10 Keunikan Sistem Pendidikan di Jepang, Utamakan Pendidikan Karakter

Banyak hal unik pada sistem pendidikan di Jepang yang berbeda dengan sistem pendidikan di Indonesia.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pendidikan adalah salah satu bidang yang penting untuk pengembangan masyarakat pada sebuah negara. Penerapan sistem pendidikan tiap negara berbeda karena disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang ada di negara tersebut. Salah satu negara dengan sistem pendidikan jempolan adalah Jepang. Sistem pendidikan di Jepang memiliki perbedaan dengan sistem pendidikan di negara lain, hal tersebut membuatnya menjadi unik. 

10 Keunikan Sistem Pendidikan di Jepang

Berbeda dengan sistem pendidikan negara lainnya, sistem pendidikan di Jepang dikenal dengan unik dan tidak mudah. Namun hal tersebut adalah sistem yang cocok untuk diterapkan kepada masyarakat Jepang.

Sebagai hasilnya kini negara Jepang menjadi salah satu negara maju. Ingin tahu uniknya pendidikan di negara Jepang? Berikut keunikan sistem pendidikan di Jepang. 

1. Fokus Pada Pendidikan Karakter Saat Tiga Tahun Pertama

Sumber: AF.mil

Keunikan sistem pendidikan di Jepang yang pertama adalah fokus pada pendidikan karakter saat tiga tahun pertama. Ketika seseorang memutuskan untuk sekolah, sebagai siswa Sekolah Dasar atau SD di Jepang kamu akan mengikuti ujian mulai dari kelas 1 hingga kelas 4. Ujiannya pun bukan mengenai materi pelajaran. Namun, terkait pendidikan karakter.

Bagi masyarakat Jepang, sekolah adalah salah satu tempat untuk membentuk perilaku yang baik. Bagi sekolah-sekolah di Jepang, sopan santun adalah nomor satu. Dengan durasi tiga tahun pertama di sekolah, para siswa akan mendapatkan pengembangan karakter untuk membentuk sebuah perilaku yang baik. Seperti belajar untuk saling menghormati satu sama lain, belajar berempati dan masih banyak lagi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Siswa Jepang Harus Membersihkan Sekolah Sendiri

Sumber: ECJ

Siswa di Jepang memiliki tanggung jawab untuk membersihkan sekolahnya sendiri tanpa bantuan dari petugas kebersihan di sekolah. Hal yang dilakukan para siswa di sekolah Jepang tersebut dilakukan untuk memupuk rasa mandiri sedari kecil. Dengan melakukan bersih-bersih secara bersama, siswa akan belajar untuk saling bekerja sama dan saling membantu.

Umumnya para siswa di sekolah-sekolah Jepang akan dibagi menjadi beberapa kelompok sehingga tugas untuk membersihkan bagian-bagian di sekolah pun dilakukan bergantian. Misalnya ada siswa yang hari ini bertugas membersihkan kelas, ada pula siswa yang bertugas mengelap kaca sekolah. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: 50 Kosakata Bahasa Jepang untuk Percakapan Dasar Anak 

3. Wajib Menggunakan Seragam Sekolah

Sumber: myotakuworld.com

Seperti di negara Indonesia, para siswa di Jepang juga wajib untuk menggunakan seragam sekolah. Bukan tanpa maksud, penggunaan seragam sekolah diyakini dapat meningkatkan rasa kebersamaan antar siswa. Seragam sekolah di Jepang biasanya telah diatur dalam sebuah kebijakan setiap sekolah.

Pemakaian seragam sekolah diterapkan saat siswa duduk di bangku Sekolah Dasar atau SD. Tujuan lain pemakaian seragam sekolah di Jepang adalah ketika siswa menggunakan pakaian yang sama, maka mereka akan menjadi sebuah bagian satu dengan lainnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Lokakarya Setelah Sekolah

Sumber: Nippon

Hal yang dilakukan para siswa di negara Jepang setelah selesai sekolah adalah mengikuti lokakarya. Pada kegiatan lokakarya pada siswa Jepang dapat mempelajari berbagai hal yang belum mereka pelajari sebelumnya di sekolah. Kelas lokakarya umumnya dilakukan pada malam hari setelah selesai kegiatan sekolah.

Selain itu, di akhir pekan para siswa di Jepang biasanya akan mempelajari bahasa Jepang. Bagi orang-orang Jepang, bahasa Jepang adalah bahasa utama yang digunakan, sehingga semua masyarakat disana harus bisa menggunakan bahasa Jepang. Meningkatkan kemampuan bahasa Jepang adalah salah satu hal yang dipelajari para siswa di Jepang. 

5. Makan Bersama Guru di Sekolah

Sumber: The Japan Times

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Para siswa di Jepang saat di sekolah akan makan bersama guru. Biasanya mereka akan makan di ruang kelas secara bersama-sama. Kegiatan makan bersama antara siswa dan guru ini dilakukan untuk membangun sebuah ikatan yang positif dan rasa kekeluargaan dalam lingkungan sekolah, khususnya di kelas.

