Rachel Vennya alami kolesterol tinggi saat hamil, apa efeknya untuk janin?

"Kolesterol aku 361," ungkap Rachel Vennya

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kolesterol tinggi tentu saja bisa menyebabkan beragam gangguan kesehatan, salah satunya risiko mengalami stroke. Faktanya kondisi ini bisa dialami oleh siapa pun, tak terkecuali ibu hamil seperti selebgram Rachel Venna.

Selebgram Rachel Vennya mengalami kolesterol tinggi saat hamil

Saat ini, Rachel Vennya diketahui tengah hamil anak kedua. Di kehamilannya kali ini, ia mengaku tengah mengalami kolesterol tinggi yang membuatnya kerap merasa pusing.

Tak tanggung-tanggung, ibu dari Xabiru Oshe Al-Hakim ini mengaku kolesterolnya naik hingga mencapai angka 351. Hal itu diungkapkannya dalam akun instagram pribadinya @rachelvennya.

"Selama ini kalo sakit tuh nggak mau dikira lemah jadi ngegampangin, tiba-tiba udah parah aja karena nyepelein penyakit atau akunya juga nggak begitu bisa ngerasain sakit. Intinya kalau aku udah bilang sakit tuh berarti kadar orang normal = sakit banget-banget. Sekarang pas tahu kolesterol tinggi jadi kayak pusing banget-banget. Padahal kemarinan bisa menghadapi hari. Gimana sih aku. #curhat Btw makasih ya concern-nya tadi udah ke dokter kok dan hasilnya nggak salah, kolesterol aku 361 wakaka Doain aku bisa guys," jelasnya.

Artikel terkait: Sempat 3 kali masuk RS, Rachel Vennya curhat beratnya hamil anak kedua

Kolesterol tinggi pada ibu hamil

Kolesterol merupakan salah satu jenis lemak yang dibutuhkan agar tubuh dapat berfungsi dengan sebagaimana mestinya. Meskipun bermanfaat, tetapi kolesterol yang tinggi dapat membentuk plak di dinding arteri jantung dan tubuh sehingga meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dalam kondisi normal, kadar kolesterol seseorang kurang dari 200 mg/dL. Ini terdiri dari nilai kolestrol baik atau High Density Lipoprotein (HDL) lebih dari 40 mg/dL dan kolesterol jahat  atau Low Density Liporpotein (LDL) kurang dari 160 mg/dL. Juga trigliserida yang merupakan salah satu jenis kolesterol untuk mengelola energi dengan kadar di bawah 150 mg/dL.

Sebenarnya Bunda tak perlu terlalu panik atau kaget bila mendapati kenaikan kadar kolesterol selama kehamilan. Pada umumnya, hal ini tidak akan membahayakan dan memengaruhi janin.

Carolyn Gundell, seorang ahli gizi di Reproductive Medicine Associates di Connecticut, mengatakan kadar kolesterol biasanya akan naik sebanyak 25 hingga 50 persen selama trimester kedua dan ketiga kehamilan. Kenaikan itu terjadi secara natural untuk memenuhi kebutuhan tubuh ibu dan janin.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Kolesterol diperlukan untuk produksi dan fungsi hormon steroid seperti estrogen dan progesteron," jelasnya dilansir dari Healthline. "Hormon seks ini sangat penting untuk kehamilan yang sehat dan sukses."

Selain itu, kolesterol juga memiliki peran untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi di dalam kandungan. "Kolesterol berperan penting dalam otak, anggota tubuh, dan perkembangan sel bayi. Juga dalam pembentukan ASI yang sehat," kata Gundell.

Kapan harus waspada kolesterol tinggi saat hamil?

Meskipun umum terjadi, tetapi Bunda harus tetap waspada bila kadar kolesterol telah melebihi 240mg/dL. Tidak ada gejala khusus yang dapat menandakan tingginya kadar kolesterol dalam tubuh ketika hamil.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Oleh karena itu, Bunda harus menjalani pemeriksaan kehamilan secara rutin pada dokter kandungan untuk mengetahui kadar kolesterol dalam tubuh. Dengan melakukan tes darah, dokter dapat mengetahui kadar kolesterol dan penanganan yang dibutuhkan dengan tepat.

Jika kondisi kolesterol sudah tinggi sebelum kehamilan, jangan lupa bicarakan hal tersebut pada dokter kandungan. Karena beberapa obat kolesterol mungkin tidak direkomendasikan selama kehamilan.

Dokter mungkin akan mengubah pengobatan dan membantu Bunda menemukan cara lain untuk mengelola kolesterol. Misalnya seperti:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Meningkatkan aktivitas fisik
  • Makan lebih banyak serat
  • Mendapatkan lemak sehat seperti yang berasal dari kacang dan alpukat
  • Membatasi makanan yang digoreng dan yang tinggi lemak dan gula jenuh
  • Menambahkan makanan atau suplemen omega-3 yang kaya untuk menu harian

Referensi: Healthline, Alo Dokter

Baca juga

id.theasianparent.com/menurunkan-kolesterol