Suami Dibakar Hidup-hidup di Bekasi, Sang Istri Mencari Keadilan

Siti Zubaidah harus kehilangan suami dengan cara yang tragis, yakni dibakar hidup-hidup oleh warga Bekasi karena dugaan pencurian yang belum terbukti. Sumber foto: Kompas

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Siti Zubaidah harus menanggung luka mendalam karena suaminya dibakar hidup-hidup oleh massa atas dugaan pencurian amplifier mushola. Padahal, dia sedang mengandung enam bulan dan juga memiliki anak berusia 4 tahun yang masih sangat membutuhkan ayahnya.

Peristiwa tragis ini terjadi di Bekasi pada hari Selasa, 1 Agustus 2017 lalu. Suami Siti, yakni MA diketahui berprofesi sebagai tukang servis elektronik. Pada hari naas tersebut dia sedang mampir sholat di Mushola Al Hidayah, di daerah Babelan Bekasi.

Korban dibakar hidup-hidup oleh massa

Dilaporkan oleh Kompas, MA dibakar hidup-hidup pada pukul 16.30 WIB. Para saksi mengatakan bahwa MA terlihat memasuki mushola dan ketika dia keluar, amplifier di dalam mushola tidak ada.

MA pun dikejar massa untuk ditanyai, namun ia malah lari. Hal ini memicu amarah warga setempat yang kemudian mengeroyoknya dan menghukum MA dengan cara dibakar hidup-hidup.

Baca juga: Seorang Istri Bakar Suami Hidup-Hidup Setelah Ketahuan Perkosa Anaknya

Dugaan pencurian tersebut dibantah keras oleh Siti Zubaidah. Dia mengatakan bahwa kemungkinan suaminya memang sudah membawa amplifier sebelum masuk mushola, lalu numpang sholat di mushola.

Ketika ada yang melihatnya keluar mushola membawa amplifier, dia diteriaki maling dan dihakimi massa.

Berdasarkan wawancara dengan media, Siti Zubaidah juga mengaku dia sempat melihat video di Youtube yang memperlihatkan bahwa amplifier punya mushola masih ada di dalam.

“Di video itu ada orang yang ngomong begitu, tetapi sekarang videonya sudah tidak ada,” paparnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

MA diketahui berprofesi sebagai tukang servis barang elektronik dan sebelum peristiwa itu terjadi, ada saksi yang melihat bahwa memang benar MA membawa dua buah amplifier di motornya sebelum suami Siti Zubaidah ini memasuki mushola.

“Kalau pun umpamanya suami saya bersalah melakukan pencurian itu, tapi kan enggak harus sampai dianiaya atau dibakar begitu kan, dia bukan hewan,” tutur Siti dengan sedih.

Siti pertama kali mendengar berita ini dari polisi yang datang ke rumahnya pukul sebelas malam. Awalnya dia tidak percaya bahwa peristiwa keji tersebut terjadi pada suaminya.

“Kalau bukan liat di foto itu saya nggak percaya kalau itu suami saya,” kata Siti.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Rasa sedih dan duka yang dirasakan Siti Zubaidah tidak akan pernah menghidupkan kembali sang suami. Dia berharap kasus ini segera diusut tuntas agar suaminya yang dibakar hidup-hidup bisa mendapat keadilan.

“Mudah-mudahan terungkap yang membakar suami saya. Saya cuma minta keadilan aja buat suami saya,” tegas Siti Zubaidah.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Asep Adi Saputra membenarkan peristiwa ini terjadi di wilayahnya. Polisi sedang melakukan penyidikan untuk mengungkap pelaku pembakaran MA.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kasus main hakim sendiri sering sekali terjadi di Indonesia. Apakah rasa kemanusiaan kita sudah hilang?

Orang yang diduga mencuri sudah dihakimi dengan sadis, meskipun belum ada bukti. Gara-gara aksi main hakim sendiri, seorang balita kehilangan ayahnya, dan seorang ibu kehilangan suami serta pencari nafkah, padahal dia sedang hamil besar.

Semoga kasus ini menjadi pelajaran bagi kita semua agar jangan main hakim sendiri apalagi hingga menyebabkan kematian.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Baca juga:

Anak TK Meninggal Setelah Guru Mengisolasi Mulutnya Karena Berisik, Orangtuanya Memohon Keadilan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

Fitriyani