Kerap merasakan nyeri atau sakit perut sebelah kiri? Perlukah kondisi ini dikhawatirkan?
Sisi perut sebelah kiri bagian bawah merupakan ‘rumah’ bagi bagian terakhir usus besar, dan ovarium kiri bagi perempuan. Biasanya nyeri ringan di bagian ini akan hilang dengan sendirinya sekitar 1-2 hari, sehingga tidak perlu mengkhawatirkannya.
Meski demikian, bukan berarti tidak waspada. Terlebih lagi jika sakit yang dirasakan terkait dengan kecelakaan atau cedera dan tidak hilang lebih dari 2 hari. Jika ini terjadi, maka ada baiknya segera menghubungi layanan darurat setempat. Anda juga harus segera mencari pertolongan medis jika merasakan tekanan atau nyeri di dada.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jika sakit perut sebelah kiri diikuti dengan beberapa keluhan. Baik demam, nyeri parah di daerah perut kiri bagian bawah, pembengkakan pada perut, tinja berdarah, mual dan muntah terus menerus, penurunan berat badan yang penyebab yang jelas, dan kulit tampak kuning (penyakit kuning).
Untuk informasi yang lebih lengkap, simak penjelasan penyebab sakit perut sebelah kiri berikut ini:
Sakit Perut Sebelah Kiri: Gejala, Penyebab, dan Mengobati
1. Divertikulitis
Divertikulitis adalah infeksi di bagian divertikula atau kantung kecil saluran pencernaan pada usus besar. Infeksi bisa disebabkan karena bengkak atau robek. Ini merupakan penyebab yang paling umum dari sakit perut sebelah kiri, dan kerap terjadi pada orang berusia 40 tahun ke atas.
Gejala divertikulitis di antaranya adalah demam, mual, muntah, dan nyeri pada perut, terkadang juga sembelit atau diare.
Untuk divertikulitis yang ringan masih bisa disembuhkan dengan istirahat yang baik, perubahan pola makan, dan mengkonsumsi antibiotik. Namun jika sudah sangat parah dan kambuhan, si pasien memerlukan pembedahan.
Artikel terkait: Hati-hati! Ini 6 tanda sakit perut yang tidak normal dan perlu diwaspadai
2. Gas yang Terperangkap di Perut
Mengeluarkan gas melalui saluran pembuangan kotoran atau bersendawa merupakan hal yang normal. Dan sebelum terbuang, gas berada di seluruh saluran pencernaan, dari perut hingga rektum.
Lantas, dari mana gas ini berasal?
- Hasil normal dari proses menelan dan pencernaan, atau menelan lebih banyak udara dari biasanya
- Makan berlebihan
- Merokok
- Mengunyah permen karet
- Saluran pencernaan tidak dapat sepenuhnya mencerna beberapa makanan
- Mengonsumsi makanan penghasil gas
- Mengalami gangguan bakteri di usus besar
Sakit perut sebelah kiri yang disebabkan gas biasanya disertai gejala seperti muntah, diare, sembelit, penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas, maag, dan tinja berdarah.
3. Gangguan Pencernaan
Gangguan pencernaan biasanya terjadi setelah makan. Perut memproduksi asam saat makan. Asam ini kemudian dapat mengiritasi kerongkongan, lambung, atau usus dan menimbulkan nyeri di bagian atas perut. Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi dapat juga memengaruhi perut bagian bawah.
Gejala gangguan pencernaan yang ringan menimbulkan ketidaknyamanan, nyeri, atau ada sensasi terbakar. Sedangkan untuk gejala yang serius dapat mengakibatkan maag, kembung, sering bersendawa atau buang angin, mual.
Segera periksakan ke dokter jika gangguan pencernaan berlanjut atau memburuk.
4. Batu Ginjal
Penyakit batu ginjal biasanya mulai menimbulkan masalah saat bergerak di dalam ginjal atau ke ureter (saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih). Batu itu dapat menyebabkan rasa sakit yang parah di bagian samping dan punggung perut, serta d bawah tulang rusuk.
Rasa sakitnya bisa datang dan pergi, kadang juga membaik atau menjadi lebih buruk saat batu bergerak melalui saluran kemih.
