Menjadi stay at home dad atau bapak rumah tangga sering kali tidak mudah untuk dijalani. Apalagi dengan budaya di Indonesia di mana seorang ayah dianggap wajib bekerja di luar rumah. Beragam stereotip pun muncul saat seorang ayah memutuskan untuk di rumah saja mengurus anak dan rumah tangga.
Belum ada data yang mengungkap berapa banyak bapak rumah tangga di Indonesia karena ini masih dianggap tabu. Sementara melansir dari ABC News, menurut data Biro Sensus AS, jumlah ayah yang tinggal di rumah di Amerika Serikat mencapai 98.000 orang. Jumlah tersebut terus meningkat setiap tahunnya.
Sementara dalam survei yang dilakukan oleh Careerbuilder, sebagian responden survei mengatakan bahwa mereka ingin tinggal di rumah mengurus anak jika mereka bisa. Sama halnya dengan banyak ibu yang ingin tetap berkarier setelah menikah, ternyata banyak juga ayah yang ingin selalu dekat dengan anak di rumah.
5 Stereotip Stay at Home Dad yang Banyak Dialami
Meski menjadi bapak rumah tangga sah saja dilakukan, nyatanya masih banyak stereotip yang dialamatkan ke seorang ayah yang memilihnya. Berikut ini beberapa stereotip stay at home dad yang masih banyak bermunculan:
1. Ayah Malas Bekerja
Para ayah yang memilih untuk di rumah saja masih banyak dianggap sebagai ayah yang malas bekerja. Mereka dianggap pemalas yang hanya bersantai di rumah dan mengorbankan kebahagiaan istri. Bayangan seorang ayah yang sedang leyeh-leyeh sambil main gadget ada di dalam benak orang-orang yang belum familier dengan konsep bapak rumah tangga.
Stereotip ini bisa disanggah bila Ayah melakukan pekerjaan di rumah yang telah disepakati dengan istri. Diskusikan pembagian pekerjaan rumah tangga yang tidak memberatkan bagi kedua belah pihak.
Hal ini bukan hanya dapat membuat rumah tetap rapi, tetapi juga bisa memberikan contoh kepada si kecil bahwa baik perempuan maupun laki-laki sebaiknya bersikap mandiri dan dapat mengerjakan seluruh pekerjaan rumah tangga.
Artikel terkait: Tak Harus Uang, 9 Ayah Berbagi Kiat Unik Menjadi Ayah yang Baik
2. Stay at Home Dad Dipandang Tidak Mau Menafkahi Keluarga
Selain pemalas, sosok bapak rumah tangga juga dianggap tidak bertanggung jawab karena tidak mau menafkahi keluarga. Selama ini ayah memang dianggap sebagai pencari nafkah untuk keluarga. Sehingga terlihat aneh bila Ayah di rumah sementara istri bekerja di luar rumah. Padahal baik Ayah maupun Bunda sama-sama memiliki kemampuan untuk mencari nafkah.
Akan tetapi, penting juga untuk mendiskusikan dengan pasangan mengenai pembagian peran pencari nafkah di rumah. Jangan sampai ada salah satu pihak yang merasa terbebani. Bila Bunda merasa keberatan menjadi pencari nafkah tunggal, masih banyak, kok, pekerjaan yang bisa dilakukan Ayah di rumah, misalnya menjadi guru les atau berjualan.
Artikel terkait: 6 Tipe ayah terbaik untuk anak, suami termasuk yang mana?
3. Tidak Bisa Mengurus Anak
Bagi kebanyakan orang, ayah dianggap tidak mampu mengurus anak. Terlebih bila anak masih berusia dini dan belum memiliki kemandirian. Banyak orang menganggap ayah tidak bisa mengganti popok, memandikan anak, mengatasi anak tantrum, hingga menyuapi anak. Padahal kenyataannya, banyak, lo, ayah yang bisa mengurus anak.
Beberapa ayah bahkan diakui lebih pandai mengurus anak dibandingkan sang Bunda. Hal tersebut tentu saja tidak salah. Anak adalah milik Ayah dan Bunda yang harus dirawat bersama-sama. Sehingga setiap ayah, baik yang ada di rumah maupun yang bekerja di kantor harus mampu mengurus anak.
Artikel terkait: 7 Alasan Mengapa Ayah Harus Dekat Dengan Anak
4. Tidak Pantas Mengurus Pekerjaan Rumah Tangga
Merupakan pemandangan yang aneh bagi sebagian besar masyarakat kita saat melihat ayah mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Ayah dianggap tidak pantas untuk menyapu, mengepel, memasak, hingga mencuci baju. Padahal ketika menempati rumah bersama, tentu saja pekerjaan rumah tangga harus dikerjakan bersama-sama.
Saat ini pun semakin banyak ayah yang sadar bahwa mengerjakan pekerjaan rumah tangga bukan hanya tanggung jawab istri. Sehingga banyak juga para ayah yang dengan senang hati mengerjakannya.
5. Stay at Home Dad Dianggap Pengangguran
Ayah yang selalu terlihat ada di rumah juga sering dianggap sebagai pengangguran. Bapak rumah tangga juga sering dianggap terpaksa karena menganggur dan tidak punya pilihan. Padahal saat ini apalagi sejak era pandemi, bekerja tidak melulu harus berangkat ke kantor.
Banyak jenis pekerjaan yang bisa dikerjakan dari rumah seperti menjadi trader saham, desainer, penulis, hingga berjualan online. Jadi menjadi bapak rumah tangga bukan berarti tidak punya pekerjaan. Sudah banyak ayah yang sukses berbisnis dari rumah.
Nah, itulah 5 stereotip tentang stay at home dad yang masih sering muncul. Apa pun keingin Ayah, baik di rumah atau bekerja di kantor, sebaiknya selalu didiskusikan dengan pasangan. Temukan kesepakatan mengenai pembagian tanggung jawab keluarga agar tidak ada yang merasa keberatan dan terbebani.
Baca juga:
4 Alasan Penting Kehadiran Ayah untuk Keberhasilan Pendidikan Si Kecil