Menjadi seorang ibu merupakan pengalaman berharga yang begitu istimewa dan perlu dikerjakan seumur hidup. Faktanya, ada sejumlah sejumlah tantangan dan kekhawatiran yang perlu dihadapi.
Meskipun saat ini banyak peluang bagi ibu baru untyuk memperoleh informasi terkait dengan pola asuh, baik lewat buku, kelas pengasuhan anak, atau mengikuti beragam komunitas. Faktanya, banyak ibu baru yang tetap merasa bingung dan khawatir ketika langsung berhadapan dengan sang anak.
Dari sekian banyaknya rasa was-was yang kerap dihadapi oleh ibu baru, setidaknya ada 7 hal yang paling sering dirasakan seorang ibu baru. Dengan mengetahui bagaimana cara mengatasinya, harapannya Anda pun bisa lebih siap menjalani peran sebagai ibu.
7 Kekhawatiran umum yang kerap dialami oleh seorang ibu baru
1. Apakah bayi cukup mendapatkan ASI atau tidak
Sangat umum bagi ibu baru berpikir apakah bayinya telah mendapatkan cukup susu atau tidak? Sebab bayi selalu nampak lapar dan meminta susu setiap dua jam sekali.
Akibat rasa khawatir tersebut, beberapa ibu baru mungkin terlah mempertimbangkan untuk mulai menambahkan susu formula pada bayinya. Tidak hanya itu, beberapa ibu baru lainnya bahkan mulai berpikir bahwa mereka telah menyusui bayinya secara berlebihan.
Dalam beberapa kasus, rasa kekhawatiran ini seringkali muncul hingga membuat ibu baru merasa stres. Akibatnya, air susu yang dihasilkan oleh ibu baru justru terhambat dan berkurang dari biasanya.
Cara mengatasinya
Tidak apa-apa bila Anda merasa khawatir apakah bayi Anda telah mendapatkan cukup susu atau tidak? Seiring berjalannya waktu Anda akan mulai mengerti mengapa bayi meminta susu setiap dua jam sekali. Hal itu sangat normal terjadi.
Jika Anda seorang ibu baru, jangan khawatir tentang bayi Anda yang tidak mendapatkan cukup ASI. Sebab tangisan dan tatapan bayi akan memberitahu Anda kapan dia merasa lapar dan kenyang.
Bayi sangat pintar sehingga mereka tahu apa yang mereka inginkan dan bagaimana cara memintanya.
2. Kebiasaan buang air besar bayi dan warna kotorannya
Seorang ibu baru mungkin akan kaget dengan kebiasaan buang air besar bayi. Bagaimana bisa bayi yang begitu mungil membutuhkan lebih dari lima buah popok setiap hari?
Awalnya kotoran bayi akan berwarna gelap dan berubah menjadi sedikit hijau setelah beberapa hari. Bayi yang disusui ASI biasanya akan memiliki kotoran berwarna kuning. Adapun bayi yang disusui formula biasanya akan memiliki kotoran berwarna cokelat.
Begitu banyak warna dan bentuk kotoran inilah yang kerap membuat ibu baru merasa khawatir.
Cara mengatasinya
Warna dan konsistensi kotoran bayi sering berubah. Hal itu tidak perlu dikhawatirkan.
Namun, jika kotoran bayi berwarna merah, putih, atau hitam. Maka segera konsultasikan hal tersebut pada dokter.
Selain itu, bayi yang menggunakan popok sepanjang hari, cenderung mudah mengalami ruam popok. Sebagai seorang ibu, Anda harus memastikan bahwa bayi Anda terlalu lama menggunakan popok yang kotor.
Anda harus sering mengganti popoknya. Pilih popok yang lembut, nyaman, dan tentunya sesuai dengan ukuran bayi.
3. Tangisan bayi yang konstan
Bayi baru lahir akan banyak menangis. Ini merupakan satu-satunya cara mereka mengekspresikan ketidaknyamanan hingga kelak berusia hampir satu tahun.
Mereka selalu menangis karena berbagai alasan. Mulai dari rasa mengantuk karena ingin tidur, lapar, popok kotor, stimulasi berlebih, stimulasi rendah, dan lain-lain.
Meskipun telah mengetahui fakta tersebut. Namun seringkali ibu baru tetap merasa khawatir dan bahkan frustasi ketika bayinya menangis secara terus menerus.
