Stres Saat Hamil Bisa Akibatkan Berat Badan Bayi Rendah saat Lahir
Bayi berat lahir rendah (BBLR) bisa jadi bukan karena ibu kurang gizi saat hamil. Stres saat hamil salah satu pemicu berat badan bayi rendah.
Stres saat hamil mungkin seringkali dialami oleh beberapa ibu. Hal ini merupakan hal yang biasa dialami oleh ibu hamil. Namun terlalu lama stres juga akan berdampak buruk pada kesehatan janin. Bayi yang ada di dalam janin akan mengalami kekurangan asupan nutrisi dan membuat berat badan bayi rendah saat dilahirkan. Mari simak ulasan selengkapnya berikut.
Dampak Stres Ibu Hamil Pada Bayi
Saat bunda mengalami stress, biasanya keringat akan bercucuran, jantung berdebar debar dan Anda mendadak akan kehilangan konsentrasi. Apabila bunda mengalami ciri ini bunda harus waspada jika sedang mengalami stress pada masa kehamilan. Saat stres, tubuh akan melepasan hormon kortisol. Semakin sering Anda stress, semakin tinggi pula kadar hormon di dalam tubuh Anda.
Kortisol yang memiliki kadar diatas normal bisa merusak otot dan tulang yang sehat, memperlambat penyembuhan luka, mengalami gangguan pencernaan, dan metabolisme tubuh yang tidak sehat. Dampak stres juga akan mempengaruhi kesehatan mental yang bunda alami saat masa masa mengandung.
Para peneliti Medical News Today, menemukan adanya hubungan antara kadar hormon kortisol dengan berat badan bayi saat lahir. Ibu yang memiliki kadar hormon kortisol yang tinggi cenderung akan melahirkan bayi berbobot rendah. Untuk itu penting bagi ibu hamil untuk menjaga agar hormon kortisol dalam keadaan yang baik.
Artikel Terkait: 5 Cara menambah berat badan janin, bumil wajib tahu
Para Ibu Hamil Harus Bisa Mengatasi Stres
Dengan mengetahui dampak yang akan ditimbulkan karena stres saat masa masa mengandung, maka bunda harus bisa mengatasi stres dengan cara yang berbeda setelah dewasa. Para bunda bisa melakukan aktivitas fisik, berhenti merokok dan mendapatkan dukungan keluarga akan memiliki kehidupan rumah tangga yang sehat.
Menurut Chris Dunkel Schetter seorang ahli psikolgi asal University of California ia menyarankan para ibu untuk memiliki kehidupan mental yang sehat sebelum seorang wanita memutuskan untuk memiliki anak. Para ibu yang mengikuti sebuah penelitian yang dilakukan oleh Chris tersebut mangaku jika stres yang ditimbulkan adalah akibat dari masalah finansial hingga masalah tetangga atau keluarga.
Ada juga ibu yang mengaku penyebab stres yang dialami karena ada anggota keluarga yang meninggal, menjadi korban kekerasan dan korban rasisme. Ibu yang sering mengalami stress juga rentan mengalami depresi pasca melahirkan. Hal ini tentu sangat membahayakan kesehatan dan keseamatan dirinya serta bayi yang dikandungnya.
Kondisi kejiwaan ibu bisa akibatkan berat badan bayi rendah saat lahir
Keringat bercucuran, jantung berdebar-debar dan Anda mendadak kehilangan konsentrasi. Waspadalah, bisa jadi Anda sedang terserang stres saat hamil.
Saat stres tubuh melepaskan hormon kortisol. Semakin sering Anda stres, semakin tinggi pula kadar hormon ini dalam tubuh Anda.
Kortisol berkadar di atas normal bisa merusak otot dan tulang yang sehat, memperlambat penyembuhan luka, mengganggu pencernaan, metabolisme dan kesehatan mental.
Menurut Medical News Today, para peneliti menemukan hubungan antara kadar hormon kortisol dengan berat badan bayi saat lahir. Para ibu dengan kadar hormon kortisol tinggi cenderung melahirkan bayi berbobot rendah.
Artikel terkait: 7 Cara jitu menaikkan berat badan bayi, Bunda wajib coba
Bukan hanya itu, peneliti juga menemukan bahwa bayi dari ibu yang stres saat hamil mungkin akan mengatasi stres dengan cara yang berbeda jika ia telah dewasa.
“Para wanita sebaiknya mampu mengatasi depresi dan menangani stres. Penting bagi mereka memiliki kehidupan rumah tangga yang sehat, cukup melakukan aktivitas fisik, berhenti merokok dan mendapatkan dukungan keluarga,” jelas Chris Dunkel Schetter, profesor psikologi asal University of California, yang juga terlibat dalam penelitian itu.
“Semua hal yang diperlukan untuk kehamilan dan kehidupan mental yang sehat, sebaiknya sudah tersedia sebelum wanita memutuskan punya anak.”
Para ibu yang terlibat dalam penelitian itu mengakui, ada beberapa faktor yang menyebabkan mereka stres, mulai dari masalah finansial sampai masalah dengan tetangga atau keluarga.
Ada juga ibu yang stres saat hamil akibat kematian anggota keluarga, atau menjadi korban kekerasan dan rasisme. Ibu yang stres saat hamil juga rentan mengalami depresi pasca melahirkan. Ini bisa membahayakan keselamatan bayi dan dirinya sendiri.
Itulah sebabnya kita perlu memberi dukungan para ibu hamil yang ada di sekitar kita saat ini. Ajak ia bicara dan dengarkanlah keluhannya. Tindakan sederhana seperti ini baik untuk kesehatan jiwa dan raga si ibu hamil.
Bunda, demi berat badan bayi yang ideal, jauhkan stres dari diri Anda sejak sekarang. Penting bagi bunda untuk mempersiapkan mental sebelum memutuskan untuk hamil. Perhatikan kesehatan si jabang bayi karena stres yang dialami berlarut larut akan berdampak pada kesehatan jabang bayi yang ada di dalam kandungan.
Itulah pembahasan dampak dari stres yang sering dialami oleh para ibu hamil. Tentunya ada banyak sekali faktor yang menyebabkan seseorang memikirkan sesuatu seperti korban kekerasan seksual, rasisme dan duka yang mendalam.
Baca juga :
5 Jenis Gangguan Kesehatan Mental saat Hamil yang Membahayakan Ibu dan Janin
Tak Hanya Kesehatan Fisik, Sebelum Hamil juga Perlu Kesiapan Mental, Ini Alasannya!
Ibu Hamil tidak boleh stres sebelum melahirkan! Ini 3 Tips dan Alasannya