Ayah seringkali diidentikkan sebagai seseorang yang kuat. Padahal menjadi single dad bisa jadi terasa berat juga. Single dad adalah ayah tunggal. Nah, sebagai ayah tunggal, Anda mungkin akan menemui tantangan untuk memenuhi banyak tanggung jawab. Tapi Ayah bisa belajar dari orang yang pernah berada dalam posisi yang sama. Dengan begitu, Ayah bisa mendapatkan kehidupan yang menyenangkan dan memuaskan bagi Anda dan anak-anak.
Kondisi ini mungkin akan terasa sulit dan Anda akan sering mengkhawatirkan masa depan si kecil, tetapi ada banyak bukti di mana orang tua tunggal bisa membesarkan anak yang sukses, Barack Obama salah satunya. Masih ada banyak kisah serupa yang menjadi bukti bahwa kehidupan menjadi ayah tunggal dapat dikelola dan bisa berhasil.
8 Tips Sukses Menjadi Ayah Tunggal
Ayah mungkin bertanya-tanya pada diri sendiri apakah mampu menjadi single dad yang berhasil. Mengasuh anak sendirian memang dianggap lebih berat daripada mengasuh anak bersama pasangan. Namun, apapun keadaannya, anak tetap harus dirawat dan diasuh dengan baik. Bila Ayah merasakan hal tersebut, berikut kami berikan tips sukses menjadi single dad yang bisa Ayah terapkan.
1. Berdiskusi dengan Atasan di Kantor Mengenai Jadwal Pekerjaan
Ayah memang memerlukan pekerjaan untuk menafkahi si kecil. Tetapi, Ayah juga perlu meluangkan waktu untuk mengasuhnya. Diskusikan dengan atasan di kantor mengenai jadwal pekerjaan.
Bila Ayah harus mengantar jemput anak di sekolah, mungkin bisa meminta izin kepada atasan untuk mengambil jam istirahat sesuai dengan jam pulang sekolah anak. Sampaikan kondisi Anda sebagai Ayah tunggal yang juga harus mengurus anak. Setelah berhasil bernegosiasi, pastikan Ayah tetap dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
Baca juga: Beginilah Kalau Bayi Sering Lihat Ayah Ibu Bekerja
2. Tetap Tenang dalam Segala Situasi
Setelah menjadi Ayah tunggal, Anda harus bangun pagi bukan hanya untuk bersiap-siap bekerja, tetapi mungkin juga harus menyiapkan sarapan. Lalu pergi bekerja dan mengasuh anak di malam hari. Hal ini bisa saja membuat Anda menjadi kewalahan. Tetapi tetap tenang dalam situasi apapun akan membuat anak-anak bahagia.
Bukan berarti Ayah tidak boleh merasa capek dan stres. Yang Ayah butuhkan adalah cara untuk mengelola stres yang baik agar dapat menyelesaikan semua tanggung jawab dengan baik. Cobalah untuk berbicara atau berkeluh kesah dengan teman atau keluarga. Bila tidak bisa, Anda bisa menulis jurnal untuk menumpahkan semua isi hati dan pikiran Anda.
Baca juga: Waspada! Stres pada ayah bisa pengaruhi perkembangan otak bayi
3. Cari Dukungan dan Minta Bantuan
Menjadi Ayah tunggal bisa membuat seseorang merasa terisolasi. Meskipun selama ini Anda sukses dalam karir dan mencapai banyak hal, Anda tidak dapat menjalani seluruh proses pengasuhan sendiri. Anda tetap membutuhkan support system. Cobalah minta dukungan dan bantuan dari orang lain.
Anda mungkin bisa meminta bantuan keluarga untuk ikut mengasuh anak. Bila tidak bisa, Anda mungkin perlu mempekerjakan asisten rumah tangga atau baby sitter. Pastikan Anda hanya mempekerjakan orang yang bisa Anda percaya. Sampaikan kebutuhan dan ekspektasi Anda terhadap pekerjaan mereka. Selain membantu pengasuhan, keberadaan support system juga akan membuat Anda lebih tenang saat harus meninggalkan anak.
