Kenali Skin Barrier Bayi Baru Lahir, Fungsi hingga Cara Merawatnya

Skin barrier bayi baru lahir membantu menjaga kesehatan kulit bayi.

Kulit bayi berbeda dengan orang dewasa dalam struktur, fungsi, dan komposisi. Namun terlepas dari perbedaan ini, penghalang kulit atau skin barrier bayi baru lahir sudah terbentuk sejak lahir. 

Karena kulit bayi masih sensitif, penting untuk memperhatikan produk perawatan kulit (misalnya, pelembap dan emolien) yang diformulasikan dengan tepat.

Idealnya, produk yang digunakan pada bayi tidak boleh mengganggu pH permukaan kulit atau mengganggu skin barrier tersebut. Demikian pula, memilih jenis skin care bayi yang tepat juga sama pentingnya, lho

Untuk mengetahui lebih jelas tentang skin barrier bayi baru lahir, simak informasi berikut ini, ya!

Apa itu Skin Barrier?

skin barrier bayi baru lahir

Kulit merupakan salah satu organ tubuh terbesar manusia. Organ ini memiliki tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan tipis terluar), dermis (lapisan tengah yang tebal), dan lapisan lemak subkutan. 

Epidermis, terutama lapisan paling atasnya (disebut dengan stratum korneum) bertindak sebagai skin barrier atau pelindung yang berperan sebagai garis pertahanan pertama tubuh.

Bila melihat lapisan stratum corneum di bawah mikroskop, bentuknya seperti “batu bata” yang terdiri dari sel-sel yang disebut corneocytes. Mereka terikat erat, atau direkatkan “semennya”, yaitu lemak seperti ceramide, kolesterol, dan asam lemak.

Lapisan ini juga mengandung protein yang disebut filaggrin, yang membantu membuat Natural Moisturizing Factor (NMF) atau faktor pelembap alami untuk kulit.

Dalam acara webinar Newborn 101: Kupas Tuntas Perawatan Bayi Baru Lahir oleh Johnson’s Baby x Klinik Kecil, dokter kulit dr. Fitria Agustina, Sp.KK, FINSDV, FAADV, juga menjelaskan bahwa lapisan stratum corneum pada bayi baru lahir sangat berbeda dengan orang dewasa. 

“Jadi sebenarnya kulit bayi memiliki karateristik yang berbeda dengan kulit orang dewasa baik dari struktur maupun komposisi kulitnya. Kulit bayi sendiri memiliki lapisan stratum corneum yang 30% lebih tipis dengan komposisi Natural Moisturizing Factor (NMF) yang lebih rendah dibandingkan dengan kulit orang dewasa. 

Hal ini menyebabkan kulit bayi baru lahir lebih kering. Hidrasi kulit bayi akan mengalami peningkatan dengan bertambahnya usia bayi dan mencapai puncaknya pada usai 3-12 bulan. Oleh karenanya, perawatan kulit si kecil penting sekali untuk menjaga kelembapan kulitnya,” kata dr. Fitria.

Artikel terkait: Ini Pentingnya Menggunakan Produk Dermatologist untuk Kulit Bayi

Fungsi Skin Barrier Bayi Baru Lahir

Kenali Skin Barrier Bayi Baru Lahir, Fungsi hingga Cara Merawatnya

Mengapa penting untuk menjaga skin barrier bayi baru lahir, sebab fungsinya juga sangat penting.

Mengingat, epidermis adalah lapisan terluar kulit yang melindungi tubuh. Dari sini, fungsi skin barrier juga membantu pertahanan imunologi atau daya tahan tubuh. 

“Epidermis ada lapisan lagi yang berfungsi sangat penting untuk menghalau, penjaga terluar yang akan melindungi tubuh. Fungsinya, sawar atau pertahanan fisik dan pertahanan imunologi (daya tahan tubuh). Kenapa? Karena pada kulit itu ada sel-sel yang memang fungsinya untuk menangkap kuman, virus, dan jamur yang menginfeksi kulit,” ungkap dr. Fitria.

