Wajib Tahu, 3 Alasan Seks Rutin Adalah Kunci Sukses Parenting

Lamanya masa pernikahan harusnya tak membuat seseorang mengabaikan seks rutin dengan pendamping hidupnya. Justru, demi mendidik anak-anak, orangtua harus bisa menjaga keharmonisan keluarga dengan kehidupan seks yang sehat.

Kesibukan sebagai pekerja sekaligus orangtua seringkali membuat kehidupan seks jadi terabaikan. Padahal, seks rutin dengan suami adalah salah satu kunci parenting yang tidak boleh diabaikan.

Banyak pasangan suami istri yang mengabaikan pentingnya seks dalam pernikahan, terutama pasangan yang sudah lama menikah.

Parenting tak hanya soal mendidik anak, tapi juga menjaga keharmonisan rumah tangga dan jadi contoh baik untuk anak. Contoh baik itu tak hanya sebagai ayah dan ibu di mata mereka, melainkan juga mendidik mereka jadi pasangan yang baik kelak.

Tak percaya? Simak 3 alasan yang harus dipahami para orangtua agar seks rutin bisa jadi prioritas agar sukses parenting:

1. Mengajarkan anak kehidupan pernikahan yang bahagia

Kebanyakan anak dari keluarga yang kurang bahagia akan tumbuh jadi pribadi yang takut dengan hubungan pernikahan karena ia melihat bahwa orangtuanya pun tidak bahagia.

Seks rutin akan membuat hubungan suami istri jadi tampak mesra di depan anak. Jika orangtua tampak penuh kasih sayang satu sama lain, maka ia akan terinspirasi dengan kasih sayang seperti itu.

Saat anak dewasa nanti, Anda juga bisa berbagi dengannya bagaimana caranya agar pernikahan bisa bahagia dengan seks yang memuaskan. Karena ia tahu bagaimana caranya memberikan pendidikan seks yang tepat untuk anak mereka.

Artikel terkait: Pendidikan seks untuk anak dengan standar WHO.

Bagi orangtua yang seksnya tidak memuaskan, membahas hal seperti ini akan jadi hal memalukan di depan anak. Oleh karena itu, mereka yang tidak melakukan seks rutin akan merasa bahwa sebaiknya hal ini tidak dibahas dengan anak saat ia menikah nanti karena aspek ini dianggap tak penting.

2. Menyelamatkan hal yang terdekat

Seringkali kita ingin berkontribusi tentang dunia, tapi lupa merawat hal terdekat kita. Banyak selebriti yang mengadakan acara amal besar-besaran, tapi anaknya sendiri terlunta-lunta haus perhatian.

Ironi semacam ini berlaku untuk kita semua. Saat kita berusaha menyelamatkan dunia, jangan-jangan rumah tangga kita sendiri hancur.

Jangan sampai, saat Anda sibuk menumbuhkan cinta pada banyak orang, orang terdekat justru kurang cinta dari Anda. Bahkan, anak Anda tidak merasakan adanya pandangan cinta dan kasih sayang dari orangtuanya.

Dengan seks rutin, Anda akan mengajarkan anak bahwa yang harus kita selamatkan adalah hal terdekat. Yaitu pasangan dan keluarga.

Artikel terkait: 5 alasan mengapa istri malas berhubungan seksual.

Jika tidak ada seks rutin, bagaimana mungkin anak bisa merasakan bahwa orangtua adalah tempat pertama belajar cinta? Justru, anak dari orangtua yang jarang seks akan merasa bahwa orangtua adalah tempat pertama yang mengajarkannya ketidakbahagiaan.

3. Menjadi contoh untuk anak

Saat seseorang menjadi orangtua, ia akan jadi contoh untuk anaknya. Contoh yang baik atau yang buruk ditentukan dengan sikap orangtua sehari-hari.

Suami yang selalu menemukan sisi menarik dari istrinya dengan intensitas seks yang rutin akan jadi contoh baik bagi anak. Bahwa memprioritaskan keluarga akan membuat seseorang jadi lebih bahagia dibanding memprioritaskan hal lain.

Dengan seks rutin, wajah Anda akan jadi lebih berseri-seri di depan pasangan. Pastinya, ini bisa jadi energi positif untuk anak.

Jangan sampai kesibukan dan karir membuat Anda abai terhadap hal domestik yang krusial ini. Jika Anda menganggap sepele pentingnya seks rutin dengan pasangan, berarti Anda sama saja menyepelekan kesehatan mental anak dan masa depannya kelak.

Jadi, tak perlu ragu untuk inisiatif duluan dalam hal ranjang ya, Parents. Karena umah tangga bahagia bisa dimulai dari kehidupan seks Anda.

 

Baca juga:

id.theasianparent.com/cara-mengajak-suami-berhubungan-badan/

 

Penulis

Syahar Banu