Setelah Melahirkan Belum Haid Bolehkah KB? Berikut Penjelasannya!

Kapan waktu yang tepat untuk KB setelah melahirkan?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Merencanakan kehamilan dengan baik setelah melahirkan sangat penting. Mencegah kehamilan dapat dilakukan dengan menggunakan alat kontrasepsi atau Keluarga Berencana (KB). Meski belum haid, bolehkah KB segera setelah melahirkan?

Memberi jarak antar kelahiran bermanfaat bagi ibu dan juga bayi. Dengan ber-KB, ibu dapat memberi waktu tubuh untuk pulih sepenuhnya terlebih dahulu setelah melalui proses kehamilan dan persalinan.

Mengutip dari What to Expect, American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG) menyarankan untuk menunggu setidaknya enam bulan atau lebih setelah melahirkan sebelum hamil lagi.

Sedangkan Centers of Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan agar pasangan suami istri menunggu setidaknya satu tahun penuh, idealnya 18 bulan, sebelum memutuskan untuk hamil lagi setelah melahirkan.

Artikel Terkait: Cegah Kebobolan dengan KB Darurat, Berikut Faktanya!

Menurut penelitian, hamil dalam jangka waktu lebih cepat dari 18 bulan setelah melahirkan meningkatkan kemungkinan komplikasi pada kehamilan berikutnya. Seperti kelahiran prematur, berat badan rendah, risiko penyakit pernapasan seperti asma, keterlambatan perkembangan, serta masalah penglihatan dan pendengaran.

Para ahli menyakini bahwa interval yang lebih pendek antara kehamilan dikaitkan dengan komplikasi karena kemungkinan sisa peradangan di rahim dari kehamilan sebelumnya. Tubuh pun tidak punya cukup waktu untuk ‘mengisi ulang’ vitamin dan nutrisi yang dibutuhkan untuk kehamilan berikutnya.

Selain itu, dengan menjaga agar tidak hamil lagi Bunda bisa fokus pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Tidak ketinggalan dapat memberikan ASI, secara eksklusif pada 6 bulan pertama dan hingga usia 2 tahun nanti.

Dengan KB, Bunda menghindari kehamilan yang tidak direncanakan dengan baik serta menjaga kesehatan diri sendiri, bayi yang sudah lahir, dan bayi yang akan lahir berikutnya.

Setelah Melahirkan Belum Haid Bolehkah KB?

Sumber: Shutterstock

Jawabannya adalah tentu saja boleh. Namun, jenis dan tipe KB yang digunakan sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih KB.

  • Bagaimana KB bekerja
  • Seberapa efektif KB tersebut
  • Jenis KB yang sesuai dengan tubuh dan gaya hidup masing-masing individu
  • Kemungkinan efek samping

Memilih KB juga tergantung pada kondisi Bunda, sedang menyusui atau tidak. Jika tidak sedang menyusui, maka jenis kontrasepsi apa pun yang cocok dapat digunakan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Akan tetapi jika sedang menyusui, hindari KB hormonal yang mengandung estrogen karena tidak dianjurkan kecuali bayi sudah berusia setidaknya enam minggu. Hal ini berkaitan dengan produksi ASI bisa terganggu oleh estrogen. Meskipun begitu, Bunda masih memiliki banyak pilihan KB lainnya.

Ingat juga sebelum menggunakan alat kontrasepsi atau KB, pastikan Bunda tidak dalam keadaan sedang hamil.

Artikel Terkait: Sudah KB Suntik, Kok Masih Kebobolan Hamil? Ini Penyebabnya!

Kapan Waktu yang Tepat untuk KB Setelah Melahirkan?

Pada umumnya, perempuan memasuki masa subur dua minggu sebelum siklus menstruasi tiba. Menstruasi memang tidak akan mulai segera setelah melahirkan, tetapi dapat kembali kapan saja mulai dari sekitar 6 minggu hingga 3 bulan setelah melahirkan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kembalinya siklus menstruasi ini tergantung apakah Bunda menyusui secara eksklusif, menggunakan susu formula, atau campuran keduanya? Menstruasi mungkin tidak akan mulai sampai Bunda mengurangi frekuensi memberi ASI atau berhenti menyusui, tetapi sangat mungkin untuk menjadi subur kembali tanpa kita ketahui sebelumnya.

Siklus menstruasi juga tidak bisa diprediksi. Pasalnya, sebagian ibu mengalami menstruasi yang tidak teratur saat menyusui karena fluktuasi hormon.

Bunda pun tidak perlu menunggu sampai haid pertama setelah melahirkan datang. Sebab, Bunda bisa saja hamil sebelum menstruasi datang. Beberapa ibu mengalami menstruasi pertama yang steril atau tidak berovulasi selama siklus awal, tetapi ada pula yang berovulasi sebelum mengalami menstruasi.

Kita tidak tahu mana yang akan terjadi lebih dahulu, ovulasi atau menstruasi. Oleh karena itu, para ahli berpendapat jika ada rencana untuk menggunakan kontrasepsi setelah melahirkan sebaiknya mulai sekitar tiga minggu setelah melahirkan.

KB yang Bagus Setelah Melahirkan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: Shutterstock

1. KB Setelah Melahirkan

Bolehkah memasang KB meski belum haid setelah melahirkan? KB bisa dipasang segera setelah melahirkan selama Bunda tidak memiliki risiko medis. Beberapa jenis KB yang bisa digunakan adalah sebagai berikut:

  • Kontrasepsi implan
  • Suntikan
  • Pil progesteron
  • Kondom pria
  • Kondom wanita
  • IUD, dalam waktu 48 jam setelah kelahiran. Jika terlewat disarankan untuk menunggu hingga 4 minggu setelah melahirkan.

2. KB 3 Minggu Setelah Melahirkan

Jika Bunda tidak menyusui dan tidak memiliki faktor risiko medis untuk pembekuan darah di pembuluh darah, maka jenis KB yang bisa digunakan adalah:

  • Pil kombinasi
  • Cincin vagina
  • Koyo kontrasepsi

Akan tetapi, jika Bunda sedang menyusui, memiliki kondisi kesehatan tertentu atau berisiko mengalami pembekuan darah, penggunaan ketiga alat kontrasepsi tersebut disarankan untuk ditunda setidaknya 6 minggu setelah kelahiran.

Kondom, KB suntik, dan pil KB khusus laktasi dapat digunakan jika Bunda sedang menyusui.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. KB 4 Minggu Setelah Melahirkan

Jika Bunda tidak memasang IUD dalam waktu 48 jam setelah kelahiran, sekarang adalah waktu yang tepat untuk memasangnya.

4. KB 6 Minggu Setelah Melahirkan

Jika Bunda sedang menyusui atau mengalami kondisi medis tertentu selama kehamilan atau persalinan, Bunda harus menunggu hingga setidaknya 6 minggu sebelum Anda dapat menggunakan, pil kombinasi, cincin vagina, dan koyo kontrasepsi.

Bunda juga bisa menggunakan KB diafragma, tetapi konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter atau bidan karena persalinan dan faktor lain seperti penambahan dan penurunan berat badan dapat mempengaruhi pemilihan ukuran diafragma.

Artikel Terkait: Bunda Ingin Mencoba Pil KB untuk Pertama Kali? Ikuti Tips Ini

KB Alami Setelah Melahirkan

Sumber: Shutterstock

1. Menyusui

Menyusui adalah KB alami yang dapat menunda siklus menstruasi. Namun, efektif atau tidaknya tergantung pada seberapa sering dan seberapa lama bayi menyusu. Efektivitas menyusui sebagai KB alami sekitar 98%, tetapi hanya jika syarat berikut ini terpenuhi:

  • Ibu menyusui secara ekslusif, kapanpun bayi mau baik siang atau malam (responsive feeding)
  • Bayi berusia kurang dari 6 bulan
  • Ibu belum mengalami menstruasi lagi
  • Tidak menggunakan dot susu atau empeng

Isapan bayi pada puting payudara akan merangsang hormon yang memproduksi ASI juga sekaligus menghentikan tubuh memproduksi hormon yang menyebabkan ovulasi. Beberapa ibu tidak mengalami menstruasi saat mereka menyusui, tetapi ada pula yang tidak.

Rata-rata kembalinya siklus haid pada ibu menyusui adalah sekitar 28 minggu setelah melahirkan. Namun, menstruasi bisa kembali kapan saja antara 15 hingga 48 minggu pascamelahirkan. Jadi, kemungkinan Bunda bisa haid lagi setelah melahirkan sekitar tiga setelah bulan atau paling lambat 11 bulan.

Setelah bayi berhenti menyusu secara eksklusif atau memulai makan padat, menyusui menjadi kurang efektif sebagai metode kontrasepsi sehingga sebaiknya Bunda menggunakan KB lain untuk mencegah kehamilan.

2. Metode Kalender

KB alami lainnya yang bisa digunakan setelah Bunda tak lagi menyusui atau ketika siklus menstruasi sudah kembali normal adalah metode kalender, yaitu menghindari hubungan seks tanpa pengaman pada hari-hari subur.

Selain itu, Parents juga perlu mengidentifikasi tanda-tanda dan gejala kesuburan selama siklus menstruasi dalam 3 hal yang perlu dicatat yaitu:

  • Panjang siklus menstruasi – Siklus menstruasi normal berlangsung antara 28 dan 32 hari, di mana ovulasi biasanya terjadi sekitar hari ke-14. Hindari hubungan seksual tanpa pengaman pada hari ke-8 hingga ke-19 karena dalam periode tersebut merupakan masa subur.
  • Suhu tubuh – Ukur suhu tubuh setelah bangun di pagi hari, sebelum makan dan minum apa pun. Saat berovulasi suhu tubuh akan naik antara 0,5 dan 1 derajat.
  • Perubahan pada lendir serviks – Saat berovulasi, lendir akan berwarna jernih, melar, dan basah seperti putih telur mentah.

Hal-hal tersebut harus dicatat setiap hari untuk dapat menemukan perubahan yang mengindikasikan Bunda memasuki masa subur. Untuk dapat mempelajari metode ini dengan tepat dan akurat diperlukan sekitar 3 hingga 6 siklus menstruasi. Tingkat efektivitas metode ini sendiri sekitar 75 persen dan tidak memiliki efek samping.

Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa metode kalender kurang efektif jika Bunda berada dalam kondisi sebagai berikut:

  • Memiliki siklus haid yang tidak teratur
  • Mengonsumsi obat yang memengaruhi produksi lendir serviks
  • Baru berhenti menggunakan kontrasepsi hormonal
  • Baru mengalami keguguran atau aborsi
  • Sedang menyusui
  • Baru melahirkan

Dengan melacak siklus menstruasi, Bunda dapat memperkirakan masa subur yang tidak hanya berguna untuk mencegah kehamilan, tetapi juga merencanakan kehamilan.

***
Itulah beberapa hal yang dapat diketahui seputar KB setelah melahirkan. Jadi jika Bunda punya pertanyaan bolehkah KB meski belum haid setelah melahirkan, jawabannya adalah boleh. Semoga informasi ini bisa bermanfaat.

Baca Juga:

Ayah Tidak Suka Kondom/Bunda Anti Minum Pil? Ini Alternatif KB lainnya

3 Keluhan saat Pakai KB IUD dan Cara Mengatasinya, Cek di Sini!

Info Lengkap Cara Pemasangan KB IUD dan Plus Minusnya untuk Anda