Cara mengatasinya
Pada awalnya, sulit bagi seorang ibu untuk menafsirkan tangisan bayinya. Seorang ibu baru pasti akan melewati fase ini.
Namun tidak lama kemudian Anda pasti sudah menguasainya. Ketika bayi lapar, dia mungkin menangis dan menggeliat atau meregang. Dia juga bisa mengeluarkan suara mengisap atau mengisap jari-jarinya.
Ketika bayi mengantuk, tangisannya akan disertai dengan gosokan mata.
Jadi, jika Anda seorang ibu baru maka tenanglah dan berikan diri Anda waktu untuk belajar membaca isyarat bayi. Percayalah bayi Anda akan baik-baik saja!
4. Kebiasaan tidur bayi
Kebiasaan tidur bayi juga menjadi salah satu hal yang kerap dikhawatirkan ibu baru. Apakah bayi telah cukup tidur? Atau justru kurang tidur?
Cara mengatasinya
Bayi yang baru lahir biasanya akan banyak tidur. Jadi biarkan saja dia tidur.
Namun jangan ragu untuk membangunkan dia minum susu dan mengganti popok. Catat berapa kali Anda mengganti popoknya dna bagaimana warna kotorannya. Sejumlah besar popok kotor dan kotoran kuning mustard menunjukkan bahwa bayi itu baik-baik saja.
Artikel terkait: Kebutuhan tidur anak sesuai usia, sudah cukupkah waktu tidur Si Kecil?
5. Apakah bayi akan mendapatkan ruam popok bila menggunakan popok sekali pakai
Setiap orangtua tentu menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Kebanyakan ibu baru berpikir dua kali sebelum menggunakan popok untuk bayinya.
Ia khawatir apakah bayi akan mendapatkan ruam popok bila menggunakan popok sekali pakai?
Namun dengan perawatan dan kebersihan yang benar, popok adalah cara paling aman untuk membuat bayi merasa tetap nyaman sehari-hari.
Cara mengatasinya
Ruam popok sangat umum terjadi pada bayi. Namun menggunakan popok bukan masalah utamanya.
Jika Anda sering mengganti popok kotor bayi dan membersihkan pantatnya dengan air hangat setelah mengganti popok, kemungkinan pantat bayi Anda terkena ruam sangat kecil.
Namun berhati-hatilah ketika memilih popok bayi. Jangan memberikan bayi popok yang terlalu ketat karena hal itu dapat membatasi aliran udara dan menyebabkan ketidaknyamanan.
Sebagai ibu, Anda juga harus memastikan bayi mendapat waktu bebas popok setiap hari.
6. Apakah kepala bayi mungkin terluka
Seorang ibu baru sering kali khawatir bahwa dia akan melukai kepala lunak bayinya secara tidak sengaja. Bayi memiliki bintik-bintik lembut di kepalanya yang dikenal sebagai ‘fontanelle’. Fontanelle lembut tetapi tangguh dan kemungkinan besar tidak akan menyebabkan kerusakan pada tengkorak bayi.
Cara mengatasinya
Seperti yang telah dijelaskan di atas. Fontanelle mungkin tampak lembut tetapi sulit dihilangkan. Jangan stres akan hal itu, sebab fontanel akan menghilang sedikit demi sedikit seiring bertumbuhan bayi.
7. Bayi tidak memenuhi tonggak pertumbuhannya tepat waktu
Kekhawatiran utama ibu baru biasanya ialah ketika seorang bayi tidak dapat memenuhi tonggaknya tepat waktu. Kekhawatiran tersebut semakin besar ketika perkembangan bayinya berbeda dengan perkembangan bayi lainnya.
Cara mengatasinya
Sangat normal bila Anda khawatir tentang keterlambatan perkembangan bayi. Namun rasa khawatir itu tidak akan membantu jika Anda tidak bergerak mengatasinya.
Untuk itu, bila Anda ada tanda-tanda keterlambatan perkembangan pada bayi Anda. Cobalah untuk lebih banyak memberikan dia stimulasi.
Jika bayi Anda tidak mulai berceloteh di usia empat bulan atau dia belum bisa merangkak diantara usia 7 dan 10 bulan. Maka tidak ada salahnya bila Anda mengonsultasikan hal itu pada dokter.
Referensi: First Cry Parenting
Baca juga
5 Perasaan Ini Hanya Dimengerti oleh Ibu yang Baru Melahirkan