Pernahkah Anda merasakan rasa sakit saat buang air kecil setelah berhubungan intim? Hal ini bisa saja disebabkan karena peradangan akibat berhubungan intim.
Perlu diketahui kalau saluran kemih itu terdiri dari uretra, kandung kemih, ureter dan ginjal. Ureter ini merupakan saluran yang membawa urin dari ginjal ke kandung kemih. Bila terjadi peradangan, buang air kecil jadi terasa sakit dan menimbulkan ketidaknyamanan.
Penyebab sakit saat buang air kecil setelah berhubungan intim
-
Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Buang air kecil setelah berhubungan intim bisa terasa menyakitkan karena bakteri masuk ke saluran kemih perempuan.
Dikutip dari Alodokter, bakteri yang berasal dari alat kelamin dan anus saat melakukan hubungan seks, mengalami kontak langsung dengan uretra atau saluran kencing, dan menyebabkan Infeksi Saluran Kemih (ISK) atau urinary tract infection (UTI).
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi di bagian sistem kemih, yaitu saluran ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra.
Sebagian besar infeksi saluran kemih melibatkan saluran kemih bagian bawah, yaitu kandung kemih dan uretra. Perempuan lebih berisiko terkena ISK daripada laki-laki. Hal ini karena saluran kemih perempuan lebih pendek dari laki laki.
Artikel terkait: [Video] Ini ciri-ciri keputihan normal dan tidak normal menurut dokter
Infeksi saluran kemih tidak selalu menyebabkan tanda dan gejala, tetapi beberapa penderita ISK mengluh hal dibawah ini:
- Dorongan yang kuat dan terus-menerus untuk buang air kecil
- Sensasi terbakar saat buang air kecil
- Sering buang air kecil dalam jumlah kecil
- Air seni yang tampak keruh
- Urine yang tampak merah, merah muda cerah atau berwarna seperti cola, tanda darah dalam urine
- Nyeri panggul pada perempuan, terutama di pusat panggul dan di sekitar area tulang pubis.
Infeksi saluran kemih biasanya terjadi ketika bakteri memasuki saluran kemih melalui uretra dan mulai berkembang biak di kandung kemih. Penyebabnya juga berbeda sesuai dengan lokasi infeksi.
Infeksi kandung kemih (cystitis) biasanya disebabkan oleh Escherichia coli (E. coli), sejenis bakteri yang biasa ditemukan di saluran gastrointestinal (saluran pencernaan). Infeksi uretra (uretritis) dapat terjadi ketika bakteri dari sistem pencernaan menyebar dari anus ke uretra. Juga, karena uretra perempuan dekat dengan vagina, infeksi menular seksual, seperti herpes, gonorrhea, chlamydia dan mycoplasma, dapat menyebabkan uretritis.
Jika diobati dengan cara yang tepat, infeksi saluran kemih jarang menyebabkan komplikasi. Tetapi jika tidak diobati, infeksi saluran kemih dapat memiliki konsekuensi serius.
Komplikasi dari suatu ISK yaitu:
- Infeksi berulang
- Kerusakan ginjal permanen
- ISK pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur
- Sepsis (komplikasi infeksi yang berpotensi mengancam nyawa).
-
Penyakit menular seksual (PMS)
Penyakit menular seksual seperti herpes, gonore dan klamidia juga bisa menjadi penyebab sakit saat buang air kecil. Jika Bunda melihat tanda-tanda infeksi pada vagina, seperti keputihan yang berwarna hijau kekuningan, Bunda harus segera berkonsultasi dengan dokter.
Keputihan yang berwarna hijau kekuningan, mungkin adalah gejala penyakit menular seksual yang memerlukan perawatan medis.
Artikel terkait: Tak hanya bantu atasi sembelit, ini 6 manfaat kismis lain untuk ibu hamil
Bagaimana cara mengatasinya?
Untuk mengatasinya, segeralah berkonsultasi dengan dokter secara rutin untuk mengatasi infeksi saluran kemih atau penyakit seksual lainnya, yang menyebabkan buang air kecil terasa menyakitkan.
Dokter mungkin akan memberikan antibiotik untuk dikonsumsi selama seminggu atau lebih. Jangan lupa untuk menanyakan pada dokter kapan Anda bisa melakukan hubungan seksual untuk menghindari rasa sakit saat bersenggama.
Tapi ingat, tidak dianjurkan untuk berhubungan intim hingga gejala infeksi saluran kemih reda, paling tidak selama dua minggu dan telah meminum antibiotik yang diresepkan sampai habis.
Itulah informasi mengenai penyebab rasa sakit saat buang air kecil setelah berhubungan seksual, semoga informasi ini bermanfaat!
***
Ingin selalu update mengenai permasalahan kesehatan seperti ini? Yuk saling berbagi dan berinteraksi di aplikasi theAsianparent untuk bertukar informasi terkait kesehatan, kehamilan, menyusui, dan perkembangan bayi dengan cara klik gambar di bawah ini.
Baca juga