Tidak hanya itu, sebagai pertahanan fisik dan imunologis, skin barrier membantu melindungi jaringan di bawahnya dari infeksi, gangguan mekanik, atau iritasi bahan kimia di lingkungan.

Dr. Fitria menambahkan kalau skin barrier pada bayi baru lahir dan orang dewasa juga memiliki fungsi sebagai menjaga proses termoregulasi serta mencegah tubuh kehilangan cairan.

“Proses termoregulasi atau menjaga agar suhu tubuh kita tetap dalam kondisi normal (tidak hipotermia atau demam). Fungsi lainnya juga memungkinkan sensasi suhu, dan sintesis vitamin D. Dan yang paling penting juga adalah mencegah kehilangan air dari tubuh, karena kalau kulit mengalami masalah misalnya kulitnya kering, kehilangan air dari tubuh akan semakin besar,” lanjut dr. Fitria.

Fungsi skin barrier lainnya adalah:

  • Melindungi tubuh dari polusi
  • Melindungi kulit dari sinar ultraviolet
  • Mencegah iritasi, peradangan, dan infeksi
  • Mencegah dehidrasi
  • Menghalau racun dan bahan kimia

Jika skin barrier pada bayi ini tidak dijaga dengan baik, bisa menyebabkan masalah kulit seperti kulit kering, gatal, atau bersisik. Atau bisa berperan dalam kondisi seperti eksim dan psoriasis.

Cara Menjaga Skin Barrier Bayi Baru lahir

Kenali Skin Barrier Bayi Baru Lahir, Fungsi hingga Cara Merawatnya

Dikatakan dr. Fitria, cara yang tepat untuk merawat kulit atau skin barrier bayi adalah dengan memilih produk bayi yang sesuai untuk kebutuhan kulitnya. 

“Di tubuh, kita memiliki mikroorganisme (bakteri, jamur, virus) baik atau yang kita namakan flora kulit normal (skin microbiome). Sehingga, penggunaan produk untuk bayi harus menggunakan bahan-bahan yang cocok digunakan untuk bayi dan tidak mengganggu keseimbangan flora normal kulit si Kecil.

Oleh karena itu sebaiknya gunakan produk-produk yang diformulasikan khusus untuk kulit bayi, bersifat hypoallergenic karena dapat mengurangi risiko alergi dan iritasi pada kulit bayi. Dan pilihlah pembersih yang lembut di mata bayi dan menjaga kelembapan kulit si Kecil,” pesan dr. Fitria.

Selain itu, perhatikan beberapa hal ini untuk menjaga skin barrier si kecil:

1. Perhatikan Lama Waktu Mandi Si Kecil

Memandikan bayi baru lahir sebaiknya tidak boleh lebih dari 5 menit. Karena kulit berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh yang bila terlalu lama dalam air, tubuh bayi akan kedinginan.

2. Suhu Air Suam-Suam Kuku

Gunakan suhu air suam-suam kuku (kurang atau sama dengan 37 derajat) karena pada suhu ini tidak akan merusak hidrasi atau kelembaban kulit. Kalau suhu lebih dari itu, itu akan menurusak NMF yang ada di kulit.

3. Pilih Sabun yang Sesuai pH Kulit Bayi

Sabun untuk bayi baru lahir harus pilih yang sesuai dengan pH kulit bayi, kalau dipakai tidak merusak NMF, kalau dibilas tidak kesat, dan tetap licin. Memakai bahan natural atau alami.

4. Perhatikan Penggunaan Bedak Bayi

Bedak bayi boleh saja digunakan, ASAL, hindari memberi bedak ini dari area genital, hindari terhirup, dan hindari area wajah atau mata.

Bedak sebenarnya bermanfaat untuk mengurangi gesekan, supaya kulitnya lebih nyaman. Tapi jangan digunakan.

Penggunaan yang berlebihan malah akan menyebabkan sumbatan pada saluran keringatnya dan menyebabkan biang keringat. 

5. Perhatikan Area Genital

Segeralah ganti diapers bila sudah penuh, karena penggunaan yang terlalu lama akan memengaruhi kelembaban kulit, dan memicu terjadinya iritasi.

