Series Sabtu Bersama Bapak merupakan serial terbaru Indonesia yang tayang di Prime Video. Dibintangi oleh Marsha Timothy, Vino G. Bastian, Adipati Dolken, Rey Mbayang, dan masih banyak lagi.
Sinopsis Series Sabtu Bersama Bapak
Serial ini menceritakan kisah hidup Gunawan, pemuda ulet yang bekerja keras demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Jatuh bangun ia rasakan saat harus dipecat dari tempat kerja karena merawat orangtua yang sakit, hingga diputuskan pacar yang selalu mendesaknya menikah.
Beruntung, Gunawan bertemu Itje yang menerima dia apa adanya. Hingga mereka bisa membangun rumah tangga yang bahagia. Sayangnya, Gunawan tidak bisa menemani anak-anaknya tumbuh dewasa. Hingga akhirnya iapun berinisiatif merekam video berisi pesan untuk anak-anaknya, agar mereka tak kesepian meskipun dirinya tak ada di samping mereka.
Pelajaran Parenting dari Series Sabtu Bersama Bapak
1. Berusaha Mapan agar tidak merepotkan anak saat dewasa
Gunawan dan Itje adalah contoh orangtua yang mandiri, sejak sebelum anak mereka lahir, keduanya telah menyiapkan dana untuk pendidikan mereka dengan cara menabung emas.
Selain itu, Itje juga sukses membuka bisnis katering dan warung makan, sehingga saat anak-anaknya dewasa ia tetap mandiri secara keuangan dan tidak merepotkan kedua anaknya.
2. Sepakat dari awal soal metode parenting yang akan digunakan dengan pasangan
Saat menikah, Itje dan Gunawan membuat rencana dan kesepakatan soal apa saja yang akan mereka ajarkan pada anak dan pola asuh apa yang bisa diterapkan. Hal ini bisa mengurangi perselisihan di kemudian hari saat mereka sedang mengasuh anak.
Seperti yang terjadi pada pernikahan Rissa dan Satya, mereka tidak sepakat sebelumnya soal metode parenting yang digunakan, sehingga kerap bersinggungan dan malah membuat anak-anak mereka, Ryan dan Miku bingung harus mendengarkan ucapan orangtua yang mana.
3. Cara mengatasi kecemburuan anak pertama saat adiknya baru lahir
Dalam salah satu episode ketika Cakra lahir, Satya yang merupakan anak pertama enggan mengakui adiknya. Bahkan murung dan sedih karena merasa kasih sayang ayah dan ibunya akan direbut oleh sang adik.
Dalam hal ini, Gunawan dengan cerdiknya membawa Satya kecil pergi jalan-jalan. Ia membuat sang anak senang seharian, lalu membelikannya hadiah dengan mengatakan hadiah tersebut dari Cakra, adik Satya.
Dengan lembut Gunawan mengajarkan pada Satya bahwa sesama saudara harus saling menyayangi dan melindungi. Hingga akhirnya Satya tidak marah lagi dan menerima kehadiran adiknya.
4. Jangan terlalu sering memberi reward agar anak tidak pamrih
Beberapa puluh tahun kemudian, Satya yang telah dewasa menikah dan memiliki dua anak. Ia mencoba menerapkan cara mengajar Bapaknya dulu untuk mengajari anak sulungnya, Ryan.
Namun, Ryan yang jarang bertemu Satya karena sang ayah lebih sering dinas di laut, membuat anak itu tak bisa fokus saat belajar bersama ayahnya. Iapun akhirnya lebih lamban dalam menjawab soal hingga membuat Satya heran.
Akhirnya Satya menjanjikan smartphone jika Ryan bisa berhasil menyelesaikan soal darinya dengan baik. Akan tetapi hal ini tidak Satya diskusikan dulu dengan istrinya. Apalagi setelah melihat Ryan dibelikan ponsel, Miku adik Ryan juga ingin diberikan hadiah. Hingga membuatnya pamrih, saat disuruh mencuci piring oleh ibunya Miku malah bertanya apakah akan diberi hadiah jika ia mencuci piring bekas makannya sendiri.
Satya juga kemudian disadarkan dengan cerita anak temannya yang minta dibelikan mobil saat masuk SMA dan takkan mau sekolah kalau keinginannya tak dituruti. Teman Satya mengatakan dirinya selalu memotivasi anak dengan iming-iming hadiah agar rajin belajar dan selalu ranking, imbasnya saat dewasa sang anak tetap pamrih ketika orangtuanya meminta anak itu pindah sekolah.
Hal ini menyadarkan Satya bahwa caranya memberi hadiah terlalu berlebihan dan bisa membangun pola pikir yang buruk di benak anak.
Iapun teringat dengan obrolannya dengan Bapak saat kecil, ketika itu Satya enggan pergi sekolah kalau tidak dibelikan tas baru. Namun Gunawan mengajarkan bahwa belajar adalah tanggung jawab dan kewajiban seorang anak, jangan selalu meminta hadiah untuk hal yang memang seharusnya dilakukan.
5. Mengajari anak mengejar cita-cita, jangan malah membatasi saat dewasa
Gunawan memiliki dua anak didik yang ia ajari les privat secara gratis hingga keduanya sukses. Bahkan salah satu dari mereka berhasil mendapatkan pekerjaan di luar negeri yakni Tatang. Namun, saat Tatang ingin berangkat ke luar negeri, ibunda Tatang malah menangis meraung meminta Tatang jangan pergi.
Hal ini membuat Gunawan berpesan pada Itje, bahwa mereka harus mendukung cita-cita anak dan ikhlas ditinggalkan saat sang anak pergi mengejar impian.
Itulah beberapa pelajaran parenting dari Series Sabtu Bersama Bapak. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
Tayang Perdana di Idul Adha, Ini Fakta Menarik Serial Sabtu Bersama Bapak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.