Hal yang paling menyenangkan saat makan bersama guru adalah siswa dapat melakukan percakapan-percakapan yang menyenangkan dengan sang guru, hal tersebut membuat satu sama lain menjadi dekat dan kompak.

Makanan yang dikonsumsi para siswa di sekolah pun harus memenuhi syarat sebagai makanan sehat dengan gizi seimbang. Menu makanan yang disediakan biasanya akan dikembangkan oleh koki berkualitas dan juga tenaga kesehatan profesional. 

Artikel terkait: 160 Nama Bayi Perempuan Jepang Pilihan Beserta Artinya 

6. Memiliki Mata Pelajaran Kaligrafi Jepang dan Puisi

Sumber: Twitter @finelock

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Siswa di Jepang akan mendapatkan mata pelajaran kaligrafi Jepang dan puisi. Kaligrafi Jepang atau yang biasa dikenal dengan sebutan Shodo, merupakan sebuah bentuk seni dimana seseorang menuliskan karakter kanji yang memiliki makna dengan cara yang ekspresif dan kreatif.

Selain kaligrafi Jepang, siswa Jepang juga akan belajar Haiku atau puisi yang digunakan untuk menyampaikan emosi yang mendalam kepada para pembacanya.

Bagi masyarakat Jepang, puisi dianggap memiliki efek intelektual, terapeutik serta estetika. Mata pelajaran Shodo dan Haiku dianggap sebagai salah satu cara agar siswa selalu menghargai sebuah tradisi dan budaya yang sudah ada sejak masa lampau. 

7. Mulai Belajar Pukul 08.00 

Sumber: savvytokyo.com

Bila di Indonesia siswa mulai belajar ketika pukul 07.00, hal ini berbeda dengan Jepang. Jam belajar di sekolah-sekolah Jepang dimulai pada pukul 08.00 pagi. Pelajaran akan berakhir ketika pukul 15.00.

Apabila terlambat datang ke sekolah, para siswa di Jepang harus membuat surat perjanjian terkait tidak akan mengulangi keterlambatannya lagi di kemudian hari.

Apabila suatu hari siswa tersebut mengulangi tindakan tersebut, maka siswa harus siap dengan konsekuensinya yaitu mendapat skorsing dari pihak sekolah. Dengan begitu, para siswa di Jepang belajar untuk selalu tanggung jawab dengan apa yang mereka telah lakukan. 

8. Tidak Boleh Membawa Kendaraan Bermotor

Sumber: savvytokyo.com

Mulai dari siswa tingkat Sekolah Dasar hingga tingkat Sekolah Menengah Atas, mereka sangat dilarang untuk membawa kendaraan bermotor ke sekolah. Baik kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat. Siswa di Jepang hanya diperbolehkan untuk menggunakan transportasi umum dan membawa sepeda.

Bahkan beberapa siswa di Jepang memilih untuk pergi ke sekolah dengan cara berjalan kaki. Siswa di Jepang memang dibiasakan untuk memanfaatkan fasilitas-fasilitas publik yang telah disediakan oleh pemerintah Jepang. 

Artikel terkait: 4 Tips & Cara Orang Jepang Mengajari Anak Tidak Pilih-Pilih Makanan

9. Tidak Wajib Menggunakan Sepatu Saat Di Kelas

Sumber: arabnews.jp

Sekolah-sekolah yang ada di Jepang tidak mewajibkan menggunakan sepatu saat di kelas. Tidak hanya di kelas, beberapa sekolah bahkan tidak mewajibkan menggunakan sepatu di dalam gedung sekolah. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga kebersihan ruang kelas dan sekolah serta untuk mencegah masuknya berbagai kotoran dari luar.

Selain sepatu, tas yang digunakan para siswa di Jepang merupakan tas yang diberikan pihak sekolah saat mendaftar ke sekolah tersebut. Bagi siswa Jepang, penampilan ke sekolah tidak terlalu penting menggunakan sesuatu yang berlebihan. Cukup menggunakan perlengkapan sekolah yang sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. 

10. Tahun Ajaran Baru Dimulai Saat Bunga Sakura Mekar

Sumber: Nippon

Beberapa sekolah di negara lain mungkin memulai tahun ajaran baru di bulan Juni hingga Agustus. Hal ini berbeda dengan negara Jepang. Di Jepang, tahun ajaran baru dimulai tepat pada saat musim bunga sakura mekar yaitu bulan April.

Bukan tanpa sebab, hal tersebut ditetapkan oleh pemerintah Jepang agar siswa di Jepang dapat lebih semangat menghadapi tahun ajaran baru mereka. Para siswa di Jepang biasanya memiliki waktu untuk libur selama enam minggu di musim panas dan dua minggu di musim semi serta musim dingin. 

Demikian informasi mengenai keunikan sistem pendidikan di Jepang. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat bagi Parents, ya! 

Baca juga:

185 Nama Bayi Laki-laki Jepang Sebagai Referensi Anda 

9 Rekomendasi Film Jepang Romantis, Siap-Siap Baper! 

Jepang Punya Menteri Kesepian, Apa Saja Tugasnya? 

Penulis

Alifah