Sistem pendidikan homeschooling kini banyak menjadi pilihan bagi orangtua memenuhi pendidikan anaknya. Sayangnya, masih banyak yang salah memahami sistem pendidikan satu ini. Beredar luas anggapan bahwa sistem pendidikan ini mempersempit kurikulum yang ada di sekolah, padahal nyatanya homeschooling lebih dari itu.
Sistem pendidikan homeschooling
Berbicara mengenai pendidikan, yang terbayang dalam benak kita adalah institusi sekolah yang menjadi gerbang awal anak memiliki masa depan yang lebih cerah. Jenjang sekolah, ijazah, cara berseragam, pembagian rapor, ranking, cara belajar hingga kebijakan sekolah menjadi serangkaian aspek yang dijanjikan mengantar anak pada masa depan gemlang.
Faktanya, orangtua harus memahami bahwa setiap anak berbeda. Tidak semua anak cocok mengenyam pendidikan hanya dengan duduk manis di dalam kelas. Ada tipe anak yang menginginkan metode belajar berbeda dimana mereka bisa bebas bergerak dan bereksplorasi tanpa menghilangkan esensi pendidikan yang dibutuhkan.
Baca juga: Tipe Pembelajar Apakah si Kecil?
Di smaping itu, harus disadari bahwa anak memiliki minat berbeda dan tak bisa dipaksakan untuk menjadi seragam. Hal inilah yang membuat homeschooling hadir dengan tujuan mengembangkan sudut pandang baru dari pendidikan dan sekolah.
Sistem pendidikan ini didesain untuk membantu anak belajar sesuai dengan minat dan bakatnya melalui sistem belajat yang sesuai, anak pun bisa memilih situasi seperti apa yang mereka inginkan untuk belajar.
Serba-serbi homeschooling
Kesalahpahaman akan sistem belajar ini membuat banyak orangtua ragu jika anak memuuskan memilih belajar di rumah. Lantas, seperti apa sebenarnya homeschooling ini?
1. Apakah anak saya lebih baik mengikuti Homeschooling?
Sekali lagi tidak semua anak cocok dengan sekolah konvensional, begitu juga dengan Homeschooling; tidak semua anak juga cocok atau menyukainya. Di smaping itu, budaya keluarga turut memengaruhi. Bila sedari kecil anak dikondisikan belajar di rumah bisa jadi ia akan memilih Homeschooling.
Intinya pendidikan harus berfokus pada perkembangan anak. Apa yang menjadi kemauan anak, disitulah tolak ukur metode pendidikan yang sebaiknya dipertimbangkan oleh orangtua.
2. Apa dasar metode Homeschooling?
Ada anggapan yang telah mengakar di masyarakat saat ini, bahwa anak layaknya kertas kosong; akibatnya proses pendidikan terpusat pada orang dewasa sebagai pemberi warna. Hasilnya, anak akan diisi dengan pelbagai informasi, entah itu penting atau tidak bagi si Anak.
Faktanya, anak terlahir dengan potensi, karakter, dan kecenderungan yang berbeda. Menjadi tugas vital orangtua untuk menggali potensi anak sejak dini dan hal ini bisa diraih dengan memilih sistem pendidikan Homeschooling.
3. Apa tujuan Homeschooling?
Tujuan Homeschooling adalah menyiapkan anak sebagai pembelajar mandiri yaitu dengan ciri berikut:
- Memiliki motif internal untuk belajar
- Berorientasi pada tujuan yang ingin diraih
- Terampil mencari bahan belajar
- Pandai mengontrol diri (self management)
4. Apa yang perlu Parents persiapkan jika memilih sistem pendidikan Homeschooling?
Parents, siapkan poin berikut jika mempertimbangkan belajar di rumah adalah pilihan terbaik:
- Kekompakan dan kesepakatan orangtua untuk menjalankan Homeschooling.
- Mempersiapkan aspek psikologis anak
- Membangun good habit, seperti kebiasaan hidup yang terencana dan disiplin
- Memelihara keingintahuan anak dengan melatih ketrampilan belajar; seperti membiasakan anak aktif menggunakan mesin pencari di internet (search engine), kamus, ensiklopedia, mengikuti tutorial dan sebagainya.
- Menyediakan lingkungan yang kondusif; seperti membudayakan diskusi, menghargai pendapat anak dan memberi tanggung jawab sesuai usianya.
5. Apakah Homeschooling memerlukan fasilitas khusus?
Lingkungan sebetulnya merupakan media utama dalam pembelajaran Homeschooling. Sebagai contoh, jika anak ingin lebih piawai mengenal nama ikan maka ajaklah ia pergi ke pasar tradisional dan belajar langsung dengan pedagang ikan disana.
Selain anak mengenal pelbagai jenis ikan, sedikit banyak anak akan belajar banyak mengenai interaksi manusia saat sedang menawar harga dan pembelajaran lain yang belum tentu didapat di dalam kelas.
6. Apakah Homeschooling berijazah dan diakui pemerintah?
Homeschooling adalah pendidikan berbasis keluarga yang masuk dalam jalur pendidikan informal dan diatur keberadannya dalam UU no 20/2003. Sesuai dengan undang-undang yang ada, anak yang mengenyam pendidikan melalui sistem ini akan diakui layaknya mengikuti institusi pendidikan formal dan non formal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.
Nah, apakah Parents masih ragu dengan kepuusan si kecil memilih homeschooling?
Referensi : Disarikan dari buku “Apa itu Homeschooling” karya Sumardiono; Pendiri Rumah Inspirasi (www.rumahinspirasi.com)