Dalam kondisi ini Anda sangat mungkin mengalami BAK lebih sering dan terasa sakit sekali, urin berwarna merah muda, merah, coklat, keruh, atau berbau, perut terasa mual, serta kadang disertai muntah dan demam atau menggigil.
Batu ginjal tidak disebabkan oleh faktor tunggal. Beberapa hal dapat meningkatkan risiko, salah satunya riwayat keluarga.
5. Herpes Zoster
Jika Anda pernah menderita cacar air maka virus varicella-zoster masih berdiam-diam di tubuh Anda. Itulah mengapa virus ini bisa muncul kembali sebagai herpes zoster. Risiko ini meningkat seiring bertambahnya usia, biasanya setelah usia 50 tahun.
Infeksi herpes zoster dapat menyebabkan ruam yang menyakitkan yang tampak seperti garis lecet kadang muncul di leher atau wajah. Dan beberapa orang mengalami nyeri tetapi tidak ada ruam.
Gejala lain yang mungkin muncul adalah:
- Rasa terbakar, mati rasa, atau kesemutan
- Sangat peka terhadap sentuhan
- Ruam melepuh, pecah, dan membentuk koreng
- Ruam terasa gatal
Peluang penyakit ini bisa menurunkan jika Anda melakukan vaksin herpes zoster.
Artikel terkait: Penyakit Herpes : Gejala, Faktor Risiko, dan Pencegahannya
6. Kram Menstruasi
Berikut ini sakit perut sebelah kiri yang hanya dialami oleh wanita, yaitu kram menstruasi (dismenore). Tak hanya di sebelah kiri, nyeri juga bisa terjadi di bagian kanan. Kondisi bisa jadi sangat serius dan membutuhkan perhatian medis.
Kram biasanya terjadi sebelum dan selama periode menstruasi. Meskipun rasa sakit yang dirasakan tak seberapa, tapi dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami:
- kram yang mengganggu aktivitas sehari-hari
- Gejalanya makin buruk dari waktu ke waktu
- Usia Anda lebih dari 25 tahun
7. Endometriosis
Endometriosis merupakan kondisi di mana jaringan yang biasanya melapisi bagian dalam rahim juga tumbuh di luar rahim. Ini dapat menyebabkan sakit perut dan menyebabkan kemandulan. Beberapa gejala endometriosis adalah:
- Kram menstruasi yang menyakitkan yang mungkin memburuk seiring waktu
- Sakit saat melakukan hubungan seks
- Sakit saat BAK atau BAB
- Periode menstruasi yang berat
- Bercak darah
8. Kista Ovarium
Kista ovarium adalah kantung berisi cairan di dalam atau di permukaan ovarium. Ini adalah bagian dari siklus menstruasi normal wanita. Kebanyakan kista tidak menimbulkan gejala dan hilang tanpa pengobatan dalam beberapa bulan. Namun kista yang besar bisa menyebabkan ketidaknyamanan, seperti menekan kandung kemih dan menyebabkan Anda lebih sering buang air kecil.
Selain itu, kista yang pecah juga dapat menyebabkan beberapa masalah serius, seperti nyeri parah atau pendarahan internal.
Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami:
- Nyeri perut yang tiba-tiba dan parah
- Demam disertai muntah
- Mengalami tanda-tanda syok, seperti kulit dingin dan lembap, napas cepat, pusing, atau lemas
9. Torsi ovarium
Kista ovarium yang besar dapat menyebabkan ovarium berubah posisi dalam tubuh wanita. Hal ini meningkatkan risiko torsio ovarium, ovarium memutar yang menyakitkan dan dapat memutus suplai darah. Saluran tuba juga mungkin terpengaruh.
Torsi ovarium lebih mungkin terjadi dengan kehamilan atau penggunaan hormon untuk mendorong ovulasi. Torsi ovarium tidak umum terjadi. Jika memang terjadi, biasanya selama tahun-tahun dalam reproduksi wanita. Temui dokter Anda jika Anda tiba-tiba merasakan sakit parah di perut yang disertai muntah. Pembedahan mungkin dilakukan untuk melepaskan atau mengangkat ovarium.
10. Kehamilan Ektopik
Dengan kehamilan ektopik, sel telur yang telah dibuahi tertanam sendiri sebelum mencapai rahim. Ini biasanya terjadi di dalam saluran tuba yang menghubungkan ovarium ke rahim. Pada beberapa perempuan, kondisi ini tidak menimbulkan gejala.
Gejala umum yang biasanya terjadi adalah:
- Menstruasi yang terlewat dan tanda-tanda kehamilan lainnya
- Perdarahan vagina
- Feses encer
- Ketidaknyamanan saat BAK atau BAB
- Terasa nyeri di bahu di ujung
Temui dokter jika Anda memiliki gejala-gejala di atas dan Anda yakin bahwa Anda hamil –meski alat tes kehamilan menyatakan Anda negatif. Kehamilan ektopik yang pecah tergolong serius dan membutuhkan pembedahan untuk memperbaiki tuba falopi. Segera dapatkan bantuan medis jika Anda:
- Merasa mual atau pusing
- Tubuh terasa sangat lemah
- Wajah sangat pucat
Artikel terkait: Hati-hati, nyeri bahu bisa jadi salah satu gejala awal kehamilan ektopik
11. Penyakit Radang Panggul
Pelvic Inflammatory Disease (PID) adalah infeksi sistem reproduksi wanita yang disebabkan penyakit menular seksual (PMS), seperti klamidia dan gonore. Siapa saja bisa mengalami penyakit ini.
Selain sakit perut, gejalanya bisa berupa demam, keputihan dengan bau tak sedap, nyeri atau perdarahan saat berhubungan seks, sensasi terbakar saat buang air kecil, dan perdarahan antar periode.
Konsultasikan dengan dokter jika Anda merasa diri sendiri atau pasangan telah terpapar PMS atau memiliki gejala genital, seperti luka atau keputihan yang tidak biasa.
12. Hernia
Hernia adalah hasil dari organ internal (lemak atau usus kecil) atau bagian tubuh lain yang mendorong melalui otot atau jaringan yang lemah di sekelilingnya di perut bagian bawah. Lebih sering terjadi pada laki-laki.
Gejalanya seperti:
- Benjolan atau tonjolan akan muncul dengan di perut atau selangkangan yang mungkin membesar dari waktu ke waktu dan biasanya hilang saat Anda berbaring.
- Nyeri di selangkangan yang semakin parah saat mengejan, mengangkat, batuk, mengangkat benda berat atau saat melakukan aktivitas fisik.
- Rasa sakit seperti terbakar di area yang benjol
- Skrotum yang bengkak atau membesar
Hernia ada beberapa jenis yang dibedakan dari penyebabnya. Oleh karena itu gejalanya pun berbeda mengikuti setiap jenisnya. Misalnya, hernia hiatus tidak menghasilkan tonjolan dan hernia inguinal yang menimbulkan benjolan.
Jenis hernia inguinal bisa menyebabkan masalah yang serius. Dapatkan bantuan medis segera jika pasangan mengalami kemerahan ekstrim di lokasi tonjolan, sakit tiba-tiba yang semakin parah dan berlanjut, bermasalah saat buang angin atau buang air besar, mual dan muntah, serta demam.
13. Torsi Testis
Pada torsi testis, testis berputar. Ini menurunkan aliran darah ke testis dan menyebabkan sakit parah dan bengkak. Penyebab kondisi ini tidak diketahui. Torsi testis dapat terjadi pada pria mana pun, tetapi paling sering terjadi pada anak laki-laki berusia 12 hingga 16 tahun.
Beberapa gejalanya antara lain:
- Nyeri dasyat pada skrotum dan bengkak yang tiba-tiba
- Sakit perut
- Mual
- Muntah
- Sakit saat BAK
- Demam
Jika ini terjadi pada anak Anda, atasi dengan serius, dan segeralah memeriksakannya ke rumah sakit –tak peduli jika rasa sakitnya kemudian hilang.
Semoga informasi terkait dengan sakit perut sebelah kiri ini bisa bermanfaat bagi Parents dan keluarga.
Baca juga:
Mengenal Kista Ovarium: Gejala, Cara Mengatasi, hingga Pencegahan
Mengenal Kista Ovarium: Gejala, Cara Mengatasi, hingga Pencegahan