Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia yang jatuh setiap tanggal 17 Agustus selalu dinanti-nantikan dengan penuh kegembiraan oleh seluruh lapisan masyarakat. Biasanya, Hari Kemerdekaan dirayakan dengan perlombaan yang diadakan oleh warga sebagai cara untuk mengenang perjuangan para pahlawan, salah satunya lomba panjat pinang. Namun apakah Parents tahu bagaimana sejarah lomba panjat pinang?
Lomba panjat pinang ternyata sudah ada sejak masa penjajahan Belanda. Jadi, masyarakat kita dahulu telah menyelenggarakan lomba tersebut jauh sebelum pahlawan Indonesia berhasil merebut kemerdekaan.
Sehingga, dapat diketahui bahwa lomba panjat pinang yang saat ini kerap dilakukan menjelang Hari Kemerdekaan bukanlah lomba yang diciptakan khusus untuk merayakan keberhasilan pahlawan dalam merebut kemerdekaan,
Ya, ternyata ada fakta tak terduga di balik sejarah lomba panjat pinang yang selama ini kerap diselenggarakan sebagai cara merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Berikut ini fakta hingga sejarah lomba panjat pinang.
Baca Juga: 5 Fakta Husein Mutahar, Pencipta Lagu 17 Agustus yang Jarang Diketahui
3 Fakta dan Sejarah Lomba Panjat Pinang di Indonesia
1. Sejarah Lomba Panjat Pinang Sudah Ada Sejak Jaman Penjajahan
Pada masa penjajahan Belanda, meneer Belanda sering mengadakan acara panjat pinang semata-mata untuk kesenangan mereka. Biasanya acara ini diselenggarakan pada saat mereka mengadakan acara hajatan, pernikahan, pesta ulang tahun, naik jabatan, dan acara lainnya.
Mereka menonton pertunjukan ini sambil terpingkal-pingkal menertawakan kelakuan orang pribumi yang berlomba-lomba jatuh bangun demi meraih hadiah yang mereka gantung di pucuk batang pinang.
2. Merayakan Ulang Tahun Ratu Belanda
Setiap tanggal 31 Agustus diperingati Hari Koninginnedag untuk menghormati kelahiran Ratu Belanda yang bernama Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau. Salah satu acara andalannya adalah lomba panjat pinang. Acara lainnya seperti festival, pasar kaget, pertunjukan wayang, dan juga karnival.
3. Panjat Pinang Sempat Mendapat Penolakan
Sejarah lomba panjat pinang walaupun punya masa lalu yang tak menyenangkan, pada kenyataanya hingga saat ini lomba tersebut masih menjadi idola bagi masyarakat kita untuk merayakan Hari Kemerdekaan.
Meski begitu, ada sejumlah pihak yang tidak setuju apabila lomba panjat pinang digunakan untuk merayakan Kemerdekaan Indonesia. Salah satunya ialah pemusik Harry Roesly. Ia mengatakan bahwa orang-orang kayalah yang memiliki dan menggantung berbagai macam hadiah, dan orang miskinlah yang berebut mendapatkannya.
Kesemrawutan yang tercipta saat peserta lomba berusaha naik dan terjatuh seolah-olah mengejek kehidupan kaum marginal yang berusaha mendapatkan bingkisan.
Sementara di Pemkot Kota Langsa, Aceh, pada tahun 2019 sempat melarang lomba panjat pinang karena hanya membuat luka masa lalu. Tidak main-main, larangan ini terdapat dalam surat Instruksi Wali Kota Langsa bernomor 450/2381/2019 tentang peringatan HUT Ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2019.
Baca Juga: 5 Fakta Husein Mutahar, Pencipta Lagu 17 Agustus yang Jarang Diketahui
4. Banyak Penolakan, Panjat Pinang Tetap Punya Nilai Filosofis
Di pihak lain, penulis buku Hiburan Masa Lalu dan Tradisi Lokal, Fandy Hutari mengatakan terlepas dari sejarah kelam yang menyertainya, panjat pinang mempunyai filosofi tersendiri.
Menurut Fandy, panjat pinang mencerminkan kerja keras dan perjuangan untuk meraih kemerdekaan. Panjat pinang juga mengajarkan kita untuk bekerja sama, melatih kecerdikan, dan saling bahu-membahu antar anggota kelompok. Panjat pinang juga mampu mengesampingkan ego pribadi agar bisa meraih tujuan bersama.
Hal senada diungkapkan Asvi Warman Adam selaku sejarawan LIPI. Adam mengatakan tidak ada yang salah dengan lomba panjat pinang. Dia berpendapat tidak semua warisan Belanda itu buruk dan merugikan.
Dia mencontohkan rumah sakit dan sekolah yang juga merupakan warisan Belanda. Asalkan lomba panjat pinang digunakan sebagai hiburan, maka hal itu sah-sah saja dilakukan pada saat memperingati hari kemerdekaan Indonesia.
Nah, itulah fakta dan sejarah lomba panjat pinang yang hingga kini telah jadi budaya atau kegiatan rutin menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Tentunya masa lalu dan sejarah tentang asal usul panjat pinang ini sebaiknya digunakan sebagai pembelajaran bahwa bangsa kita pernah diperlakukan tidak baik oleh penjajah.
Kini, sudah saatnya kita menjaga martabat serta kehormatan bangsa dengan terus menghormati serta mengenang jasa pahlawan yang telah berjuang mati-matian merebut kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga:
10 Promo Menarik Jelang 17 Agustus, Mulai Kuliner Hingga Fashion
7 Hal penting yang bisa diajarkan ke anak lewat lomba 17 Agustus