Masih banyak orangtua yang bertanya-tanya apa itu sistem belajar Homeschooling dan apa pengalaman yang dirasakan? Apakah anak saya tidak akan “kuper” jika saya sekolahkan di rumah?
Menjawab pertanyaan di atas sekaligus berbagi pengalaman, pada 29 November 2014 Rumah Inspirasi bersama penerbit Panda menggelar acara diskusi menarik bertajuk “Gathering Orangtua Homeschooling”.
Bertempat di ruang Diskusi Gedung Perpustakaan Kemedikbud, Jakarta Pusat acara ini memberikan kesempatan untuk orangtua membagikan pengalaman dan sistem belajar Homeschooling untuk putra-putri mereka. Turut mengundang Bapak Sumardiono sebagai praktisi Homeschooling dan pendiri Rumah Inspirasi beserta beberapa keluarga Homeschooling; acara ini berlangsung sangat seru dan penuh suasana kekeluargaan.
Sesi berbagi pengalaman orangtua yang memilih homeschooling untuk anak
Sistem belajar homeschooling, mengapa banyak menjadi pilihan?
Banyak menjadi pilihan Parents millennial masa kini, beragam pertanyaan menarik mencuat di tajuk diskusi ini. Misalnya bagaimana mereka memulai Homescholing, apa alasan dibalik pemilihan metode tersebut, bagaimana menjawab pertanyaan tentang keputusan mereka mengambil tanggung jawab “pendidikan sekolah”, dan bagaimana persiapan orangtua yang harus diperhatikan jika memilih sistem belajar Homeschooling menjadi pertanyaan favorit yang banyak dilontarkan.
Para narasumber sekaligus orangtua dari pelajar Homeschooling, umumnya memilih metode ini dengan alasan ingin menjadikan anak sebagai pembelajar yang mandiri, memberi kesempatan kepada anak untuk lebih bersosialisasi, dan ingin anak lebih berkembang sesuai bakat dan minatnya.
Meskipun begitu, ada juga anak didik yang memang secara sadar memilih Homeschooling sebagai metode pendidikannya.
“Mengapa semua harus seragam? Perbuatan manusia, ‘kan juga ngga hanya terpuji dan tercela. Itu tidak sesuai dengan kenyataan yang saya temui di luar sekolah,” ungkap Amira saat menyatakan alasannya memilih Homeschooling.
Seperti yang dikemukakan oleh Amira, pelajar Homeschooling yang kini telah lulus dari Universitas Indonesia; ia memilih Homeschooling karena merasa apa yang ia dapatkan di sekolah tidak sesuai dengan realita pengalaman di dunia nyata.
Sebagai contoh budaya memakai seragam yang sudah mendarah daging di institusi pendidikan. Ia merasa hidup tidak selalu seragam dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Untuk itu yang sesungguhnya dibutuhkan adalah bagaimana seharusnya pelajar dapat menyikapi perbedaan yang ada.
Hal seperti inilah yang menurutnya harus diajarkan sekolah. Bahwa setiap orang tak harus dinilai dari pakaian yang dikenakan. Banyak hal di dunia yang nyatanya berwarna abu-abu. Disinilah pelajar didorong untuk bisa menilai dan dapat menghadapi semua perbedaan dengan bijak.
Permasalahan dalam sistem belajar Homeschooling
Kendati Homeschooling memiliki banyak sisi positif, tak dapat dipungkiri bahwa sistem pendidikan Homeschooling juga memiliki kendala tersendiri.
Misalnya, bagaimana menanggapi pertanyaan yang bermunculan di lingkungan pergaulan. Belum lagi rentetan pertanyaan keluarga besar yang heran dengan keputusan tersebut.
Untuk hal ini para nara sumber menyarankan agar orangtua yang memilih Homeschooling tidak mengkonfrontasi dan membiarkan waktu yang akan membuktikan hasil pilihan mereka.
“Terima saja. Dengarkan, dan iyakan,” saran Pak Sumardiono, pendiri Rumah Inspirasi dan orangtua Homeschooling bagi ketiga anaknya. “Toh, pada akhirnya kita kan yang memutuskan pendidikan seperti apa yang akan kita berikan untuk anak kita. Jadi, dengarkan saja. Pada akhirnya orang akan melihat apa yang nanti anak-anak kita akan raih.”
Setelah sesi diskusi yang menarik, acara juga memberikan kesempatan tanya jawab. Rupanya masih banyak orangtua yang penasaran tentang sertifikasi untuk anak Homeschooling. Misalnya, orangtua tak perlu khawatir dengan bukti pendidikan. Anak yang memilih Homeschooling juga bisa mendapatkan ijazah melalui Ujian Kejar Paket sesuai dengan persyaratan umur atau mengambil ujian Cambridge sesuai bidang pelajaran yang diinginkan.
Parents, semoga liputan kami bermanfaat.
Baca juga :
Mengenal Homeschooling Lebih Dekat
Homeschooling Balita dengan Metode Montesori
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.