4. Pahami Hak dan Jadwal Kunjungan
Bila Anda berpisah karena perceraian, Anda sebaiknya memahami hak dan jadwal kunjungan yang telah disepakati dalam persidangan. Bicarakan dengan mantan istri Anda mengenai jadwal untuk mengunjungi anak sehingga pengasuhan bersama menjadi lebih lancar dan efisien. Buatlah kesepakatan yang adil dan utamakan kebutuhan anak.
Apapun keputusannya, pastikan anak merasa nyaman dengan keputusan yang dibuat. Kelola ekspektasi Anda terhadap mantan pasangan dan fokuslah untuk menjadi orang tua yang baik.
Baca juga: Bagaimana Menjelaskan Perceraian Orangtua pada Anak Dengan Baik
5. Buatlah Target dan Tujuan untuk Diri Sendiri
Di masa adaptasi menjadi Ayah tunggal, penting juga membuat target dan tujuan untuk diri sendiri. Dengan membuat tujuan tertentu setiap hari, maka Anda dapat menentukan jadwal yang menjadi landasan untuk mencapai cita-cita Anda di masa depan.
Perlu dipahami juga bahwa Anda juga sosok pribadi yang patut mendapat perhatian. Dengan merawat diri sendiri, Anda akan lebih mampu merawat anak-anak dan memenuhi kebutuhan mereka dalam jangka panjang. Selain membuat jadwal pekerjaan dan mengasuh anak, Anda boleh saja sesekali memiliki me time untuk menyenangkan diri sendiri. Temui teman-teman Anda untuk sekadar hang out. Kemampuan membuat target dan tujuan ini akan membuat semua pihak merasa bahagia.
6. Hindari untuk Mengkritik Mantan Pasangan
Apapun masalah yang menyebabkan perceraian, hindari untuk mengkritik mantan istri apalagi di depan anak-anak karena anak masih sangat sensitif. Anak bisa jadi akan merekam segala ucapan Anda untuk mantan istri Anda. Sadari bahwa seburuk apapun, mantan istri Anda adalah ibu kandung dari anak Anda.
Anda juga sebaiknya tidak menjelek-jelekkan perempuan lain di depan anak. Penting untuk menunjukkan kepada anak bahwa mereka akan dikelilingi oleh banyak perempuan baik, misalnya oleh pengasuh, tante, atau nenek mereka.
7. Persiapkan Masa Depan Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Ayah perlu memprediksi kapan harus memenuhi kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang untuk anak. Untuk jangka pendek, Anda mungkin harus membawa makanan dan mainan favorit anak saat bepergian bersamanya. Ini bisa memastikan anak tetap nyaman dan senang saat bepergian dengan Anda.
Sementara untuk jangka panjang, Anda perlu mempersiapkan dana pendidikan untuk memenuhi kebutuhan sekolah anak. Selain itu, Anda juga perlu meluangkan waktu setiap hari untuk ngobrol agar terbentuk kedekatan hingga anak dewasa. Pastikan anak tetap mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya meski telah berpisah. Sehingga membuat anak menjadi anak yang bahagia dan tidak berbeda dengan anak-anak lainnya.
8. Bersenang-senanglah dengan Status Baru Anda
Tips paling sederhana namun penting dalam mengasuh anak adalah bersenang-senang. Meski menjadi Ayah tunggal, Anda tetap bisa bersenang-senang bersama anak, seperti berjalan-jalan, liburan, menonton film, atau mendengarkan musik bersama-sama.
Memiliki quality time tersebut dapat memperkuat bonding Anda bersama si kecil. Selain itu juga dapat mengalihkan perhatian bahwa kini Anda telah menjadi Ayah tunggal. Tak ada yang salah dengan menjadi Ayah tunggal. Anda hanya perlu beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan segala tanggung jawab serta perubahan yang terjadi dalam hidup Anda.
Nah itulah beberapa tips sukses menjadi single dad yang bisa Anda lakukan. Perlu Anda sadari bahwa menjadi Ayah tunggal bukanlah akhir dari segalanya. Anda masih memiliki anak yang bisa Anda sayangi sepanjang hidup Anda.
Baca juga:
9 Langkah untuk bantu anak hadapi perceraian orangtua
9 Dampak perceraian terhadap psikologis anak yang perlu diwaspadai orangtua
Penelitian: Ini 7 Hal yang Sering Menjadi Penyebab Perceraian