Jadi pelaku poligami? Aduh, mengucapkan kalimat itu saja sudah cukup membuat banyak hati perempuan nyeri.
Apalagi setelah kabar tentang poligami penyanyi religi Opick mengejutkan banyak pihak. Curhatan istri Opick yang sakit hati karena suaminya menikah lagi diam-diam membuka mata para perempuan.
Banyak lelaki yang menganggap bahwa poligami itu enak tanpa memikirkan buntut panjang lainnya.
Artikel terkait: 47 hari setelah melahirkan, istri ini baru tahu bahwa suaminya poligami.
Tapi, tak semua suami egois sampai tega melakukan poligami. Beberapa suami, sekalipun secara finansial bisa melakukannya, masih berpikir panjang sebelum melakukan poligami.
Salah satu suami yang berpikir panjang soal itu adalah Didik Darmanto. Statusnya soal poligami jadi viral di Facebook dengan puluhan ribu share.
Curiga pada suami, wajarkah?
Karena ada banyak cerita bahwa suami yang tampak baik ternyata diam-diam poligami, banyak istri yang akhirnya jadi curiga terhadap suaminya sendiri. Bagaimana jika suamiku ternyata juga poligami?
Pikiran ini memang datang dari kekhawatiran belaka. Namun, hal ini cukup mengganggu pikiran.
Apalagi jika istri mendapati bahwa suami tidak mau berbagi password HPnya. Belum lagi alasan dinas luar kota yang mencurigakan.
Agar tidak cemas dengan hal ini, Didik memberikan saran bahwa kepercayaan adalah kunci dalam rumah tangga. Kepercayaan ini harus dipegang oleh kedua belah pihak.
Soal kepercayaan ini memang jadi hal yang sulit didapat. Apalagi jika sebelumnya suami pernah melakukan pendekatan dengan perempuan lain tanpa diketahui oleh istri.
Apapun niatnya, melakukan pendekatan dengan perempuan lain itu sudah termasuk perselingkuhan. Komnas perempuan menggolongkan bahwa perselingkuhan itu termasuk dalam kekerasan mental pada istri.
Artikel terkait: Ulama perempuan menyatakan bahwa poligami bukan budaya Islam dan KDRT terhadap perempuan.
“Wah saya rasa selama suami benar-benar tulus dan ADA untuk keluarganya, istri tidak harus curiga. Apa yang perlu dicurigai?” ujarnya ketika dihubungi oleh theAsianparent Indonesia.
Baginya, bersikap waspada itu wajar, “tapi curiga yang tidak masuk akal ini malah berpotensi merusak rumah tangga. Suami juga perlu diberi kepercayaan dan penghargaan untuk kesetiaannya.”
Namun jika sebagai istri, Anda sudah mempercayai suami, maka selebihnya adalah sikap tawakal. Semoga saja nasib baik selalu menaungi keluarga.
Pembenaran pelaku poligami yang sebenarnya tidak benar
Bisa jadi, lelaki pelaku poligami memang cukup dalam harta dan agama. Jika menurut istri apa yang disebut cukup oleh suami itu tidak cukup bagi istri, maka biasanya suami malah menyalahkan istri yang kurang ikhlas.
Bila istri sudah ikhlas, namun bagaimana dengan perhatian ayah pada anak-anaknya?
Dengan kondisi satu istri dengan beberapa anak saja, kadang waktu suami bersama anak-anaknya kurang. Apalagi jika anaknya memiliki rumah yang terpisah dari sang ayah.
Kapan ayah punya banyak waktu bonding dengan anak? Kapan ayah bisa membantu mendampingi perkembangan mental dan fisik anaknya secara maksimal jika sibuk ‘menggilir’ istri-istrinya?
Artikel terkait: Depresi dan hal lain yang akan dialami anak jika kurang kasih sayang dari ayahnya.
Banyak orang salah mempersepsikan bahwa mendidik anak dan mengerjakan pekerjaan rumah hanyalah tugas istri. Padahal, tanpa keseimbangan peran suami dan istri, maka bahtera rumah tangga juga akan oleng.
Lelaki pelaku poligami tanpa izin istri kebanyakan beralasan bahwa kalau meminta izin, maka istri tak akan memberikan restunya. Jadi, jalan nekat diam-diam lebih ‘berani’ ia tempuh daripada secara jantan mengambil segala risiko yang terkait dengan respon istri.
Jika ada niat untuk jadi pelaku poligami, maka pikirkan kenangan apa yang akan ada di dalam ingatan anak tentang diri Anda. Apakah Anda suami yang cukup tahan punya dua mertua atau lebih?
Belum lagi jika memikirkan ada banyak kakak dan adik ipar yang mungkin suka ikut campur dalam rumah tangga. Yakin, bahwa jadi lelaki poligami itu mudah?
Baca juga:
Mengapa Seseorang Selingkuh Sekalipun Pernikahannya Bahagia?