Pak Suami Jauh Lebih Muda, Ini 3 Resep Saya Supaya Pernikahan Langgeng

Usia tidak jadi masalah, komunikasi jadi hal penting dalam menjaga keharmonisan rumah tangga!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bulan Desember tahun 2021 ini, mengingatkanku akan momen sakral di keluarga kami. Yups, tanggal 13 Desember tahun ini adalah peringatan 12 tahun perjalanan pernikahan saya dengan pak suami jauh lebih muda. Sungguh, merawat pernikahan ini bukan perkara mudah, tak hanya seperti membalikkan telapak tangan saja.

Suka-duka, tangis dan tawa, mengiringi 12 tahun perjalanan pernikahan kami. Terlebih lagi, pak suami terpaut 3 tahun lebih muda dari saya. Dulu, sebelum menikah, saya sering diledek "Widih, demennya sama brondong yah", atau ada yang lebih ekstrim mengatakan "Wah, pedofil tuh. Demennya sama anak laki-laki muda".

Saya tidak terlalu ambil pusing, ledekan-ledekan orang-orang itu, malahan ditanggapi santai "Gapapa, sama bronis, brondong manis. Sama laki-laki yang lebih tua gak ada yang cocok sih. Haha". Jadi, para wanita yang sudah memiliki calon suami dan berusia lebih muda, jangan ragu dan takut menjalani lika-liku pernikahan. Simak tiga resep "saling" untuk menjaga keawetan pernikahan, meskipun pak suami adalah "bronis", hehe.

1. Saling berkomunikasi secara asertif

Keluarga yang bahagia dan harmonis akan terwujud, apabila pasangan suami istri senantiasa berusaha membuka serta menjalin komunikasi yang efektif. Komunikasi suami istri sangat penting dilakukan karena hal itu dapat mempertemukan satu dengan yang lainnya untuk menghindari salah paham. Salah satu gaya komunikasi efektif yang dapat digunakan untuk meningkatkan kebahagiaan hubungan suami istri adalah dengan cara asertif.

Komunikasi asertif sangat penting dalam kehidupan berumah tangga. Salah satu aspek kepuasan pernikahan adalah komunikasi di mana pasangan saling dapat membicarakan segala hal dimulai dari membicarakan permasalahan yang dimiliki, mampu berbagi mengenai perasaannya, berusaha saling mendengarkan satu sama lain ketika berbicara, saling memahami satu sama lain (Olson & Fowers, 1993 di dalam Qaddura dkk, Jurnal Psikologi Islam Vol.6 No.1 , 2019)

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebagai contoh, jika ada masalah yang disampaikan melalui teks WA dan terjadi miskomunikasi, maka biasanya salah satu dari kami akan segera menelepon dan menanyakan secara langsung. Memang sungguh tidak mudah menjalankan komunikasi yang efektif dengan segala persamaan dan perbedaan yang disatukan di dalam ikatan pernikahan. Namun, seiring berjalannya waktu kami belajar untuk saling memahami dan berkompromi, khususnya untuk jadwal pekerjaan.

Kami berdua adalah pasangan suami istri yang sama-sama bekerja. Kadangkala, jadwal pekerjaan kami yang mengharuskan ke luar kota harus diatur agar salah satu harus ada yang tinggal di rumah bersama dengan anak-anak dan bibi ART.

Artikel terkait: 30 Ucapan Pernikahan Kreatif yang Bisa Dicontoh, dari Religius, Formal, sampai Lucu

2. Saling menghormati perbedaan

Merangkum dari berbagai sumber, diketahui bahwa menurut Undang-undang No.1 Tahun 1974 tentang pernikahan, pernikahan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa.

Pernikahan adalah salah satu media untuk mengembangkan keturunan dan penyaluran insting untuk melakukan relasi seksual. Pernikahan dalam Islam dinilai sebagai sebuah ikatan yang kokoh dan sebuah komitmen yang menyeluruh terhadap kehidupan, masyarakat dan manusia untuk menjadi seseorang yang terhormat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Melalui pernikahan, kami disatukan dengan segala persamaan dan perbedaan yang ada. Mas bojo yang berusia lebih muda 3 tahun, keturunan Sunda-Yogya, berperawakan tinggi-kurus, pendiam cenderung introvert, namun ketika dia merasa ada persoalan, maka dia akan berbicara secara langsung. Sedangkan, saya sendiri keturunan Jawa, lahir-besar di Jakarta, berperawakan pendek-berisi, bawel cenderung extrovert, namun ketika emosi meninggi, maka diam menjadi cara terbaik untuk menahan amarah.

Pengendalian egoisme dan meredam emosi dengan salah satu pihak harus ada mengalah menjadi kunci dari resep kedua untuk saling menghormati perbedaan. Selain itu, sebagai muslim, kami meyakini bahwa menikah diibaratkan sebagai separuh ibadah. Ini sesuai dengan hadis yang berbunyi, "Barangsiapa menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh ibadahnya (agamanya). Dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah SWT dalam memelihara yang sebagian sisanya." (HR. Thabrani dan Hakim).

Artikel terkait: Lengkap, Ini Susunan Acara Pernikahan yang Tidak Boleh Terlewat

3. Saling menjaga kesehatan pasutri

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Resep ketiga dari perjalanan pernikahan kami selama 12 tahun adalah saling menjaga kesehatan satu sama lain. Masih teringat di dalam memori keluarga kami dan keluarga besar dari pihak saya menjadi klaster keluarga COVID-19 di November 2020. Sehat itu mahal, tetapi lebih mahal lagi jika sakit. Terlebih lagi, virus yang menginfeksi keluarga kami itu telah merenggut nyawa ayah kami.

Pola hidup bersih dan sehat harus dijalani bersama-sama dengan keluarga. Olahraga bersama dengan teratur, mengonsumsi makanan gizi seimbang, istirahat yang cukup, tidak merokok, dan bila perlu ditambah dengan madu juga multivitamin. Apalagi di masa pandemi ini, tetap waspada dan konsisten menjalankan protokol kesehatan 5M dengan mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, memakai masker, menjaga jarak fisik, mengurangi mobilitas/interaksi, dan menjauhi kerumunan, serta vaksinasi COVID-19.

Artikel terkait: Catat Parents, ini 3 rahasia pernikahan awet dan harmonis menurut pakar

Selain itu, untuk menjaga kesehatan mental pasutri, kami pun seringkali mencuri momen untuk berdua saja. Sepulang bekerja, jika ada film yang bagus, kami akan janjian untuk nonton film bareng di bioskop. Ataupun, sekedar cemal-cemil, makan bersama selepas kerja pula. Tidak lupa, rutin untuk melakukan hubungan intim yang disepakati bersama waktu dan kondisinya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Begitulah, 3 resep yang mengiringi suka-duka perjalanan 12 tahun pernikahan kami dengan segala persamaan dan perbedaan yang ada. Meski suami jauh lebih muda, kami berhasil melalui bahtera rumah tangga hingga saat ini.

Ditulis oleh Dwi Handriyani, UGC Contributor theAsianparent.com

Artikel UGC lainnya:

id.theasianparent.com/mengatasi-bullying-dengan-membacakan-si-kanchil

id.theasianparent.com/mengenalkan-base-ball-pada-anak-autis

id.theasianparent.com/cara-ibu-mengembangkan-potensi-diri

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan