Salt Therapy ala Nikita Willy, Upaya Mengurangi Efek Polusi Udara

Metode ini ditengarai membantu menyerap partikel tidak baik dari saluran pernapasan lho.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kondisi udara di Jakarta yang sedang tak baik baik saja membuat orang tua memutar otak. Segala cara dilakukan agar kesehatan anak terjaga kendati terpapar polusi. Salah satunya metode salt therapy ala Nikita Willy yang dilakukannya untuk Baby Issa.

Bukan Nikita namanya jika tidak mencetuskan parenting style lain daripada yang lain. Sesuai namanya, cara ini mengandalkan garam untuk menemani aktivitas Baby Izz.

Salt Therapy ala Nikita Willy

Metode ini diperlihatkan Nikita di Instagram story pada Selasa kemarin. Issa sedang dalam kondisi sehat, namun ia memilih terapi ini demi mencegah dampak polusi udara yang sedang memburuk belakangan ini.

"Salt room time. Issa sedang tidak batuk/pilek, tapi karena udara Jakarta sedang tidak bagus jadi aku coba seminggu sekali melakukan salt therapy," ungkap Nikita Willy lewat Instagram storynya.

Dalam video singkat itu, terlihat Issa berada di dalam ruangan layaknya gua. Di sekelilingnya, ditempel tumpukan garam berwarna putih bersih.

Tak ketinggalan, di lantai 'gua' tersebut ada aneka macam mainan dengan warna menarik. Ada sekop, ember dan mainan lainnya. Tujuannya tentu agar Issa betah menghabiskan waktu di ruangan itu. Bukan tanpa tujuan istri Indra melakukan metode ini pada buah hatinya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Karena saat anak menghirup garam, hal itu akan membantu menyerap racun, alergen dan partikel udara yang tidak baik lainnya dari saluran pernapasannya, sehingga menghilangkannya dari tubuh," jelas Nikita.

Mencoba meniru, sekitar awal 2022 aktris Zaskia Adya Mecca juga mengajak buah hatinya menjalani salt therapy. Ia membagikan video bersama lima buah hatinya berada di ruangan garam. Dalam case Zaskia Mecca, hal ini dilakukan lantaran kedua anaknya yakni Sybil dan Kaba punya riwayat asma.

Artikel terkait: Trik Nikita Willy Agar Baby Izz Tidur Cepat dan Pulas, Nyanyikan Selawat Nabi

Apa Itu Salt Therapy?

Faktanya, Salt therapy sebenarnya bukan hal baru. Pada abad ke-12, praktik mengunjungi gua garam untuk tujuan terapeutik menjadi hal yang umum di Eropa Timur sana.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Berawal pada tahun 1843 ketika seorang dokter Polandia bernama Felix Boczkowski menemukan pria yang bekerja di tambang garam mengalami lebih sedikit masalah pernapasan daripada orang yang berprofesi lain.

Felix lantas menghubungkan fakta itu dengan aerosol garam yang dihirup oleh penambang di bawah tanah. Selama Perang Dunia II, gua garam Klutert di Kota Ennepetal, Jerman juga digunakan sebagai tempat berlindung dari bom mengutip laman Salts of The Earth.

Tnggal dalam waktu lama, mereka menghirup partikel garam dan hasilnya tidak ada masalah pernapasan yang berarti dalam keseharian mereka. Selanjutnya garam akhirnya berkembang di banyak negara seperti Polandia, Rusia, Belarusia, Rumania, Azerbaijan, Armenia, Slovakia, dan Ukraina.

Kebiasaan itu menjadi awal Institut Penelitian Sains Odessa di Ukraina mengembangkan perangkat haloterapi pertama. Mesin ini menggiling dan menghancurkan garam menjadi bentuk partikel, kemudian dimasukkan ke suatu ruangan yang mirip tambang garam bawah tanah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Adam Loss dari Salt Therapy Association (STA) mengatakan bahwa “terapi garam (haloterapi) adalah cara alami bebas obat yang dapat membantu membersihkan sistem pernapasan, meningkatkan fungsi paru-paru, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh."

Biasanya, salt therapy dilakukan dalam sebuah ruangan mirip ruangan spa. Bagi orang dewasa yang menjalaninya, bisa membantu lebih rileks serta memperbaiki kondisi kulit.

Satu sesi berlangsung 45 menit hingga satu jam berada dalam ruangan tersebut sembari menghirup mikropartikel garam aerosol kering. Fakta lain, garam yang digunakan bukan garam meja atau garam dapur.

Garam yang digunakan adalah garam yang kaya mineral seperti kalsium, kalium, magnesium, natrium, yodium, brom, dan tembaga.

“Partikel garam tersebut menembus jauh ke dalam paru-paru, bronkus, bronkiolus, dan alveoli untuk membantu masalah pernapasan, sedangkan partikel garam yang tidak dihirup diserap oleh tubuh untuk mengatasi kondisi kulit,” jelas Loss.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Rasakan Lelahnya Jadi Ibu, Ini Penyesalan Terbesar Nikita Willy

Manfaat dan Efek Samping Salt Therapy

Loss menjelaskan bahwa ada banyak manfaat menjalani salt therapy. Antara lain untuk sistem pernapasan, kulit, serta kesehatan mental.

“Bukti dan penelitian tentang salt therapy dan dampaknya pada orang dengan kondisi pernapasan tertentu telah menemukan bahwa partikel garam kering yang dihirup bermanfaat dalam mengurangi peradangan pada saluran pernapasan dan memperlebar saluran pernapasan,” kata Loss.

Tak hanya itu, salt therapy juga membantu mengatasi masalah kulit seperti jerawat, eksim, dan psoriasis. Terapi dengan cara ini juga disebut ampuh mendongkrak kesehatan mental termasuk stres dan kecemasan.

Ia juga mengatakan bahwa terapi garam juga dikatakan membantu meningkatkan kesehatan mental, termasuk stres dan kecemasan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Walaupun bermanfaat, patut dicatat bahwa ada efek samping mengingat partikel garam dihirup layaknya kita menghirup udara.

Mengutip WebMD, orang dengan kondisi berikut disarankan untuk menghindari salt therapy:

  • Riwayat masalah tiroid
  • Tekanan darah tinggi
  • Tuberkulosis
  • Masalah jantung
  • Gangguan pada darah seperti anemia, hemofilia, dan pembekuan darah
  • Demam
  • Luka terbuka

Bila perlu konsultasikan dengan dokter bila ingin melakukan salt therapy.

Baca juga: