Demi Cinta, Suami Awetkan Jenazah Istri agar dapat hidup kembali

Suami asal Tiongkok ini awetkan jenazah istri agar tidak rusak. Tujuannya, ia berharap suatu hari nanti istrinya dapat dihidupkan kembali.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Cinta abadi rupanya bukan sebuah hal yang mengada-ada untuk pasangan ini. Seorang suami asal Tiongkok rela awetkan jenazah istri sampai waktu yang tak terhingga agar dapat dihidupkan kembali.

Lelaki bernama Gui Junmin ini menolak untuk melakukan kremasi maupun mengubur istri tercintanya Zhan Wenlian. Alasannya, ia masih berharap ada teknologi canggih yang akan membuat istrinya hidup lagi.

Saat istrinya meninggal karena kanker lambung pada 8 Mei 2017 lalu, alih-alih mengubur, Gui justru awetkan jenazah istri dengan cara dibekukan dengan es.

Kemudian, Gui langsung mengirim jenazah istrinya ke laboratorium Institut Ilmu Kehidupan di kota Shandong Yinfeng. Ia meminta agar laboratorium tersebut dapat mencegah terjadinya pembusukan pada jenasah istrinya.

Pembekuan jenazah istri dengan es ini diharapkan dapat membuat ia hidup kembali suatu harinya. Ia menyadari bahwa saat ini memang belum ada teknologi canggih yang membuat istrinya hidup kembali.

Sehingga, ia berpikir secara realistis bahwa suatu hari di masa depan teknologi itu sudah ada dan istrinya bangkit kembali. Gui pun berpesan agar jika suatu hari nanti meninggal, para peneliti juga akan melakukan hal yang sama padanya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Kisah ketegaran istri dampingi suami yang kanker lidah karena merokok.

Baginya, tidak ada yang lebih membahagiakan dari hidup bersama istrinya lagi di kehidupan yang lain. Gui mencoba kemungkinan apa pun termasuk awetkan jenazah istri agar kelak dapat hidup bersama lagi.

Sekalipun para peneliti belum menjanjika apa-apa selain jenazah yang tidak mengalami kerusakan, Gui rela berinvestasi mahal demi tercapainya tujuan awetkan jenazah istri.

Zhan Welliang tercatat sebagai jenazah pertama yang diawetkan dengan cara dibekukan tubuhnya. Jika Gui meninggal nanti, ia akan jadi orang kedua yang melakukannya.

Bagaimana proses awetkan jenazah istri dengan es ini? 

1. Tahap mendinginkan

Saat dinyatakan meninggal secara medis, sirkulasi darah yang masih berjalan di tubuh pasien yang meninggal tetap berusaha dipertahankan. Caranya dengan menyuntikkan beberapa zat kimia dan menaruh sejumlah es agar mencegah jenazahnya rusak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ketika suhu tubuh sudah mencapai  0°C, sirkulasi darah berhenti karena tubuh membeku. Kemudian Mothership menuliskan bahwa proses selanjutnya adalah pembekuan yang fokus pada organ dalam tubuh jenazah.

Kemudian, tubuh tersebut dibekukan kembali hingga suhunya mencapai -130°C. Tubuh tersebut diawetkan ke dalam sebuah tanki berisi 2000 liter cairan nitrogen dan suhunya mencapai -196°C.

2. Cryopreservation

Semua proses ini disebut sebagai cryopreservation. Metode ini sudah berhasil pada tahun 1960 di Amerika. Kini, China mencoba meniru caranya agar keinginan awetkan jenazah istri Gui terpenuhi.

Cara ini memang belum pernah terbukti bahwa kelak akan membuat jenazah dapat hidup kembali. Namun, jika tak mau melakukan cryopreservation, berarti sama dengan menyerah begitu saja.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Biaya

Biaya yang dibutuhkan suami untuk awetkan jenazah istri ini mencapai USDnbsp;419,000 atau sekitar Rp 559.9264.600. Gui membayarnya lunas ke laboratorium karena ia adalah orang pertama yang melakukan prosedur ini.

Gui juga akan membayar dengan angka yang kira-kira sama dengan itu jika ia meninggal kelak. Ia berharap teknologi terbaru dapat mewujudkan impian untuk hidup kembali bersama istri di masa depan.

Teknologi di atas memang belum pasti berhasil. Namun, apa yang dilakukan Gui pada istrinya sudah pasti wujud sebuah cinta sejati.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Baca juga:

Mengharukan, 7 Sesi Foto Kehamilan ini Tampilkan Suami yang Telah Meninggal

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Penulis

Syahar Banu