6. Gunakan Pelembap atau Moisturizer

Penggunaan pelembab pada bayi baru lahir sangat dianjurkan. Namun, selalu pilih pelembap yang khusus untuk bayi. 

Artikel terkait: 5 Tips Merawat Kulit Bayi yang Sensitif, Mudah dan Praktis!

Pentingnya Moisturizer Bayi Baru Lahir untuk Menjaga Skin Barrier

Kenali Skin Barrier Bayi Baru Lahir, Fungsi hingga Cara Merawatnya

Untuk lebih memproteksi skin barrier bayi baru lahir, penggunaan moisturizer atau pelembap ternyata sangat dianjurkan. Ini karena manfaat dari pelembap ini akan membantu meningkatkan fungsi barrier kulit.

“Moisturizer itu manfaatnya banyak sekali. Mulai dari anti inflamasi atau anti radang, membantu penyembuhan luka, juga membantu penyerapan air sehingga kulit bayi tetap lembab,” ujar dr. Fitria.

Bagaimana Cara Kerja dari Moisturizer?

“Cara kerja dari pelembap ini dia akan menahan supaya pelepasan airnya berkurang, kemudian dia akan mengisi cracking yang terjadi pada emolien di dalam stratum corneum.

Lalu dia juga akan menarik air. Nah, moisturizer yang baik itu akan berfungsi menyerap air, dia harus dipakai sesaat setelah terkena air,” ujar dr. Fitria. 

Apa Saja Bahan-Bahan Moisturizer yang Baik untuk Kulit?

Dr. Fitria menjelaskan bahwa bahan-bahan seperti petrolatum, lanolin, mineral oil, atau adanya silikon. Kemudian untuk emolien, terdapat fatty acid dari bahan-bahan alami seperti ceramide, sea butter, dll. Pada humektan biasanya ada glicerin untuk menarik air. 

Tips Memilih Produk Kulit Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir membutuhkan produk perawatan kulit yang bebas pewarna dan pewangi. Berikut ini beberapa tips sebelum Anda mulai memilih produk kulit untuk bayi:

1. Baca label dengan cermat

Produk perawatan kulit bayi yang mengandung pewarna, pewangi, dan bahan kimia dapat mengiritasi kulit dan pernapasan bayi.

2. Pilih produk alami

Produk perawatan kulit bayi alami aman untuk sebagian besar bayi. Tetapi jika Anda memiliki alergi atau asma dalam keluarga Anda, bayi Anda yang baru lahir mungkin juga sensitif terhadap tumbuhan dan herbal dalam beberapa produk.

Biasanya produk dari susu, beras, vitamin E, C, dan mineral yang baik untuk kulit. Kadang menambahkan baby oil di bak mandi itu bisa dilakukan, tapi tidak boleh berlebihan. 

3. Perhatikan label “hipoalergenik”

Istilah ini berarti bahwa produk tersebut cenderung tidak menyebabkan reaksi alergi, tetapi itu tidak berarti bahwa produk tersebut lebih lembut di kulit daripada produk lain. 

4. Pilih produk bebas kimia

Carilah produk yang bebas ftalat dan paraben. Bahan kimia tersebut berpotensi berbahaya bagi bayi.

5. Perhatikan durasi mandi

Maksimal 5 menit, tidak boleh lebih dari itu.

6. Gunakan sabun dengan bahan pelembab

Dibilas dengan bersih, dan keringkan dengan handuk lembut.

7. Gunakan moisturizer

Setelah itu, gunakan moisturaizer, supaya efek oklusif, emolien, dan humektannya bekerja dari moisturizer.

Parents, itulah informasi mengenai skin barrier bayi baru lahir. Semoga informasi ini bermanfaat!

***

Baca juga

3 Cara Merawat Kulit Bayi yang Tepat, Ini Saran Dokter Kulit

Kulit kering pada bayi, kenali penyebab dan cara mengatasinya

10 Tips Memutihkan Kulit Bayi Menggunakan Bahan Alami, Penasaran Bun?

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.