Parents, istilah sexual consent alias persetujuan seksual mungkin masih asing di telinga. Padahal, persetujuan seksual dalam pernikahan itu sangat penting lho. Hal ini agar kita terhindar dari kekerasan seksual meskipun dalam pernikahan.
Jangan salah, kekerasan seksual terhadap pasangan dalam pernikahan bisa memicu perceraian dan kehancuran dalam keharmonisan rumah tangga. Karena itulah, sexual consent sangatlah penting antara suami dan istri sebelum mereka melakukan percintaan.
Apa Itu Sexual Consent Alias Persetujuan Seksual?
Mengutip dari Planned parenthood, persetujuan di sini berarti menyetujui untuk melakukan hubungan seksual dengan seseorang. Karena aktivitas seksual tanpa persetujuan bisa dikatakan pula sebagai pemerkosaan atau kekerasan seksual.
Apa yang disetujui dalam sexual consent? Persetujuan seksual juga bisa diartikan sebagai perjanjian untuk berpartisipasi dalam aktivitas seksual. Sebelum berhubungan seksual dengan pasangan, Anda perlu tahu apakah pasangan juga ingin berhubungan seksual atau tidak.
Penting juga untuk jujur dengan pasangan tentang apa yang ingin dan tidak ingin dilakukan ketika berhubungan intim. Kalau sudah melakukan persetujuan seksual ini, Anda dan pasangan bisa saling menetapkan batasan-batasan pribadi, dan menghormati pasangan saat melakukan hubungan seksual.
Perlu digarisbawahi, persetujuan seksual ini akhirnya akan memberikan kenyamanan kapanpun pasangan ingin melakukan seks, dan berdasarkan asas mau sama mau, suka sama suka. Bukan kewajiban semata sebagai istri melayani suami ataupun sebaliknya.
Dan tanpa persetujuan seperti yang dijelaskan di atas, aktivitas seksual (termasuk seks oral, sentuhan genital, dan penetrasi vagina atau anal), atau kegiatan seks dilakukan berdasarkan paksaan dari salah satu pihak, bisa dikatakan kekerasan seksual.
Artikel terkait: Pemerkosaan dalam pernikahan, sering terjadi namun tidak dilaporkan
Kriteria agar persetujuan seksual terpenuhi
Setiap orang bisa memiliki batasan sendiri-sendiri terkait hubungan seksual. Supaya Anda atau pun pasangan dapat menghargai batasan masing-masing, sexual consent perlu dilakukan sebelum melakukan kegiatan seksual apa pun.
Kriteria berikut ini perlu dipenuhi agar hubungan seks dapat dilakukan dengan saling menghormati pasangan.
- Dilakukan atas keinginan sendiri: Persetujuan seksual merupakan pilihan yang Anda buat tanpa tekanan, manipulasi, atau di bawah pengaruh obat-obatan atau alkohol.
- Dapat dibatalkan: Siapa pun dapat berubah pikiran tentang apa yang mereka sukai, kapan saja. Bahkan jika Anda pernah melakukannya sebelumnya, dan bahkan jika Anda berdua sedang melakukan hubungan intim.
- Antusias: Ketika berhubungan dengan seks, Anda hanya harus melakukan hal-hal yang INGIN dilakukan, bukan hal-hal yang menurut Anda seharusnya dilakukan.
- Spesifik: Mengatakan ya pada satu jenis kegiatan seksual tidak bisa diterapkan pada jenis kegiatan seksual lainnya.
- Sesuai keinginan: Kegiatan seksual dilakukan dengan cara yang sama-sama diinginkan, bukan yang diharapkan pasangan.
- Memahami situasi: Kegiatan seksual hanya boleh dilakukan jika situasinya sesuai dengan kesepakatan awal.
Artikel terkait: Coba 5 tips ini agar hubungan suami istri makin menggairahkan
Pentingnya melakukan sexual consent dalam rumah tangga
Tanpa adanya persetujuan seksual, hubungan intim yang dipaksakan dapat berujung pada tindak kekerasan. Hal ini juga berlaku sekalipun dilakukan di dalam pernikahan.
Meminta persetujuan sebelum melakukan kegiatan seksual dapat menunjukkan kalau kalian menghargai pasangan sebagai manusia yang utuh dan hubungan kalian sebagai suami istri, sebagai pasangan hidup, bukan rekan tidur semata.
Persetujuan seksual juga bertujuan untuk melindungi perempuan maupun laki-laki dari kekerasan seksual. Kekerasan seksual merupakan bentuk penindasan terhadap hak dan kehidupan orang lain.
Cara memperoleh sexual consent dari pasangan
Beberapa cara yang Anda lakukan untuk memperoleh sexual consent dari pasangan ialah dengan menanyakan terlebih dahulu, bolehkah Anda mengajak pasangan untuk berhubungan seks. Apakah dia akan menyukainya, apakah dia sedang tidak lelah dan sebagainya.
Kalau Anda merasa canggung untuk menanyakan dan mengajak pasangan untuk berhubungan seks, coba tanamkan pada diri bahwa yang Anda lakukan ini berdasarkan rasa cinta terhadap pasangan dan menghargai pasangan.
Seiring berjalannya waktu, perbincangan mengenai kegiatan seksual tidak akan lagi canggung.
***
Anda bisa bergabung dengan jutaan ibu lainnya di aplikasi theAsianparent untuk berinteraksi dan saling berbagi informasi terkait kehamilan, menyusui, dan perkembangan bayi.
Referensi: Planned parenthood, right for education
Baca juga :
15 Rekomendasi Ide Hadiah untuk Suami di 2023, Bermanfaat dan Berkesan
Suami Malas Foreplay? Lakukan Strategi Ini Agar Istri Cepat Orgasme
Pentingkah Membuat Jadwal Hubungan Intim dengan Suami? Ini Jawabannya!