Organ intim yang terasa nyeri setelah berhubungan seks memang bisa dialami oleh Bunda. Keluhan lainnya yaitu rasa sakit setelah berhunganintim juga kerap terjadi. Apa yang menyebabkan badan terasa pegal setelah berhungan intim?
Penyebab sakit setelah berhubungan seksual dan cara mencegahnya
Setelah berhubungan intim, Parents mungkin saja mengalami pegal atau bahkan merasa tidak enak badan. Keluhan yang ditimbulkan memang bisa berbeda-beda ,seperti nyeri di bagian pinggang, sakit perut, hingga seluruh badan rasanya lemas setelah berhubungan seksual.
Umumnya, keluhan tersebut cenderung tidak berbahaya dan dapat segera diatasi. Meski demikian, Parents tentu saja tetap perlu mengetahui penyebab timbulnya rasa sakit tersebut agar ke depannya tidak terulang kembali.
Apabila rasa sakit tidak kunjung hilang sehingga menganggu aktivitas sehari-hari, maka tidak ada salah Parents memeriksakan kondisi tersebut dengan dokter.
Artikel terkait: Bunda sering sakit saat penetrasi? Mungkin disebabkan disfungsi seksual ini
Penyebab badan pegal setelah berhubungan
Berikut merupakan beberapa penyebab umum badan bisa terasa nyeri setelah berhubungan seksual, yakni:
-
Posisi seks kurang sesuai
Mencoba berbagai variasi seks memang diperlukan untuk mencegah rasa bosan. Namun, hati-hati saat Anda dan pasangan mencoba posisi seks yang menantang dan ekstrim.
Posisi seperti ini berisiki membuat badan Parents terasa pegal setelah berhubungan. Pasalnya, tidak semua posisi seks bisa dilakukan oleh semua orang dengan nyaman.
Mencoba posisi seks yang menyulitkan, dan Parents tidak terbiasa melakukannya saat mempraktikannya tentu saja akan menimbulkan rasa cemas. Rasa kawatir inilah yang pada akhirnya akan meningkatkan ketegangan otot dan cenderung menimbulkan rasa pegal setelahnya.
Apalagi, jika memang Parents memiliki masalah pada otot maupun tulang serta sendi. Jika memiliki kondisi tersebut, disarankan untuk memilih posisi nyaman dan tidak menimbulkan tekanan berlebih pada area tubuh yang bermasalah.
Di samping itu, mencoba beragam posisi seks khususnya yang tidak biasa tentu saja perlu kesepakatan bersama. Jangan sampai hanya salah satu pihak saja yang menikmatinya.
-
Reaksi emosional
Selain posisi seks, emosi yang dirasakan saat berhubungan seksual ternyata bisa memengaruhi. Misalnya, ketika Parents melakukan hubungan seks dalam keadaan stres karena pekerjaan, adanya masalah dengan pasangan, hingga merasa enggan dan cemas untuk melakukan seks.
Ketiga reaksi emosional tersebut bisa menimbulkan ketegangan otot perut, panggul, hingga gangguan pencernaan. Sehingga bisa menyebabkan badan terasa pegal atau bahkan merasa tidak enak badan setelah bersetubuh dengan pasangan.
-
Orgasme
Ketika orgasme, rasa sakit juga kerap muncul. Rasa sakit tersebut biasanya disebut juga dengan dysorgasmia. Ketika mencapai orgasme, tubuh cenderung mengalami kontraksi otot panggung yang kuat sehingga dapat mengakibatkan rasa sakit. Biasanya, rasa sakit tersebut timbul di daerah bagian perut bawah dan panggul.
Meski bisa dirasakan oleh siapa pun, tetapi kondisi ini biasanya lebih sering dialami oleh ibu hamil, perempuan yang mengalami kista ovarium, atau pun laki-laki yang sudah menjalani operasi pengangkatan prostat.
-
Hiperventilasi
Tarikan napas saat berhubungan intim cenderung menjadi lebih cepat dan memendek akibat timbulnya gairah seksual. Kondisi napas yang menjadi lebih cepat dan memendek itu disebut dengan hiperventilasi.
Saat hal ini terjadi, umumnya Parents akan lebih sering membuang napas sehingga sistem pernapasan tidak bekerja optimal untuk mendapatkan oksigen. Kondisi inilah yang pada akhirnya akan menimbulkan rasa pegal, lunglai, merasa pusing, hingga pingsan.
Artikel terkait: Sedang menjalani long distance marriage? Aktivitas seks ini memenuhi hasrat seksual Anda
Langkah-langkah Pencegahan
Rasa pegal hingga sakit badan setelah berhubungan bisa dialami siapa pun. Untuk mencegah agar hal tersebut tidak terjadi, Parents bisa melakukan beberapa hal berikut ini:
-
Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik sebelum melakukan hubungan seksual
Minumlah air mineral secukupnya agar tubuh terhidrasi dengan baik. Pasalnya, keadaan tubuh yang dehidrasi juga akan membuat tubuh Parents cepat lelah dan pegal-pegal setelah berhubungan intim.
-
Atur pernapasan
Hindari bernapas yang terlalu cepat atau terburu-buru saat berhubungan seks. Hal tersebut akan mengurangi asupan oksigen sehingga tubuh rentan pegal hingga terasa tidak enak badan. Parents bisa belajar untuk mengatur napas terlebih dahulu sebelum bercinta dengan pasangan.
-
Rutin olahraga
Tubuh yang tidak terbiasa bergerak mungkin saja akan cepat terasa pegal saat diajak beraktivitas seks. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk lakukan olahraga tertatur untuk menghindari kondisi tersebut.
-
Bergerak perlahan saat mengubah posisi seks
Saat bersetubuh, Parents sebaiknya menghindari perubahan posisi yang terlalu cepat. Baik perubahan posisi dari tidur ke duduk, dari berdiri ke duduk, dan sebagainya. Perubahan posisi tubuh saat berhubungan yang terlalu cepat bisa mengurangi aliran darah ke otak dan jantung.
Hal ini bisa menimbulkan rasa pusing hingga sakit badan setelahnya.
Artikel terkait: Membangkitkan gairah seksualitas yang meredup, ini cara sederhana yang bisa dilakukan
Badan yang pegal dan sakit setelah berhubungan intim memang terbilang wajar. Namun, apabila Parents sering mengalami kondisi tersebut, jangan ragu untuk segera konsultasi ke dokter. Terlebih jika rasa pegal tersebut disertai dengan gejala lain seperti mual, gangguan penglihatan, hingga pingsan.
Semoga bermanfaat!
***
Referensi: Alodokter, Hello Sehat
Baca juga:
Ini 7 tanda pasangan belum dewasa dalam hubungan, Andakah salah satunya?
5 Tanda Suami Romantis Menurut Islam, Pak Suami Termasuk Nggak Bun?
Pentingkah Membuat Jadwal Hubungan Intim dengan Suami? Ini Jawabannya!