Suami pergi dengan wanita lain adalah mimpi buruk semua istri. Apalagi jika alasan si suami pergi dengan selingkuhannya, karena wanita itu jauh lebih muda dari istrinya.
Nina (bukan nama sebenarnya), sangat terkejut ketika suami mengatakan ia telah bertemu dengan seseorang yang lebih baik dari Nina. Suami memamerkan padanya bahwa wanita kedua pilihannya itu lebih menyenangkan, lebih perhatian, dan lebih muda 10 tahun dari Nina.
Perasaan rendah diri yang selama ini menggerogoti jiwa Nina mencapai titik terendah. Karena sebelum bertemu dengan wanita idaman lain, mereka sudah lama tidak berhubungan suami istri. Dan Nina merasa dirinya tidak menarik lagi di mata suami.
Suami tidak pernah lagi memujinya, bahkan lebih sering mengkritik Nina tentang segala hal yang ia lakukan. Meskipun Nina sudah berusaha keras untuk menyenangkan suaminya, namun sang suami selalu membuatnya merasa gagal menjadi istri yang baik.
Artikel terkait: “Mengapa suami tidak lagi tertarik padaku?” Kenali 7 penyebabnya berikut ini
Dan sekarang, ketakutan terbesarnya menjadi kenyataan. Suami pergi dengan wanita lain yang lebih muda darinya. Kini, Nina harus mengasuh 3 orang anaknya seorang diri tanpa suami. Dia tidak tahu bagaimana menjelaskan pada anak-anaknya, mengapa sang ayah pergi dan tak lagi bersama mereka.
Mengapa suami meninggalkan istri untuk wanita yang lebih muda?
Dalam kasus Nina, suaminya memberi alasan bahwa istrinya tidak bisa lagi membuatnya bahagia. Tidak bisa menjadi wanita yang dulu membuatnya jatuh cinta, dan tidak berusaha keras untuk menjadi sosok yang ia inginkan.
Sayangnya, seringkali istri yang ditinggalkan menyalahkan diri atas keputusan suami pergi dengan wanita lain. Merasa dia tidak berusaha cukup keras, tidak cukup kuat untuk menahan suami agar tetap setia.
Beberapa orang percaya bahwa pria akan menilai wanita tidak lagi menarik setelah umurnya melewati 40 tahun. Itulah sebabnya wanita sangat takut menjadi keriput dan tidak menarik lagi di mata suami. Sederhananya, pria mengejar wanita yang lebih muda karena ingin merasa muda juga.
Psychology Today menggarisbawahi 3 faktor yang membuat pernikahan sering berujung perpisahan ketika pasangan menginjak usia paruh baya.
1. Espektasi yang tidak masuk akal
Pria dan wanita memiliki espektasi masing-masing tentang pernikahan. Mereka juga memiliki cara berbeda untuk menghadapi situasi saat espektasi mereka tidak terwujud. Sebagian ada yang berusaha berjuang mempertahankan pernikahan, sedangkan yang lain memilih pergi dan mencari orang lain yang bisa membuat mereka bahagia.
2. Egoisme
Beberapa pria, tidak bisa meninggalkan egonya sendiri. Dia butuh merasa ditinggikan dan dipuji. Ketika dia merasa istri tak lagi bisa menumbuhkan kepercayaan diri, dia pergi mencari wanita yang lebih muda untuk membuatnya merasa lebih keren sebagai pria.
Beberapa pria juga ingin dihargai, dimanja, dan memiliki kendali penuh pada pasangan. Untuk memenuhi kebutuhannya tersebut, seringkali dia abai terhadap kebutuhan istri dan anak-anak. Dia merasa berhak untuk memikirkan dirinya sendiri dan semua keinginannya terpenuhi.
3. Tidak ada batasan perilaku
Kepercayaan yang diberikan pasangan sering disalahgunakan, dengan hingga membuat suami merasa bebas berperilaku. Dia menggoda teman sekerja hingga akhirnya menimbulkan perselingkuhan, yang membuatnya sama sekali tidak merasa bersalah.
Cara agar bisa bangkit setelah ditinggalkan suami pergi dengan wanita lain
1. Tidak terlalu mengasihani diri sendiri
Menyalahkan diri sendiri saat suatu masalah besar terjadi, atau ketika ditinggalkan suami, adalah hal normal. Namun bukan berarti Anda harus terus terpuruk dalam emosi negatif ini. Karena bisa menghambat Anda untuk bangkit dan melupakan masa lalu pahit.
Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah memaafkan diri sendiri. Bangkit lagi dan percaya bahwa Anda berhak untuk bahagia dan bisa membuka lembaran baru dalam hidup.
2. Utamakan diri sendiri dan anak-anak
Selalu ingat untuk mencintai diri Anda sendiri. suami pergi dengan wanita lain bukanlah kesalahan Anda. Fokuskan perhatian untuk membesarkan anak-anak, juga merawat diri sebagai bukti bahwa Andapun berhak untuk merasa dicintai.
3. Jangan terobsesi dengan berbagai kemungkinan
Saat sebuah hubungan tidak berjalan lancar, secara otomatis Anda akan mencari akar dari masalah dan penyebab semuanya terjadi. Namun, bila terlalu terobsesi dengan apa yang mungkin terjadi, seandainya ini dan itu. Malah akan membebani pikiran Anda sendiri.
Seringkali, ketika pernikahan berakhir, banyak pertanyaan yang tidak terjawab. Banyak hal yang tak terungkap. Terkadang, berani melangkah maju artinya melepaskan hal-hal yang belum terjawab dan tidak terungkap tersebut.
4. Minta bantuan orang lain
Menjadi tegar bukan berarti tidak menerima bantuan sama sekali. Bunda tetap butuh bahu untuk bersandar ketika sedih, orang untuk mendengar curahan hati. Dengan mendapat dukungan, Bunda akan jauh lebih kuat untuk bangkit dan menatap masa depan.
****
Semoga bermanfaat.
*Disadur dari theAsianparent Singapura
Baca juga:
“Suami meninggalkan saya setelah 17 tahun menikah karena saya GEMUK…”