Ratusan Anak Jadi Korban Salah Dosis Vaksin Covid-19, Begini Kronologisnya

Alih-alih melindungi, kesalahan dosis vaksin malah membuat jatuh sakit. Semoga tidak terulang kembali.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebanyak 112 anak menjadi korban salah dosis vaksin Covid-19, di sebuah apotek di Virginia, Amerika Serikat.

Seperti dilaporkan WebMD, 12 November 2021, apotek Ted di Aldie memberikan vaksin Pfizer-BioNTech yang dirancang untuk anak-anak berusia 12 tahun ke atas, kepada anak-anak usia 5-11 pada 3 dan 4 November, seperti dikabarkan Departemen Kesehatan Virginia.

Akibat insiden salah dosis vaksin Covid-19 tersebut, apotek Ted diminta untuk berhenti menyediakan vaksin.

Berdasarkan peraturan CDC, anak-anak berusia 12 tahun ke atas seharusnya menerima dosis vaksin sebanyak 0,3 mililiter. Sementara anak-anak berusia 5-11 tahun, seharusnya menerima dosis 0,2 mililiter.

Artikel terkait: Kisah Perjuangan Carina Joe, Ilmuwan Indonesia Peneliti Vaksin COVID-19 AstraZeneca

Apotek Ted Salah Memberi Dosis Vaksin Covid-19, Departemen Kesehatan Angkat Bicara

Departemen Kesehatan setempat angkat bicara terkait kejadian salah dosis vaksin Covid-19 dari apotek tersebut. Kepada Washington Post, direktur Departemen Kesehatan menjelaskan bahwa apotek mencoba memberikan vaksin dalam jumlah yang lebih kecil, sehingga anak-anak yang lebih kecil mungkin mendapatkan dosis yang salah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Karena mereka tidak memiliki formula anak-anak, mereka menggunakan formulasi dewasa, tetapi hanya memberikan sepertiga dari jumlah tersebut kepada anak-anak,” kata David Goodfriend.

Menurut keterangan David, yang dilakukan apotek Ted sebenarnya berniat baik, namun caranya salah dan tidak mendapat izin.

“Pemahaman kami, Apotek Ted adalah mereka mencoba melakukan solusi, yang tidak diizinkan,” ujar David.

Aksi pengurangan dosis dinilai sangat rentan menimbulkan kesalahan. Hal ini karena pihak apotek mungkin hanya mengira-ngira takaran atau dosis vaksin yang akan diberikan. Akibatnya, mungkin ada anak yang mendapat terlalu sedikit, atau terlalu banyak vaksin Covid-19.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bagi anak yang mendapat dosis vaksin terlalu banyak, mungkin ia tidak akan dirugikan, demikian menurut David. Namun tidak dijelaskan bagaimana dampaknya bagi anak yang mendapat dosis vaksin terlalu sedikit.

Artikel terkait: Vaksin COVID-19 untuk Anak Terus Diuji Coba, Bagaimana Hasilnya?

Tindakan Departemen Kesehatan

Setelah kejadian tersebut, Departemen Kesehatan wilayah mengirim surat kepada orang tua dari anak-anak yang terkena dampak. Para orang tua direkomendasikan untuk menghubungi layanan kesehatan.

Surat itu mengatakan, orang tua dapat menunggu selama 3 minggu setelah penyuntikan vaksin, kemudian memulai kembali penyuntikan seri kedua dalam dosis yang benar. Atau, dapat pula melanjutkan vaksinasi sesuai jadwal yang telah diberikan kepada anak mereka.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sementara itu, Ester Megally, sebagai pemilik apotek Ted Pharmacy, menolak berkomentar.

“Ini adalah hari kerja bagi kami sekarang, dan kami sedikit sibuk. Saya minta maaf,” katanya kepada Washington Post.

Setelah memeriksa kejadian salah dosis vaksin Covid-19, Departemen Kesehatan Virginia memerintahkan Apotek Ted untuk berhenti memberikan vaksin dan mengumpulkan semua vaksin dari apotek.

David mengatakan, tenaga kesehatan dan orang tua perlu jeli mengamati perbedaan vaksin untuk anak-anak. Vaksin untuk anak yang lebih kecil memiliki tutup warna oranye, sedangkan vaksin untuk anak-anak yang lebih besar memiliki tutup ungu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: 4 Fakta Varian Lambda, Disebut Lebih ‘Kebal’ Vaksin COVID-19!

Pengakuan Ibu Korban Salah Dosis Vaksin Covid-19

Seorang ibu yang anaknya menerima suntikan vaksin dari apotek Ted mengatakan, dia menyesal tidak memeriksa terlebih dahulu tutup botol vaksin, sebelum disuntikkan kepada anaknya.

“Saya tidak akan pernah melakukan ini (vaksinasi) jika saya tahu mereka memberikan vaksin dewasa yang diformulasikan ulang. Sama sekali tidak,” kata Dasha Hermosilla.

“Saya seharusnya meminta pegawai apotek untuk menunjukkan kepada saya botol berwarna oranye,” lanjutnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Seperti diketahui, penyakit COVID-19 memang tidak ‘ganas’ untuk anak-anak. Sebagian besar anak yang terinfeksi, hanya mengalami sakit yang ringan atau bahkan tidak bergejala sama sekali. Akan tetapi, anak-anak juga memainkan peranan penting untuk mengakhiri pandemi melalui program vaksinasi.

Program vaksinasi memiliki tujuan utama untuk melindungi individu dari penyakit infeksi yang berat, dan mencegah penularan penyakit kepada mereka yang tidak bisa divaksin. Karena itu, kasus salah dosis vaksin covid-19 sangatlah berbahaya. Pasalnya, bisa jadi vaksin yang bertujuan melindungi malah membuat anak jatuh sakit karena dosis yang tidak semestinya. Semoga kasus ini tidak terulang kembali. 

 

Baca juga: 

Vaksin COVID-19 Pengaruhi Kesuburan? Ini Fakta yang Harus Diketahui

 

Vaksin IPV: Waktu Pemberian, Efek Samping, Kisaran Harga

 

Hoaks Vaksin Pfizer Berbahaya untuk Ibu Menyusui

Penulis

alikarukhan