: Good Therapy, Psychology Today
Baca juga
Wajib ditiru nih, Bun! Trik Enno Lerian menghadapi sikap suami yang pemarah
Waspada! Bumil gampang marah bisa berdampak buruk pada janin