Fakta Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS), Penyakit yang Menyebabkan Wanita Sulit Hamil

Sindrom ovarium polikistik banyak diderita oleh wanita, namun banyak yang tak mengetahuinya. Sebelum mengganggu kesuburan Anda, kenali dulu sindromnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sindrom ovarium polikistik atau Polycystic ovary syndrome (PCOS) adalah penyakit yang banyak diderita oleh wanita, namun sebagian besar wanita tak menyadarinya. Tes ultrasonografi (USG) akan dengan mudah mendeteksi adanya PCOS, namun tak banyak yang melakukan pemeriksaan karena tak sadar bahwa dirinya sakit.

Menurut Yaysan PCOS, 50% dari penderita sindrom ovarium polikistik ini tak menyadari bahwa ovariumnya sudah membesar karena penyakit tersebut.

Sebelum Anda memutuskan untuk periksa USG, simak 7 hal seputar PCOS berikut:

1. PCOS adalah gangguan hormon

Dalam tubuh wanita, terdapat hormon lelaki yang disebut dengan androgen. Jika seseorang menderita sindrom ovarium polikistik, maka ia akan mengalami kelebihan hormon androgen.

Hak itulah yang dapat menyebabkan menstruasi tak kunjung datang, bulu yang tumbuh pada tubuh tampak tebal, kenaikan berat badan, dan timbulnya jerawat.

Androgen yang berlebihan juga dapat mengganggu siklus ovulasi Anda. PCOS akan menghambat kinerja folikel yang seharusnya bisa membuka dan melepaskan telur yang matang

Kiri: Ovarium Normal. Kanan: ovarium polikistik

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Tak identik dengan kista

Sindrom ovarium polikistik tak selalu identik dengan adanya kista. Namun, kista bisa jadi salah satu tanda dari keberadaan PCOS di dalam tubuh.

Butuh ketelitian dokter untuk memeriksa kemungkinan antara PCOS dan kista saat USG. Konsultasikan kemungkinan ini dengan gejala yang sudah disebutkan di atas.

3. Bahkan dokter spesialis pun dapat melewatkannya

Seperti halnya Virus Cytomegalovirus pada ibu hamil, gejala pada PCOS pun yang tampak “ringan”. Itu yang membuat dokter gagal mendeteksinya. Maka, penting untuk berinisiatif menjalani deteksi dini PCOS berdasarkan gejalanya sebelum memutuskan akan pergi ke dokter mana.

Misalnya, saat jerawat Anda mulai banyak, dokter spesialis kulit dan kecantikan adalah pilihan utama Anda. Barangkali ia memang dapat membersihkan jerawat, namun ia akan gagal mendeteksi siklus haid Anda yang tak teratur.

Jika Anda buru-buru kedokter ginekolog, barangkali ia memang dapat memperbaiki siklus haid Anda. Namun ia tak akan mencurigai bahwa kelebatan bulu di tubuh Anda adalah tanda sindrom ovarium polikistik.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Dapat menyebabkan ketidaksuburan

Jika setiap bulan Anda tak mendapatkan haid, maka Anda juga tak akan mengalami ovulasi. Ini akan menghambat kesempatan Anda untuk memiliki keturunan.

Jika Anda dalam kondisi ini, pemeriksaan ke dokter  ob-gyn sangat diperlukan. Karena kebanyakan wanita dengan PCOS sebenarnya memiliki sel telur yang sehat, hanya terhambat siklusnya saja.

5. Waspadai peran insulin

Resistensi insulin dapat menyebabkan peningkatan kadar androgen, tetapi para ahli masih meneliti apakah memiliki terlalu banyak androgen dapat menyebabkan resistensi insulin.

Obat diabetes metformin dapat membantu dalam mengendalikan gejala PCOS. Sehingga pasien diabetes dapat terbantu dengan obat ini, tentunya setelah konsultasi ke dokter.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

6. Waspadai obesitas

Obesitas memberikan kontribusi untuk resistensi insulin. Jika itu terjadi, akan ada peningkatkan kadar androgen dan bisa membuat gejala PCOS makin memburuk.

Mengurangi berat badan dengan mengatur pola makan dan olahraga akan memperbaiki kadar insulin. Otomatis akan berdampak pada keaktifan sindrom ovarium polikistik dalam tubuh Anda.

Artikel terkait: Benarkah wanita gendut susah hamil?

7. Jangan abaikan gejalanya

Jika gejala yang Anda alami di atas sudah terkumpul, maka segera periksakan diri. Menunda pemeriksaan akan makin memperparah PCOS.

Apalagi, jika Anda dan suami sedang menjalani program hamil. Lupakan mitos yang ada saat gejala-gejalanya muncul.

Tumbuhnya banyak bulu di tubuh bukan tanda bahwa Anda adalah seorang yang agresif, tumbuh jerawat bukan berarti Anda sedang alergi, ketidakteraturan siklus mensturasi bukanlah hal yang normal. Maka, segera periksakan diri Anda ke dokter.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Referensi: Prevention, PCOS Foundation, Kalbe Med

Baca juga:

Kenali Siklus Menstruasi yang Normal dan Tidak Normal, Ini Penjelasan dan Cara Mengatasinya

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

Syahar Banu